Chapter 1

24 9 2
                                    

HAPPY READING!!🤩
semoga kalian suka yaa, enjoyy

_____________________________________

Hujan lebat di siang hari membasahi sebagian baju acella, dia berteduh sambil menatap kendaraan yang melintas di hadapan nya. sudah cukup lama cella menunggu hujan reda, tapi ia tidak merasa terganggu dengan itu karena cella sangat suka dengan hujan. bagi cella hujan adalah therapy yang bisa menenangkan nya bahkan cella bisa saja menatap hujan berjam-jam.

_____________________________________

"trring trringg" terdengar suara handphone berbunyi.

cella mengangkat telepon tersebut
"lo dimana cel? ini udah pada ngumpul" ucap zea, teman dekat cella
"gua masih di jalan, hujan nya lebat gua ga bawa jas hujan"
"yaudah gua buka sekarang aja ya? kasian nih pada nunggu"
"iya ze, sorry ya" telepon di matikan oleh cella.

sebenarnya cella memang sedang buru buru karna dia harus mengajar adik adik PMR di sekolah nya. namun apa daya cella yang harus menunggu hujan reda karna cella lupa membawa jas hujan nya.

yang tadi nya cella santai menatap hujan sekarang dia merasa gelisah karena hujan tidak kunjung reda dan sudah di tunggu.

tak lama dari itu, ada seorang laki-laki yang mendekati nya dan bicara pada cella

tak lama dari itu, ada seorang laki-laki yang mendekati nya dan bicara pada cella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ADENANDRA ZIKRA

lelaki tinggi dengan bahu yang lebar berdiri disamping cella dan menatap.

Adenandra seorang ketua eskul futsal di sekolah nya, satu sekolah dengan Cella.

"hai. sorry, lo ketua pmr SMA Nusa Citra ya?"

cella hanya berdiam diri dan bingung karena dia tak mengenal lelaki tersebut.

Denan tentu mengenal Cella. Cella cukup terkenal di sekolah nya, karna dia adalah ketua PMR pasti nya aktif dalam membantu teman yang sedang membutuhkan bantuan medis, bukan hanya itu cella di kenal karna memiliki paras yang cantik.

"eh? iya. ada apa?"
"gua adenan, lo mau ke sekolah untuk ngajar pmr bukan?"

"adenan? iya kenapa ya"
cella menjawab bingung karna dia belum pernah mendengar nama itu

"sebelum nya maaf, tadi gua ga sengaja denger Lo telepon, kayanya lagi buru buru ya? ini gua ada jas hujan bisa Lo pake kok"
"gua juga anak Nusa Citra. kalo mau Lo ambil kalo ga gua pake karna gua juga mau kesana" dengan muka tanpa senyum nya menawarkan jas hujan pada cella

cella tambah bingung dengan perkataan adenan, dia sama sekali tidak mengenal nya tapi dia dengan senang hati menawar kan jas hujan pada cella.

"eh gausah gapapa, dikit lagi reda ko ini" cella menolak nya karna merasa tak enak menerima begitu saja.

adenan menaikan alis dan mengalihkan pandangan nya dari cella ke jalanan yang jelas jelas masih sangat deras hujan nya
"dikit lagi reda gimana? deres kaya gini ko. udah gapapa pake aja nih" adenan memberikan jas hujan nya kepada cella.

"e-eh, makasih ya" dengan canggung mau ga mau cella menerima nya. lagi pula cella memang sedang buru-buru karena ternyata dia sudah di tunggu di sekolah

cella memakai jas hujan nya di samping adenan, entah kenapa jantung cella seperti habis di bawa lari. ia merasa gugup tapi berusaha menutupi nya

"udah? helm nya jangan lupa di pake. nanti gua di belakang lo ya jalan nya, kita bareng aja" ucap denan.

jantung cella semakin berdegup kencang setelah mendengar itu. ia tidak tau harus berkata apa dan hanya menganggukkan kepalanya.

wanita mana yang tidak gugup saat bertemu orang seperti ini, kalaupun ada mungkin dia orang yang dingin.

cella langsung menaiki motornya sendiri dan membawa nya, tidak lupa adenan yang seperti sedang mengawal cella di belakang nya.

TUNGGU KELANJUTANNYA YAA
JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW
KASIH SARAN JUGA YUKK UNTUK CERITA INI🤍

REDCROSS LOVED [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang