5

323 68 77
                                    

It was her chaosthat made her beautiful

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It was her chaos
that made her beautiful.

(Atticus)

***

CHRIS dan Aurora keluar dari ruangan dengan perubahan yang jauh berbeda di antara keduanya. Aurora keluar dengan raut wajah datar dan tertekan, sebaliknya, Chris justru menunjukkan raut wajah sumringah.

"Terima kasih atas waktumu Nona Aurora. Aku senang bisa banyak berdiskusi denganmu," ucap Chris sambil memamerkan senyum lebarnya.

Aurora tersenyum kaku, semakin yakin kalau ia telah mengambil keputusan yang salah.

"Sama-sama, tuan. Semoga apa yang sudah kita diskusikan hari ini menjadi awal yang baik ke depannya."

"Aku harap juga begitu, Nona Aurora. Baiklah, sampai bertemu di acara pernikahan nanti." Chris pamit dari hadapan Aurora. Tubuh Chris berbalik, namun belum sempat ia melangkahkan kaki, tubuh tegap Chris bertabrakan dengan sosok pria yang baru datang.

Brugh!!

Aurora yang melihat kejadian itu tercengang. Dua orang pria yang ia kenal tak sengaja bertabrakan tepat di depannya. Sejujurnya, Aurora belum berani memberitahukan semua hal tentang Chris pada Felix.

"Ohh! Maaf saya tidak sengaja," ucap Felix ketika merasakan tubuhnya menabrak sesuatu di hadapannya.

Chris mengangkat kepalanya menatap siapa yang telah membuat jantungnya hampir mencelos. Aurora memperhatikan gelagat dua pria itu dengan tatapan khawatir. Takut jika kecelakaan kecil itu akan menimbulkan percikan perdebatan.

Cukup lama Chris terdiam. Posisinya yang membelakangi Aurora membuat wanita itu kesulitan menjelajahi isi pikiran Chris.

"Tidak apa-apa, saya yang seharusnya minta maaf karena tidak hati-hati," jawab Chris pada Felix. Dua pria itu saling melempar senyum selaras dengan Aurora yang menghela napas lega.

"Kalau begitu saya permisi dulu." Tanpa menunggu respon Felix, Chris bergegas menuju tangga turun ke lantai satu.

Felix sendiri masih termangu melihat kepergian seorang pria yang untuk pertama kalinya keluar dari ruangan kerja Aurora. Pria itu pun menoleh ke arah sahabatnya dengan tatapan penuh tanya.

"Kamu belum menceritakan versi lengkapnya, Ara," kata Felix dengan nada serius seolah pria itu benar-benar marah padanya karena telah menyembunyikan berita paling penting sepanjang sejarah percintaan Aurora.

"A-apa? Aku tidak menyembunyikan apapun." Aurora berkilah. Namun, memang pada dasarnya ia yang tak pandai berbohong, sejauh apapun Aurora berusaha untuk menyembunyikan niatnya, Felix akan selalu mengetahuinya.

Felix menatap lamat Aurora, membuat Aurora merasa ditelanjangi hidup-hidup. "Lebih baik kita bicara di dalam." ucap Felix memutuskan secara sepihak lalu menarik tangan Aurora.

[2] Heartstrings • BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang