Pertemuan tanpa sengaja

16 2 1
                                    

Adara Elvira Chelsea, seorang gadis cantik yang kini sedang bolak balik menunggu giliran namanya yang akan di panggil ke dalam untuk wawancara. gimana tidak ini adalah hari pertama dirinya melamar kerja di perusahaan terkenal yang ada di sana, ia tidak yakin dirinya akan sanggup menjawab pertanyaan mereka. Namun ia sempat mendengar kalau perusahaan ini mempunyai bos berdarah dingin. Awalanya ia tidak percaya, namun setelah dirinya selesai di wawancarakan. Ia mulai merasa gugup di sekejur tubuhnya disaat ia mengingat wawancara barusan.

"Selanjutnya, peserta yang bernama Adara Elvira Chelsea silakan masuk untuk di wawancarai!" ucap seseorang dari dalam ruangan itu.

Setelah mendengar namanya di panggil, ia segera bergegas masuk ke dalam ruangan itu dengan perasaan gugup dan sekarang dirinya tepat berdiri di depan beberapa orang yang memakai jas hitam dan tiba-tiba matanya menatap sesosok yang selalu menatapnya tajam, membuat Elvira segera berpaling kearah lain.

"Kamu lulus, silakan mulai bekerja besok." ucap seseorang yang berdiri di samping Daniel dan itu membuat Elvira langsung terpaku karena ia tidak menyangka bahwa dirinya akan di terima dengan mudah.

Elvira segera keluar dari sana setelah dirinya di nyatakan lulus, walaupun hatinya masih tidak percaya bahwa ia akan lulus dengan mudahnya. Namun kesenangan itu langsung sirna disaat ia tidak sengaja menabrak seseorang yang ia yakini itu adalah bos dirinya.

Bruk...

"Maaf pak, saya tidak sengaja menabrak anda." ucap Elvira sambil membungkuk gugup, karena dirinya takut akan di pecat saat itu juga. Hal ini tidak boleh sampai terjadi kepada dirinya.

Daniel Adonis Erlangga seorang Ceo yang di takutin semua orang karena kekejamannya kepada bawahan yang membuat kesalahan. Ia tidak akan segan-segan untuk memecat seseorang saat itu juga, walaupun kesalahan yang di lalukan mareka bisa di anggap masalah sepele. Tapi bagi Daniel itu tidak lah sepele di matanya.

Daniel menatap tajam kearah cewek itu. Karena hari ini Elvira telah membuat kesalahan besar dengan manabrak dirinya.

"Saya minta maaf sekali lagi pak, tolong jangan pecat saya." ucap Elvira gugup dengan tatapan cowok itu.

Daniel pergi meninggalkan Elvira yang masih menatap dirinya, karena kecerobohannya ia hampir membuat dirinya di pecat disaat ia beru saja mendapatkan kerja. Namun tiba-tiba ponselnya berbunyi dan membuat ia langsung melihat nama yang ada di layar hpnya. Sambil berdecak ia lupa akan janjinya bersama Arka yang akan membahas tentang kuliah mareka.

Setelah beberapa menit akhirnya ia sampai disana dengan Arka yang masih setia menunggu dirinya.

"sorry, gua terlambat datang." ucap Elvira dengan perasaan bersalah, karena ia telah membuat cowok itu menunggunya.

"Nggak papa, duduk lah dan lu kelihatan capek banget." kata Arka melihat wajah cewek itu sedikit pucat.

"Baiklah."

"Gimana lamaran kerja lu, di terima kan?" tanya Arka sambil menyodorkan minuman yang sempat ia pesan tadi.

"Iya, besok gua udah bisa masuk untuk bekerja disana." jelas Elvira kepada Arka. Karena setelah ini mereka akan jarang bertemu untuk waktu yang lama.

"Santai, kalau lu butuh apa-apa panggil gua. Oke." ucap Arka tersenyum kearah cewek itu. Sebab Elvira udah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

"Makasih ya, lu selalu ada disaat gue butuh." balas Elvira dengan tersenyum balik. Gimana tidak Arka adalah temannya.

Arka Langsung bangun dari sana dan menjitak dahi Elvira, karena cewek itu masih saja meminta maaf disaat ia tidak melakukan kesalahan apapun. Namun ia tidak percaya bahwa Elvira akan manis disaat dirinya tersenyum.

"Aduh." ucap Elvira sambil memegang dahinya yang habis di jitak oleh cowok itu.

Arka terkekeh melihat tingkah cewek itu sambil memegang dahinya yang sedikit merah karena jitakan tanganya.

"Apa ini dengan nona Adara Elvira Chelsea? saya ada surat untuk anda." ucap seseorang yang baru saja sampai di tempat mereka dan itu membuat keduanya saling menatap satu sama lain. Karena seingat mareka, ia tidak pernah membuat kesalahan apapun dan begitu juga dengan Elvira yang merasa dirinya tidak melakukan kejahatan apapun.

"Itu saya sendiri, kalau boleh tau siapa yang mengirim surat ini?" tanya Elvira sambil menerima surat yang dikirim atas namanya.

"Maaf nona, saya tidak bisa mengatakan siapa yang mengirimnya. Kalau gitu saya permisi dulu." pamit orang itu meninggalkan Elvira yang masih menatap surat itu.

"Dari siapa?" tanya Arka penasaran. Karena seingatnya Elvira belum punya kekasih.

Elvira menujukan di atas surat itu, bahwa tidak ada nama pengirimnya dan itu membuat Elvira penasaran akan isinya.

Bersambung.....

Terima kasih telah membaca ceritanya dan kasih semangat untuk Author berlanjutkan cerita ini. Jangan lupa voce, komen ya☺😚😚

Aceh, 18 Januari 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta menjadi Benci Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang