Teman Sesama Gig***

1.3K 17 1
                                    

Setelah pertemuannya dengan Gojo, Toji tidak langsung kembali ke kosnya, melainkan mampir ke coffee shop seberang hotel yang sebelumnya mereka bertemu. Akan melakukan nananinu tapi tidak jadi.

Toji tidak bisa berhenti memikirkan perempuan yang lebih tua beberapa tahun darinya itu, satu-satunya perempuan yang tidak Toji lihat isi dalam baju ataupun dalam roknya. atau mungkin belum.

Dadanya berdebar, sangat mengganggu, saat mengingat sekarang dia punya majikan. atau simpanan tante-tante.

'Akhirnya' Batinnya girang.

Waktu menunjukkan pukul 1 dini hari tapi mata toji seger buger. Biasa kerjaan gig*** jam kerjanya memang malam hari jadi Toji sudah terbiasa.

"Ji!"

Panggilan dari seseorang sambil menepuk bahunya secara tiba-tiba. itu Sukuna teman sesama gig***

"Kaget anjing!." Respon Toji sembari menyeruput es kopi.

"Abis dipesen sapa?" tanya Sukuna ambil tempat duduk didepan Toji. Wajahnya sumringah, necis dan wangi.

"Lo ngikutin gue?" jawab Toji.

"Kebetulan lihat lo keluar hotel Jii yaelah."

"Oh. Cewek."

"Cantik?"

"Cantik lah." Jawab Toji sinis.

Reputasi Sukuna sebagai gig*** melebihi Toji karena kebanyakan wanita menyukai laki-laki yang sangar dan bertato. Kelebihan lain Sukuna lebih jago menaklukan perempuan. terbukti dengan banyaknya customer yang repeat order dengan pelayanan Sukuna.

"Ayo gua join."

"Enak aja. Ga mau Suk."

"Biasanya kan gitu Ji. Cewenya juga seneng kan dapat dua kon***. pasti minta terus deh dijamin. Lo kan juga tau sendiri."

"Kalo yg ini ga Suk."

"Lah napa? Berapa jam?"

"Setengah jam."

"Cepet amat."

"Gua belum kontlin dia."

"Bwahahahah." Tawa Sukuna riang dan tidak berhenti. Toji hanya melihatnya sinis, pengen nonjok tapi pikir-pikir dulu tapi muka Sukuna ngeselin banget. ini masalah harga diri.

"Pasti sebelum ngwe ketauan sama suaminya." lanjut Sukuna setelah selesai tertawa.

"Ga punya suami, janda."

"Tambah enak cuk tanpa ada penghalang."

"Enak-enak mulu lo. Susah anjing."

"Halah, sini gua bantuin."

"Gagaga, ga usah."

"Halah pelit."

Tidak ada balasan yang terucap dari mulut bekas goresan milik Toji. Dirinya tidak peduli. Ini menyangkut harga diri yang sebelumnya Toji katakan. Dan untuk perempuan yang entah kenapa bisa tau bahwa dia penyuka kaki.

Setelah tidak ada obrolan yang terjadi, Toji mengangkat bokongnya hendak pergi meninggalkan Sukuna yang sibuk dengan ponselnya Setelah menyeruput sisa kopi miliknya.

"Eh mau kemana?" Tanya Sukuna mengetahui temannya akan pergi meninggalkannya.

"Balik." Jawab Toji singkat.

"Jangan balik cuk, malam ini kita duet lo ga inget?"

Toji kembali mengingat, tapi dia benar-benar tidak bisa ingat. Sukuna membuang nafas lelah kemudian menyodorkan ponselnya tergambar seorang perempuan kira-kira umur 30 tahunan, bersurai putih panjang dengan senyum menawan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DOG 🔞 Toji x Gojo [TojiGo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang