memulai ( chap 15 )

1.2K 66 22
                                    

" Isagi kau kemana saja selama ini "
Tanya kaiser mencoba menahan amarah nya ketika isagi melepaskan genggam nya

Sama hal nya dengan Kaiser, isagi juga mencoba menahan amarah nya isagi menggengam erat telapak tangan nya saat ia melihat wajah Kaiser rasa nya benar benar ingin menendang wajah nya itu

Tetapi bagus untuk isagi ia basa mengendalikan amarah nya, isagi menghirup udara dan menghembus kan nya pelan kemudian menghadap ke arah kaiser

" Maaf tuan apa anda membutuhkan identitas saya? "

/ DEGGG /

Rasa nya benar benar tak nyaman ketika kata kata itu keluar dari mulut isagi, tetapi Kaiser mencoba tak mengeluarkan semua kata kata nya
Tak ingin berdebat Kaiser langsung menarik tangan isagi keluar dari dalam ruangan

" Auchhhh "

Rintih isagi ketika Kaiser menarik lengan nya terlalu erat dan terlalu cepat berjalan nya
Mendengar rintihan isagi Kaiser melambatkan jalan nya dan melonggarkan pegangannya
Isagi yang menyadari langkah Kaiser mulai melambat langsung menatap Kaiser dengan tatapan aneh

" Dasar aneh "
Batin isagi

_
_
_

Kaiser dan isagi tiba di depan sebuah ruangan, saat Kaiser membuka pintu ruangan itu terlihat sebuah meja kantor dengan 3 buah sofa nyaman di depan meja kantor nya

" Sekarang ini adalah ruang kerja mu "

" Terimakasih tuan muda, apa saya sekarang bisa langsung bekerja? "

Kaiser menggengam erat tangan nya kesal, kemudian memegang bahu isagi dan membuat isagi berhadapan dengan nya

" Yichi aku tak mau kau memanggilku tuan ataupun bos tolong panggil aku Kaiser "
Tatap sandu Kaiser

Di sana Kaiser terlihat seperti anak anjing yang sedang memelas, isagi yang melihat itu hanya bisa pasrah toh ini hanya untuk kerja an

" Apa saya bisa langsung bekerja? "
Tanya kembali isagi mengalihkan pembicaraan

" Tidak "

" Kalau begitu saya izin pamit "

Saat isagi baru saja melangkah kan kaki nya beberapa langkah, tangan isagi sudah kembali di genggam oleh Kaiser

" Tidak boleh pergi "

" Kalau begitu saya akan bekerja. "

" Tidak "

Di sana isagi sudah kesal dengan tingkah Kaiser itu sedangkan Kaiser sendiri hanya menatap ke arah meja kerja dengan tatapan acuh

" Terus apa yang harus saya lakukan "

Dengan tiba tiba saja Kaiser melingkar kan tangan nya di pinggang isagi, jelas isagi langsung memegang lengan Kaiser yang sudah melingkar di pinggang nya supaya tak menyentuh area lain nya

" Apa anda sudah tidak waras! "
Marah isagi

" Yichi mau elus elus "
Manja Kaiser

" Ini tindakan tak senonoh cepet menyingkir! Jika tidak anda akan saya laporkan kepada polis "

" Polisi? Kau tau 98℅ gajih mereka itu di bayarkan oleh ku "

Ucap Kaiser menantang sebari menenggelamkan kepala nya di tengkuk leher isagi
Isagi yang mendengar itu hanya bisa kesal dalam hati ia tak bisa meluapkan emosi nya

Hingga Kaiser menarik nya ke ruangan yang tepat berada di depan ruang kerja nya, dan saat masuk ke dalam ruangan itu
Baru saja membuka pintu mereka sudah melihat meja kerja dan di belakang meja kerja itu ada sebingkai foto besar terpajang. Foto itu adalah foto orang pemilik perusahaan ini tak lain adalah foto kaiser

Saat masuk ke dalam ruangan itu Kaiser langsung menutup pintu dan menarik isagi

" Apa yang akan kau lakukan!! "

" Pengen pat pat "

Ucap Kaiser yang langsung menarik isagi untuk duduk di pangkuan nya,
Kini Kaiser duduk di kursi nya sendiri dengan isagi di pangkuan nya

" Lepas! Bagaimana jika ada yang melihat "

" Yichii pengen elus elus "

' cih! Cepat jauh kan kepala mu dari tubuh ku "

Mendengar itu bukan nya menurut kaiser malah semakin intens menempel kan kepala nya di dada isagi dan semakin erat pula ia memeluk isagi

" Jika yichi terus memberontak maka yichi akan ku bawa pulang ke rumah ku "
Ancam Kaiser

Mendengar ancaman itu isagi cukup di buat ragu karena isagi tau kalau apa pu yang di kataka orang di depan nya ini pasti akan terjadi jika
Dan jika itu terjadi maka isagi tak bisa pulang ke rumah nya. Yapss rumah dimana ada diri nya dan juga sae

/ DEGGGG /

Kaiser dapat merasakan dengan jelas ada yang mengelus lembut kepala nya saat Kaiser menoleh ke atas, adalah isagi yang mengelus lembut kepala nya meski isagi sendiri tak menatap ke arah nya melainkan isagi menatap ke arah kaca besar di samping meja kantor Kaiser
Meski begitu Kaiser tak mengeluh sedikit pun, Kaiser tersenyum kecil dengan pipi nya yang merah

Dengan manja Kaiser menyandarkan pelan ke dada isagi sebari mengerjakan pekerjaan nya, sedangkan isagi sendiri terus ber gumam di hati nya memaki maki Kaiser
3-4 jam berlalu isagi mulai mengantuk sedang kan Kaiser sendiri masih dengan wajah manja nya

Mata isagi mulai tertutup sedikit demi sedikit meski ia berusaha Memcoba kembali sadar tetap saja rasa ngantuk itu terus menghampiri nya
Sampai di titik mata isagi sangat berat untuk di buka

Merasa elusan nya semakin sini semakin pelan hingga elusan itu sudah tak terasa lagi, Kaiser menoleh ke atas dan melihat isagi yang tertidur dengan kepala nya sendiri menjadi sandaran isagi

Kaiser tersenyum melihat isagi yang tertidur dalam pangkuan nya, dengan pelan Kaiser menekan tombol di samping meja nya dan beberapa orang asisten lelaki nya datang

" Iya tuan kami di- "

Para asisten itu terdiam ketika membuka pintu dan melihat Kaiser menggendong seseorang,
Kaiser yang menyadari para asisten nya hanya diam mematung dengan memperhatikan ke arah nya, itu membuat Kaiser kesal dengan cepat Kaiser menutupi wajah isagi menggunakan jass nya

" Apa yang kalian lihat hah dasar sialan! "

" M-maaf kan kami tuan muda "

Semua orang langsung menunduk di depan Kaiser tetapi dengan persekian detik salah satu dari mereka di tendang oleh Kaiser

" Kalian terlalu berisik bajingan! Bagaimana kalau kekasih ku terbangun sialan "

Semua orang yang ada di sana langsung gemetar ketakutan, dengan cepat mereka diam dan menunduk di hadapan Kaiser

" 10 detik bawa sofa yang lembut dan berkualitas tinggi ke sini! "

Mendengar perintah dari tuan mereka orang orang itu langsung pergi, awal nya mereka berjalan pelan meninggal kan ruangan tetapi saat pintu ruang kerrja Kaiser di tutup mereka langsung membelesat lari meninggal kan ruangan

Tak butuh waktu 8 detik saja sofa termahal di Jepang sudah berada di depan mata Kaiser

" Simpan sofa itu tepat berhadapan dengan meja! "

// setttt //

Dengan satu perintah sofa mahal itu sudah berada di depan meja kerja Kaiser,
Dan dengan satu tatapan saja semua orang langsung meninggal kan ruangan dengan cepat

Pintu ruangan di tutup pelan, setelah semua orang pergi Kaiser dengan pelan menuju ke sofa itu dan menidurkan isagi

Melihat isagi yang tertidur di sofa itu dengan wajah imut yang terlelap tidur dan bibir kecil nya yang tertutup sangat menggemaskan
Kaiser memegang pelan pipi isagi dengan telinga nya yang sudah me merah,

// cuppppp //

" Mulai sekarang hanya aku yang akan melihat wajah tertidur mu "

please come back isagi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang