Warn!! 6k word!!
.
.
.
.Sepatu mahal itu menginjak rerumputan tebal, kacamata yang bertengger di atas hidung mancungnya di naikkan sedikit ke atas.
"Yo Supra!! Sini-sini," Anak lain dengan kaos merah memanggilnya, anak lain dengan jaket biru juga tersenyum ke arahnya.
"Aku telat ya? Maaf.." Ucap anak yang bernama Supra, Supra mendudukkan dirinya di atas tikar tipis.
"Gapapa, Gimana Check-up nya? Ada kemajuan?"
"Belum keluar suratnya Glace, abis periksa aku minta kak Sai buat anter ke sini karena takut kalian nunggu lama,"
"Aelah lo mah, santai aja Sup. Kita gabakal kemana-mana, paling jatah lo gue makan,"
"Huss, aku udah bagiin jatahnya masing-masing ya. Enak aja kamu mau makan semua, Frostfire rakus!!" Anak berjaket biru itu menatap sengit temannya, hal ini membuat Supra tersenyum.
Rasanya beruntung sekali mempunyai teman seperti dua orang ini, walaupun latar belakang keluarga mereka berbanding jauh. Tapi ketiganya tidak pernah sekalipun memandang rendah pada satu sama lain. Untuk Supra sendiri, dirinya memang anak orang kaya. Lahir bergelimang harta dan di sanjung sudah jadi makanan sehari-harinya.
Frostfire pula hanyalah anak sebatang kara yang hidup di panti asuhan, walaupun asal usulnya tidak jelas. Supra maupun Glacier tidak pernah menyinggung hatinya, keduanya selalu berandai bisa menemukan orang tua kandung Frostfire namun karena keterbatasan waktu.. Hal itu tertahan untuk sekarang.
Glacier sendiri adalah anak yang biasa-biasa saja, ayahnya seorang Pilot maskapai terkenal. Glacier sendiri adalah anak yang mandiri, dirinya sering membantu sang ibu memasak banyak hidangan lezat dan membagikan masakan nya pada orang-orang tidak mampu.
Latar belakang mereka benar-benar bertolak belakang bukan?
Tapi lihatlah sekarang, ketiganya tengah menikmati angin sore di perbukitan, menikmati roti sandwich buatan Glacier sambil di temani beberapa kupu-kupu yang berterbangan.
"Khusus buat Supra, aku ga taro saus kacang," Glacier menyerahkan sepotong roti sandwich yang terlihat penuh dengan isinya.
"Terimakasih Glace," Supra menerimanya dengan senang hati.
Satu gigitan pertama membuat matanya melebar, apapun.. Jika sudah dari tangan Glacier, rasanya bisa berkali-kali lipat lebih enak!!
"E-enak.."
"Jelas dong, koki kitaaa.." Frostfire bersorak ria, mulutnya masi mengunyah dan terlihat penuh.
"Awas keselek Frost!!"
"Biarin aja, biar dia kaya minggu lalu,"
"Minggu lalu kan lucu, lo sampe nangis karena ketawa Sup," Alis Frostfire naik turun, menggoda Supra.
Sedangkan Supra malah membuang muka sambil mengigit kembali sandwichnya.
"Aku mau kasih ini dulu buat kak Kaizo dan Sai ya Sup?" Tiba-tiba Glacier berseru, dua orang itu adalah Bodyguard Supra. Tentu saja sudah berteman dengan mereka, bahkan akrab sekali.
Ayah Supra itu protective, wajar saja dia tidak ingin anak semata wayangnya lecet karena ulah orang lain seperti rival perusahaan atau perampok. Sebenarnya juga, Ayah Supra menginginkan lima orang sekaligus untuk menjaga anaknya, tapi dengan halus Supra menolak jika hanya ingin dua orang saja yang menjaganya.
Supra berfikir.. Jika lima orang, bukankah sama saja? Tingkat orang ingin mencelakai nya akan lebih tinggi??
"Silahkan," Atas izin Supra, Glacier bangkit dari duduk nya dan berlari kecil ke arah mobil Mercy milik Supra.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARS (BoBoiBoy Fusion)
Fiksi PenggemarONESHOOT!!!!!! Supra si anak orang kaya bersama dua teman seperjuangan nya menghiasi hari-hari yang penuh dengan kejutan.