4. Orang baru

114 8 0
                                    

----

Giselle dengan malas membuka pintu kamarnya, sumpah kesel banget dia daritadi diketuk-ketuk terus.

"Ihh apasih ma."

"Itu ada cowo you di depan."

"Hasbi?"

"Iya lah emang you punya cowo berapa?" Mama memutar bola matanya malas.

Dengan malas Giselle turun kebawah, dan ternyata memang benar ada Hasbi yang tengah tersenyum lebar menatap nya.

Giselle masih kesal jujur, puluhan pesannya belum dibalas dari kemaren, tapi pagi ini Hasbi malah sudah bertamu di rumahnya.

"Ngapain pagi-pagi kesini?" Tanyanya ketus.

"Hehe katanya kamu mau ke pantai."

"Kemarin, aku maunya kemarin."

"Maaf ya? Aku kemarin habis nganter Karina ke Bandung." Hasbi merapikan poni Giselle.

Giselle menatap Hasbi meminta penjelasan, mengantar Karina? Tanpa bilang Giselle? Bahkan HP nya kemaren tidak bisa Giselle hubungi.

"Oke aku jelasin, kemarin bunda nyuruh aku ajak Karina ke Bandung ketemu uminya, mumpung sabtu emang hari libur Karina dan kebetulan aku kosong kemarin, karena kamu belum bilang sebelumnya kalo mau ke pantai. Jadi aku iya-in aja ucapan bunda. Soal HP aku yang gak bisa kamu hubungi, aku minta maaf juga karena emang HPnya aku silent dan aku titip sama Wina. Aku gak pergi berdua doang jelly, aku pergi sama adek juga sama Mikha adik Karina."

"Setidaknya kamu kabarin aku dulu Hasbi, biar aku gak pusing kenapa kamu hilang seharian. Mungkin kalo posisinya kamu lagi kerja aku gak masalah, tapi kan kamu lagi libur. Aku khawatir, kamu tau gak sih?"

"Iya jelly aku tau, aku paham dan aku bener-bener minta maaf gak ngabarin kamu dulu." Hasbi menatap Giselle lembut.

Giselle membuang tatapannya malas menatap Hasbi, engga sih sebenernya takut cepat luluh hehe.

"Jelly.. Liat aku dong."

"Emang uminya Karina gak ikut pindah ke Jakarta?" Tanya Giselle setelah diam beberapa saat.

"Engga. Uminya tetap di Bandung."

"Kenapa? Orang tua Karina cerai?" Giselle menatap Hasbi penasaran.

Hasbi tersenyum sendu. "Karina's mother has died."

Giselle menutup mulutnya.

"Sudah lima belas tahun yang lalu."

"Hasbi maaf aku gak tau." Giselle jadi merasa tidak enak.

"Gapapa jelly, sekarang kan sudah tau." Hasbi mencubit pipi Giselle pelan.

"Udah ah jadi ke pantai gak nih kita?"

"Mager."

"Terus kamu maunya apa hm?"

"Peluk boleh?" Pintanya dengan mata berbinar.

Hasbi terkekeh lalu membuka tangannya membiarkan Giselle masuk dalam pelukannya.

"Astaga gemes banget cewe gue." Giselle terkekeh mendengar itu.

Tak sadar bahwa ada mama dan papa yang melihat keduanya.

"Bener-bener nih anak muda, masih pagi dah bucin aja." Ucap papa.

"Dulu juga papa gitu tuh pas tau mama ngambek." Balas mama.

"Hehe kan aku sayang kamu."

"Ya berarti Hasbi juga sayang jijel."

"Sayang sih tapi temboknya tinggi banget gak kayak kita." Papa melihat mereka sedih. Padahal papa senang kalo Hasbi bisa menjadi mantunya.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang