03

5 1 0
                                    

"Itu siapa duduk sama ka zaa, keii." bisik Harsa pada temenannya melihat koridor kelas 12.

"Ya emangnya kenapa sa?" jawab kei seadanya.

"Cuma mau tau," ketus Harsa, "males." lanjutnya malingkan pandangan dari dua orang yang tengah bercengkrama.

"Eitsss, kenapa? Cemburu?" tukas keii menahan pergelangan Harsa yang akan melangkah pergi.

"Dia bukan siapa-siapa kok, ngapain cemburu. Suka sama dia aja engga!" balas Harsa.

"Bukan siapa-siapa ko cemburu? Aneh!" ledek Kei menepuk pundak Harsa.

"Kalo suka ngaku aja, gausah gengsi." tutur Kei terkekeh.

Harsa mengerucutkan bibirnya, ia berjalan ke arah kelas dengan menghentakkan kedua kakinya ke lantai koridor. Sesampainya di kelas, entah kenapa perasaannya terasa kacau sekarang.

Sementara itu, di depan koridor kelas 12. Ahza sedang mengobrol dengan Vera rekan sekelasnya. Mereka tengah membicarakan masalah yang terjadi di kelas.

"Gitu aja zaa, obrolin baik-baik ke anak kelas. Kalo semisal belum mempan baru laporan ke walikelas." pungkas Vera yang di angguki oleh Ahza di sampingnya.

Tak berselang lama, Dio menghampiri Ahza. Ia memberikan kode untuk mengajak Ahza pergi.

"Oke makasih ya ver, duluan." tutur Ahza melangkah pergi yang diikuti oleh Dio.

Dio mengajak Ahza ke koridor kelas lain. Mereka duduk di anak tangga deket ke kelas Harsa.

"Ngapain dii." ucap Ahza membuka pembicaraan.

"Lo tau ga tadi Hasra liatin lo waktu lagi berdua sama si Vera." tutur Dio, to the point.

"Hah? Yaa teruss!?" Ahza menyiritkan keningnya. Ia sama sekali tidak faham dengan apa yang temannya bicarakan itu.

"Jadi cowo peka dikit lahh. Nih yaa, lo sadar gasii. Dia suka ngirim makanan, waktu lo di uks dia khawatir sampe nungguin, dia selalu seneng kan kalo lagi deket sama lo zaa." papar Dio penuh penekanan.

Sementara Ahza hanya diam mencoba memahami apa yang tengah temannya bicarakan kali ini.

"Lo ga peka atas semua itu?" Dio memalingkan wajahnya, "dia itu suka sama lo zaa." ucapnya memelankan nada bicaranya.

Ahza yang dari tadi diam kini menoleh ke arah salah satu kelas, tepatnya di samping kelas Harsa.

"Engga mungkin," lontarnya, "dia suka cerita ke gue kalo misalnya dia udah lama deket sama cowo anaknya dokter, di samping kelasnya itu. Bukan gue yang dia mau." tutur Ahza dengan wajahnya yang datar.

"Yap!! Bener banget!" ucap seseorang di belakang Ahza.

Dia adalah Harsa, "aku ga suka sama ka zaa, kita cuma temen di perpus aja ko!" ketusnya yang langsung melangkah pergi dan disusul oleh kei di belakangnya.

Mendengar itu, Dio menoleh ka Ahza, menggu tanggapan temannya itu.

"Jelas ke gue gaada yang suka, mana ada yang suka sama orang kaya gini." ungkapnya melangkah meninggalkan Dio.

TBC


ᴅᴏɴ'ᴛ ꜰᴏʀɢᴇᴛ ᴛᴏ ᴠᴏᴛᴇ ᴀɴᴅ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ!!✨😻

Si gengsian VS si gapekaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang