Hari itu, Liyan memutuskan untuk membuat 1 Party yang dia harapkan akan membawa perdamaian, hari itu dia mulai mencari beberapa orang yang menarik perhatiannya untuk menjadi teman sepetualangannya.
Pagi itu Liyan mulai melangkah pergi dari kekaisaran Lumania, menuju suatu desa tempat para pemburu naga. Rumornya di desa tersebut ada seorang pria yang masih muda, yang dapat mengalahkan seekor naga api raksasa sendirian, dia dijuluki sebagai Dragon Fighter.
"Nama desanya kalau ga salah Tombak Naga kan? Katanya juga ada di dalam suatu hutan yang lebat, bagaimana aku bisa menemukannya ya?"
Liyan terus berfikir, sembari kereta kuda barang yang dia sewa terus berjalan menuju hutan.
Setelah beberapa jam Liyan bersama kereta kuda barang berjalan, akhirnya Liyan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Perjalan tersebut membutuhkan waktu sekitar setengah hari, hingga dia berhasil sampai di pintu desa Tombak Naga.
Setelah berjam-jam bertanya dan mencari keberadaan Dragon Fighter akhirnya Liyan menemukannya di atas bukit, dia terlihat seperti sedang bertapa di atas batu itu
"Apa benar dia? Jangan-jangan rumornya salah lagi?"
Setelah beberapa menit berfikir, Liyan mulai mendekati Dragon Fighter tersebut.
"Namamu Einil kan? Si Dragon Fighter muda?"
Liyan perlahan duduk di samping Einil.
Beberapa menit berlalu Einil tidak menjawab dan hanya memejamkan mata.
"Jangan bilang kamu itu Petapa?" Ucap Liyan terkejut, karena tidak di jawab.
"Ya... Sudahlah, aku pergi lagi aja deh" Liyan berdiri sambil menyimpan tangannya di pundak Einil.
Sontak Einil terkejut dan dengan refleks membanting Liyan.
"Si-siapa kamu?! Beraninya mengganggu tidurku!"
Ucap Einil kaget dan menunjuk-nunjuk Liyan
"Hah? Kamu tidur? Aku kira kamu bertapa atau apa gitu! Bikin kaget saja"
Liyan berusaha bangun dan menepuk-nepuk bagian kotor di bajunya.
"Aku cuman mau ngajak kamu buat jadi party aku, kita sama-sama bakal bawa perdamaian datang ke sini, ngalahin Raja Monster!"
Liyan mengulur tangannya
"Keuntungan"
"Keuntungan apa?"
"Apa yang akan aku dapat kalau gabung ke party kamu?"
"UM.... Ketenaran, kehormatan, di buatkan... patung tentu!"
Liyan mulai bangga dengan penjelasannya
"Oh... Begitu ya? Ga tertarik tuh"
Ucap Einil tidak peduli
"Ayolah! Apa kamu tidak mau melawan raja iblis? Jika dilihat dari desamu, kemungkinan besar desamu akan di serang iblis sewaktu-waktu"
Liyan mulai berusaha meyakinkan Einil
"Ya, itu pernah terjadi saat aku masih muda, dan keluargaku di serap mananya oleh mereka"
"Tidak ada dendam? Aku pikir kamu akan langsung membasminya jika ada kesempatan. Yakin tidak ingin ikut?"
"Jika aku ikut, siapa yang akan menjaga desa ini?"
"Aku tahu satu hal dari penduduk sini, kau ga lahir disini kan? Kenapa kamu tetap ingin menjaga desa ini?"
"Karena mereka baik padaku"
"Kalau begitu aku yakin satu hal, di desa-desa lainnya pun kamu akan di cintai sama seperti disini"
'aku tahu satu hal lagi dari desa ini, bahwa dia sangat suka membantu warga di sekitar sini, selain pernah menyelamatkan warga di sini dari naga' Liyan sangat yakin dengan keputusannya untuk mengajak Einil bergabung dengan partynya."Ya baiklah, aku akan ikut. Tapi... Apa nama party ini? Sepertinya kamu belum menamainya ya?"
Einil mulai terkekeh
"A-apa? Tentu sudah! Party Merpati!"
Einil sedikit terkejut dengan nama party yang Liyan sampaikan
"Kamu tahu artinya? Merpati... Artinya adalah harapan perdamaian. Kamu tidak asal sebutkan?"
Liyan yang jelas-jelas sepontan mengatakan Merpati hanya mengangguk-angguk
"Y-ya... Tentu aku tahu itu"Einil mulai berdiri, dan tombaknya mulai muncul mengambang di belakang punggungnya.
"Nah jadi... Kita mau kemana sekarang?"
Einil berbicara sambil meregangkan tubuhnya
"Ada satu gadis yang akan aku Rekrut juga. Peramu hebat, Alieta sang pengembara"*Tanda petik satu (') artinya adalah berbicara di dalam hati*
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Menuju Perdamaian
FantasySeorang gadis yang sedang memetik beberapa bunga dan tanaman, gadis itu bernama Alieta. Dia ditemukan oleh 2 orang Laki-laki, mereka membawa senjata masing-masing Seseorang yang mengikatkan Pedang di pinggangnya yang bernama Liyan, dan seseorang yan...