KE-SEPULUH

86 5 0
                                    

Kembali lagi
HAPPY READING best📖💚
....

"Sok asik banget sih tuh anak" evita merasa panas di hatinya melihat kedekatan Angkasa dan natasya.

Vina sengaja menyenggol lengan natasya"liat deh itu mak Lampir kayak gak suka banget liat lo sama kasa"ucap vina sambil melirik ke arah evita.

"Udah ah, biarin aja" natasya tidak terlalu mengubris perkataan Vina dia tidak memberitahu kan tentang kejadiannya tadi bersama evita hanya Angkasa yang Mengetahuinya.

"Kak pengumuman juaranya kapan? Kita pulangnya hari ini?" Banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan natasya.

"Pengumuman juaranya sekarang mungkin jam jam enam nanti atau jam tujuh gitulah, kalo kita pulang hari ini tapi tunggu acara selesai ya" kak ray menjawab pertanyaan natasya dengan penuh senyum.

Natasya dan teman temannya yang lain hanya mengangguk paham.

"Panas banget ya tuhann.... " Angkasa ya itu Angkasa sungguh seperti anak kecil, Angkasa menarik tangan kecil natasya dan membawa karton besar.

"Eeh apaan nih? Mau ngapain hah?" Natasya bingung melihat tingkah aneh Angkasa.

"Panas.. Kipasin" Angkasa memberikan karton itu dan tidur dengan bantalan paha natasya.

"Ih kasa malu tau masak ketua geng kayak anak kecil" natasya berbisik pelan karna malu melihat teman temannya.

"Yaelah kalo mau bucin jangan di sini dong banyak yang jadi nyamuk soalnya" Vina berucap dengan jail dan suara yang dibesar besarkan.

Kak ray dan lainnya hanya tertawa tapi tidak dengan evita.

"Biarin.. " Angkasa sungguh seperti anak anak dan terus memejamkan matanya di saat natasya mengipasinya.

Jam sudah menunjukkan 5:57 hari semakin gelap.

"Lama juga ya perlombaannya gak siap siap dari tadi" natasya berucap sambil mengipasi Angkasa dengan setia.

"Iya, kan itu banyak soalnya" Vina menjawab sambil terbaring menunggu pengumuman, semua anggota berbaring menunggu pengumuman kecuali natasya yang masih setia mengipas Angkasa yang sudah tertidur di paha natasya.

"Berat juga nih kepala nya" natasya merasa kakinya sudah sedikit pegal.

"Buangkan aja" entah darimana ervan tiba tiba bersuara.

"Ntah itu nyusahin orang aja" alfraden ikut menimpali ucapan ervan.

"Eh bjir gris di mana ya?" Natasya tiba tiba teringat gris yang dari tadi tidak terlihat.

"Iya ya dimana ya anak itu? " krist juga heran.

"Palingan sama es kutub" Vina berucap sambil mengambil selimut entah mengapa anak itu orang kepanasan tapi dia kedinginan heran.

"Iya dia lagi sama axcall" junio membuka suara walaupun dia sudah tertidur namun dia masih bisa mendengar pembicaraan mereka.

"Eh bukan nya lo udah tidur kampret" alfraden menyentil telinga junio.

Junio mendengus merasa sakit"apaan sih"

"Kak masi lama gak sih? " evita bersuara.

"Gak kok" kak ray mengucap singkat.

"Suaranya diimut imutin banget ya" Vina berucap dengan jailnya natasya melemparkan karton yang dia pegang.

"Sakit babi" vian reflek mengeluarkan bahasa binatang, Vina kembali melemparkan karton itu kepada natasya.

"Bahasa woy bahasa banyak orang" krist frustasi melihat tingkah temannya.

Jam sudah menunjukkan jam 6:47
Natasya sudah tidak tahan lagi dengan kakinya yang terasa semakin sakit.

"Njir bantuin gue kaki gue udah kesemutan ini" natasya menarik narik kakinya agar bisa terlepas dari kepala Angkasa.

"Harus berkorban demi calon pacar lo" Vina tertawa jail evita yang mendengar lagi lagi mengepalkan tangannya.

