River

329 25 11
                                    

Gemerisik aliran sungai terdengar menenangkan bagi kedua pemuda yang sudah beberapa hari ini mencari jalan keluar dari hutan. Mereka hampir tidak ingat berapa hari terus berjalan atau berlari karna tujuan mereka adalah secepatnya keluar dari hutan dan menemukan jalan besar atau rumah warga untuk bisa melanjutkan perjalanan menuju Privet Drive No. 4.

Perjalanan mereka cukup berbahaya karna hanya bermodalkan tongkat dan pakaian yang tidak seberapa di musim gugur mendekati musim dingin ini. Mereka berlari dari kejaran pengikut Death Eather, termasuk orang tua Malfoy. Satu-satunya yang bisa Harry bawa hanyalah Malfoy, karna teman Malfoy yang lain sudah tidak bisa diselamatkan. Mereka dikutuk menggunakan mantra Imperio. Butuh kesabaran ekstra bagi Harry untuk bersama Malfoy beberapa hari ini. Pemuda Slytherin itu terkadang menangis tiba-tiba meskipun dalam diam lalu dengan sifat emosional yang tidak stabil, memicu pertengkaran terjadi.

"Ayo beristirahat sejenak di sini. Kita harus membuat perbekalan baru." Harry berucap sembari mengeluarkan kotak makan dan botol minum yang besarnya tidak seberapa. Tapi dia tetap tenang karna selama tongkatnya masih bersamanya, semua bisa disulap muat dalam kotak tersebut.

Selagi Harry membereskan tas, Draco mencoba membuat sebuah tempat untuk menjemur pakaian. Dia ingin mandi dan mencuci pakaiannya yang sangat kotor. Berendam pada aliran sungai yang dingin mungkin akan membuat lelahnya berkurang.

Ketika Draco menjalani kegiatannya dengan santai dan hati-hati, Harry justru sebaliknya. Draco memutar bola matanya jengah ketika melihat Potter terakhir itu memeras lalu mengibaskan pakaiannya dengan asal. Berlari untuk menjemur kemudian berlari lagi untuk melompat ke dalam sungai. Alis Draco mengerut.

Sungguh tidak elegan.

Tapi pemandangan Harry yang tidak bisa diam cukup menghibur. Bagaimana pemuda yang lebih pendek itu melompat ke dalam air lalu menangkap ikan. Meskipun beberapa akan lepas lagi, tapi cukup menghibur. Harry terlihat terbiasa hidup seperti ini karna kelihaian yang sembrono itu. Dan seolah terbiasa bertelanjang diri di tempat umum.

Mata keabuan Draco sejujurnya cukup susah untuk beralih menatap bagian tubuh Harry yang lebih umum, bukan area privasinya. Tapi benar-benar pemandangan tersebut menyihir dirinya untuk terus menaruh perhatian. Tubuh sekal Harry yang berkulit putih pucat dengan pipi kemerahan, sebuah luka dipunggung seperti tidak menganggu kegiatan pemuda tersebut padahal terlihat sangat dalam. Apakah itu luka yang didapat saat pertempuran dengan pasukan kegelapan?

"Potter, kenapa tidak gunakan tongkatmu untuk mengangkut ikan-ikan itu?" Draco akhirnya berbicara.

"Tidak seru, Malfoy. Melompat mencari ikan di sungai rasanya menyenangkan! Kamu harus coba," Harry berbicara dengan senyum bahagia. Senyum yang tidak pernah ditujukan pada Draco sebelumnya.

"Kamu bisa tenggelam,"

"Kamu meremehkan aku?"

Draco menghela napas melihat alis Harry yang bertaut kesal. "Bukan begitu, Potter,"

Tapi Harry tidak peduli, dia langsung menyelam untuk kembali mendapatkan ikan. Sudah lewat dari sepuluh detik, Harry tidak muncul. Padahal tadi baru masuk langsung keluar dari air membuat Draco merasa was-was

"Potter?" Tidak ada sahutan. Hanya desir dedaunan yang dihembus angin bersamaan dengan aliran sungai yang terdengar.

"Malfoy!"

"Potter!"

Draco langsung saja menuju tempat Harry yang berubah sedikit jauh dari tempatnya menangkap ikan. Draco kesal sekaligus panik. Harry Potter memang sangat senang mendatangi masalah.

"Potter?" Begitu Draco sampai di tempat dia melihat tangan Harry yang tadi melambai singkat sebelum akhirnya kembali tenggelam, dia memasukkan kepalanya dan tidak menemukan apapun selain bebatuan dan penghuni air sungai.

Drarry - Bottom Harry 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang