[23 20.]
Saat ini dunia pernovelan lagi gempar di seluruh media sosmed. Entah itu gendre fantasy-romansa-fiksi remaja-horor-kerajaan kuno-pertualangan dan lain lainnya. Masih banyak lagi gendre cerita yang ada.
Salah catu cerita yang dirumorkan, akan segera di terbitkan dalam waktu dekat ini.
Siapa yang tidak senang, jika cerita yang mereka nanti-nantikan akan segera diterbitkan. Itulah harapan pembaca yang ingin mengapresiasi penulis kesayangannya itu, karena telah mampu menciptakan sebuah cerita yang luar biasa hebatnya.
Mereka sadar jika menulis sebuah cerita tidaklah mudah dan tidak segampang yang dibayangkan. Banyak yang harus di pertimbangkan dan dikorbankan.
Novel ini sudah lama diproses, tapi masih belum juga selesai. Masih ditahap proses pembuatan alur versi cetak. Lalu kenapa bisa di sebut sebuah Novel? Sedangkan bukunya saja belum terbit. Apakah itu masih layak disebut sebuah cerita?
Iya. Itu pikiran mereka, yang tidak tau sama sekali kebenaran apa yang telah terjadi.
Sebenarnya Novel ini sangat berbeda dengan Novel yang lainnya. Seperti yang di sampaikan di atas tadi. Karena saat proses penerbitan, tulisan yang ada di file tersebut masih ada. Dalam keadaan untuh dan lengkap. Tanpa ada kekurangan sedikitpun disana. Entah kejadian apa yang menimpa si penulis.
Penulis hilang tanpa kabar dan seakan lenyap tidak tau kemana. Saat di hubungi, sama sekali tidak ada jawaban atau hal apapun lagi mengenai penulis.
Banyak yang menyayangkan jika cerita ini tidak dijadikan Novel. Yang malah membuat pembacanya pada kecewa, karena masalah ini. Tapi gimana lagi, penerbit tidak bisa menunggu kabar keberadaan si penulis itu lagi. Ia pasrah dan merelakannya dengan berat hati.
Buku yang ingin mereka lihat dan nikmati kembali dalam wujud nyata, yang akan bisa mereka peluk dan bawa kemanapun mereka suka. Telah sirna bersamaan dengan hilangnya si penulis.
"Kenapa bisa begini?" Tanyanya yang bingung.
Penerbit berlari menuju sang editor. "Kau lihat ini. Semuanya hilang." Ucapnya yang masih kaget melihat kemana tulisan itu pergi.
Editor yang juga ikutan bingung hanya bisa merespon dengan gelengan kepala. Karena ketidak tahuannya mengenai ini.
"Sudahlah, lupakan dan lanjutkan tugas yang lainnya." Suruhnya dengan rawut wajah sedikit kacau.
Sreett..
Pintu terbuka, menampilkan seorang wanita, dengan kemeja berwarna biru langit, di padukan dengan celana kulot berwarna putih. Masuk ke dalam ruangan dengan wajah paniknya.
Penerbit menolehkan wajahnya datar, "apa lagi?" Tanyanya. "Bos. Semua tulisannya hilang." Kata wanita itu yang di balas acuh oleh penerbit dan berlalu pergi kembali menuju ruangannya.
"Lah, bos.. itu__" ucapannya di sambar oleh orang yang berdiri di dekatnya. "Bos udah tau dan nyuruh kita lupakan." Lalu menepuk bahu temannya itu pelan.
Wanita itu membulatkan mulutnya, seperti huruf 'O'.
Semua kembali pada kesibukkannya masing-masing. "Yah.. sayang banget kan." Keluhan salah seorang yang ada disana.
"Nggakpapa, cerita yang lain masih banyak loh.. " mencoba menenangkan hati rekan kerjanya ini.
"Kau benar." Balasnya dengan tersenyum manis. Kemudian menatap layar laptopnya kembali.
Di dalam pikiran si penerbit saat ini adalah rasa, yang mengganjal mengenai hal yang barusan terjadi. Apakah saling berkaitan?
"Apa ini ada kaitannya dengan penulis yang hilang itu? Tapi kenapa bisa?" Pikirnya yang bertanya-tanya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
About Figuran
FantasyHOLLA HOLLA HUMAN.. ❤ [STORY KE-5] Tidak ingin ikut campur dalam cerita ini. Karna dia tau, dirinya hanya seorang figuran semata. Tapi takdir menyuruhnya menyelesaikan cerita ini sampai selesai. Sebelum akhirnya dunia ini hancur menjadi debu. Karena...