✩‧₊ Park Jonggun
━━━━━━Seharusnya dari dulu dia melakukan ini. Rasa kenikmatan yang melebihi pertarungan. Rasa sakit yang membuatnya mendesah kesenangan. Surai hitamnya basah bercampur keringat menetes ke bantal putih di bawahnya.
"Ahh ah, (m/n)! Lebih cepatt!" surai hitam bernama Jonggun itu benar-benar sudah tak waras. Semakin dikasari dia semakin menyukainya. Ingatkan pada partnernya malam ini untuk bekerja ekstra karena mendapatkan klien masokis.
"Damn, bro... kau sangat merepotkan, ha-ha," Kaize (m/n) menggempur lubang jalang sialan yang menghisap penisnya berlebihan. Lubang yang awalnya masih perawan dalam beberapa jam kemudian sudah menjadi jalang untuknya.
"Ughh ack! Yeah ngh!" Jonggun tersentak saat leher belakangnya ku cekik. Ah, wajahnya sangat menikmatinya. Aku tahu jelas jika Jonggun adalah masokis yang sialnya membuatku selalu turn on. Anggap saja dia gila, maka aku juga demikian. Aku menyukai bagaimana dia kehilangan kendali dan mulai kehabisan nafas.
"Ukh! Ukh!" maniknya menarik ke atas tapi bibirnya menyeringai pada ku, damn. Tanpa menunggu, aku melepaskan tangannya lalu membalik tubuh yang lebih kecil dariku.
"Kau menyukainya?" aku berbisik pada telinga Jonggun sebelum mengigitnya dan memajukan penisnya pada prostat Jonggun atau melebihinya. Padahal jelas aku mengetahui jika Jonggun menikmati ini melebihi diriku sendiri."ARGH! Dalam sekali! Ah, yeahh!! Aku sukaa!" Jonggun bisa merasakan gundukan menonjol di perutnya. Sial, penis ku sangat menyukai tubuhnya saat ini.
Waktu berlalu dengan cepat, hubungan keduanya hanya untuk pemuas nafsu semata. (M/n) sudah cum beberapa kali di dalam Jonggun. Tapi gila... Jonggun masih bisa mengimbanginya walaupun dengan setengah sadar. Tanpa membuang kesempatan, (m/n) yang licik tiba-tiba menghentikan gerakan pinggulnya.
"Waktunya sudah habis sayangg... kalau kau mau lebih kau harus membaya─ ngh," Jonggun mencium ku, membungkam bibirnya. Wajahnya sudah seperti orang mabuk saja. Dan aku menyukai klien-klien yang seperti anjing yang kesetanan semacam Jonggun.
"Fuckk... kau pikir aku orang yang tidak mampu membayar?" aku tertawa kecil. Pertanyaan ku yang aneh, sudah jelas dia bergelimang uang... melihat uang berserakan dimana-mana terutama di dalam kamar ini.Yeah, not bad.
✩‧₊ Anos Voldigoad
━━━━━━"Ini wilayahku," (m/n) berbicara dengan angkuh di singgasananya. Matanya memicing tajam menusuk pada tamu-tamunya yang tak diundang. Namun tatapan itu segera digantikan senyuman mengerikan lainnya.
"Sialan, lepaskan aku!" Anos Voldigoad, yang diketahui sebagai Raja Iblis itu gemetaran. Ada satu wilayah yang benar-benar tidak boleh dia lewati dan dia lupa akan hal itu.
"Baby~~ apa kau melupakan aku, hm?" aku berjalan menuju Anos yang menatapku tajam. Dia melupakanku, padahal di masa lalu aku sering bersama dengannya. Ah, sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐎 𝐈𝐓 𝐅𝐎𝐑 𝐔 seme male reader special, 1K
Fanfiction( 𝗢𝗡𝗘𝗦𝗛𝗢𝗧 ) SPECIAL 1K FOLLOWERS!! thanks for 1k followers, minna! (ʃƪ^3^)