"Van bantuin gue dong angkatin nih kepala Angkasa" natasya meminta tolong kepada ervan. Ervan datang dan mengangkat kepala Angkasa turun dari paha natasya. Dia tidak merasakan apa apa di kakinya.

"Kesemutan kaki gue " natasya mengelus ngelus kakinya.

🤎🤎🤎

Mereka sudah berada di dalam bis mereka pulang ke rumah masing masing. Jangan tanyakan lagi mereka mendapat juara yang lumayan tinggi.

Tetap seperti bangku mereka yang pertama namun Angkasa sudah pindah ke bangku tengah samping bangku natasya.

"Hai" Angkasa menyapa natasya dengan lembut.

Natasya hanya berdehem karna dia sangat mengantuk jam sudah sangat tinggi.

"Lo pulang bareng gue" singkat jelas dan padat.

"Ngapain gue pulang sama lo, ini kan bis langsung nganterin ke rumah masing masing" natasya berucap dan memandang Angkasa.

"Eh ketumpret kalo diantar satu satu lo kapan tidurnya Lama"

"Motor gue di sekolah makanya nanti kita pulang bareng"Angkasa masih tetap pada pendiriannya ingin pulang bareng sama natasya.

"Oh yaudah" hanya itu yang natasya jawab dia ngantuk sekali jadi malas berdebat dengan Angkasa.

Tidak dirasa mereka sudah sampai di sekolah mereka dengan selamat "semua turun hati hati jangan dorong dorongan, lihat barang barangnya jangan sampai ada yang ketinggalan" kak ray memberikan himbauan kepada anggota.

Mereka semua sibuk mengambil barang barang mereka.

Semua sudah turun bis pun sudah pergi mereka semua berbaris di lapangan sesuai dengan arahan kak ray dan Angkasa.

"Trimakasih atas perjuangan kalian kakak bangga sama kalian semua karna masih bisa mempertahankan juara di lomba ini, makasih buat semuanya semoga kalian semakin kompak ya semangat!!" kak ray berucap panjang lebar sambil menyemangati pasukan.

"Kami juga berterima kasih kepada kakak pelatih yang sudah mengajarkan kami,yang sudah berjuang untuk mempertahankan team ini makasih sekali kepada kakak karna tidak pernah menyerah dengan semua sikap kami"natasya berucap dan air matanya jatuh membasahi pipi nya yang mulus.

" jadi sedih lah sya"kak ray memeluk natasya dengan erat"udah jangan sedih sedih"kak ray terus menyemangati natasya agar berhenti menangis.

"Sini semua" kak ray memanggil dan memeluk mereka semua.

"Udah jangan sedih lagi pokonya kita hebat" kak ray meleraikan pelukannya.

"Yaudah sekarang udah malam kalian udah bisa pulang hati hati di jalan semuanya" kak ray berucap

Mereka berdoa sebelum pulang dan menyalami kak ray dan mereka semua pulang.

"Yaudah kak kita luan ya kalo gitu" Angkasa berpamitan kepada kak ray

"Iya hati hati ya" kak ray berucap sambil melihat semua anggota pergi.

Angkasa dan natasya pulang bersama natasya sungguh sangat ngantuk, keheningan menyelimuti mereka dan udara yang sangat dingin tak terasa mereka sudah sampai di rumah.

Natasya turun dari motor besar Angkasa"makasih ya sa".

"Iya yaudah masuk sana aku tunggu di sini sampai kamu masuk" Angkasa menatap natasya dengan senyuman manisnya.

"Yaudah aku masuk ya kamu hati hati" natasya berucap dan membuka pagar rumahnya lalu mengetuk pintu rumah dan dibuka oleh mamanya lalu natasya langsung masuk karna sangkin mengantuknya.

Angkasa pergi dari rumah natasya menuju rumahnya iya juga sama dengan natasya dia juga sangat mengantuk.

....
Maaf ya aku gantungin dulu
Ikuti terus ya di part berikutnya
Next part berikutnya 👉💚

Angkasya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang