"Gem!"
Gempa yang sedang berdiri di depan pagar sekolah pun menoleh, mendapati Thorn yang sedang berjalan sendirian menghampirinya.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu, Gempa hari ini pulang sendirian lagi seperti biasanya, namun ia ingin pergi ke supermarket dulu untuk berbelanja kebutuhan bulanannya. Namun niatnya terhenti sebentar saat Thorn menghampirinya.
"Eh, kenapa Thorn?"
"Kamu pulang sendirian?" Bukannya menjawab, Thorn malah bergantian bertanya kepada Gempa.
"Iya, kenapa? Mau bareng?" Thorn tersenyum lebar, ia mengangguk dengan semangat.
"Boleh, kita juga kayaknya satu arah."
"Iya ta? Tapi aku mau mampir ke supermarket dulu, gapapa?"
"Gapapa kok, ayo!" Mereka pun berjalan bersama, banyak orang yang melihat mereka dengan tatapan takjub. Ada yang terpesona dengan keimutan Thorn dan ada yang terpesona dengan kecantikan Gempa.
Orang-orang yang melihat mereka pun berbisik ria, "Eh lihat tuh, couple goals banget ga si?" Ucap salah satu gadis kepada temannya. Temannya pun menyetujui.
"Iya ih, cowonya imut cewenya cantik. Pasti bucin banget ya."
"Holy shit." Gempa yang tidak sengaja bisik-bisik itu pun mengumpat pelan saat gadis tadi menyangka dirinya sebagai seorang perempuan.
"Gemgem ngomong apa?" Thorn menghentikan langkahnya, membuat Gempa juga menghentikan langkahnya. Thorn sedikit menunduk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Gempa.
Membuat pekikan terdengar dari arah gadis-gadis yang masih memperhatikan mereka, Gempa pun sedikit blank.
"Hah?" Wajah mereka sangat dekat, bahkan hidung mereka hampir bersentuhan. Jika dilihat dari belakang tubuh Thorn mungkin orang-orang akan menyangka jika mereka sedang berciuman.
"Gemgem tadi ngomong apaa?" Gempa menggeleng pelan, menjauh wajah Thorn darinya.
"Ga kok, salah denger aja. Udah yuk."
Gempa menarik tangan Thorn membuat tubuh yang lebih tinggi sedikit terseret, ia berusaha menghiraukan tatapan orang-orang.
"Thorn, aku boleh nanya ga?"-Gempa
"Boleh, nanya apa?"-Thorn
"Saudaramu kemana? Kok kamu pulang sendiri?"-Gempa
"Biasalah, pada sibuk." Gempa menatapnya dengan penasaran.
"Sibuk apa?"
"Bunuh." Jawab Thorn dengan entengnya.
"Oh- HAH!?"
"Bunuh? Maksudnya?" Gempa mengguncangkan tubuh Thorn sedikit keras, membuat sang empu sedikit pusing.
"Gem~"
Gempa pun tersadar lalu melepaskan cengkraman tangannya dari pundak Thorn, dan tersenyum canggung.
"Eh sorry sorry." Thorn membenarkan topinya yang hampir terjatuh, lalu tersenyum manis.
"Iya gapapa, Gempa kenapa?"
"Yaelah, masih aja nanya nih bendul ijo."
"Itu lho, maksudnya bunuh itu apa?"
"Bunuh? Siapa yang bunuh?"
"Tuhan, tahan hamba untuk tidak menumbalkan makhluk satu ini."
"Tadi katanya semua saudara kembar mu kan sibuk, kamu bilang sibuk bunuh.. jadi maksudnyaa bunuh itu apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Element
Fantasy"Aku berharap kita akan dipertemukan lagi di kehidupan selanjutnya." .... "Mimpi itu lagi, kenapa?" .... "Aku belum pernah ketemu sama kalian, tapi kenapa rasanya aku kayak kenal banget sama kalian?" .... "Aku inget... aku inget siapa kalian semua."...