MASH'AB BIN UMAIR

19 2 1
                                    

"merekalah yang telah mendapat petunjuk Allah, dan merekalah yang paling memiliki akal."(QS.Az-zumar:18)

       •••••
Mush'ab bin Umair
(Duta Islam yang pertama)


Mush'ab bin Umair salah seorang di antara para sahabat nabi. Alangkah baiknya jika kita memulai kisah dengan pribadinya: seorang remaja Quraisy terkemuka, si orang yang paling ganteng dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan.

Para muarrikh dan ahli riwayat melukiskan semangat kemudaannya dengan kalimat: "

"seorang warga kota Mekah yang mempunyai nama paling harum."

Iya lahir dan dibesarkan dalam kesenangan, dan tumbuh dalam lingkungannya, mungkin tak seorangpun diantara anak laki-laki mudah Mekah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya demikian rupa sebagai yang dialami mush'ab bin Umair.
Mungkinkah kiranya anak muda yang serba kecukupan, bisa hidup mewah dan manja, menjadi buah bibir gadis-gadis Mekah dan menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan, akan meningkat demikian rupa sehingga menjadi sebuah cerita tentang keimanan, menjadi tampil dalam semangat kepahlawanan?

Sungguh, suatu riwayat penuh pesona, riwayat mush'ab bin Umair atau "mush'ab yang terbaik." Sebagai biasa digelarkan oleh kaum muslimin. Iya salah satu di antara pribadi-pribadi muslimin yang ditempa oleh Islam dan dididik oleh Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Tetapi corak pribadi manakah...
Sungguh, kisah hidupnya menjadi kebanggaan bagi kemanusiaan umumnya.

Suatu hari anak muda ini mendengar berita yang telah tersebar luas di kalangan warga Mekkah, mengenai Muhammad Al- Amin.... Muhammad shalallahu alaihi wa salam.., yang mengatakan bahwa dirinya telah diutus oleh Allah sebagai pembawa berita suka maupun duka, sebagai da'i, yang mengajak umat beribadah kepada Allah yang Maha esa.

Sementara perhatian warga Mekah terpusat pada berita itu, Dan tiada yang menjadi buah pembicaraan mereka kecuali tentang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Serta agama yang dibawanya, maka anak muda yang manja ini paling banyak mendengar berita itu. Karena walaupun usianya masih belia, tetapi ia menjadi bunga majelis tempat-tempat pertemuan yang selalu diharapkan kehadirannya p oleh para anggota dan teman-temannya, gayanya yang tampan dan otaknya yang cerdas merupakan keistimewaan Ibnu Umair, menjadi hidayah pemikat dan pembuka jalan pemecahan masalah.

Dan diantara berita yang didengarnya ialah bahwa Rasulullah bersama pengikutnya biasa mengadakan pertemuan di suatu tempat yang terhindar dari jauh gangguan gerombolan Quraisy dan ancaman-ancamannya, yaitu di bukit Shafa di rumah Arqam bin abil Arqam,

Keraguannya tiada berjalan lama, hanya sebentar waktu ia menunggu, maka pada suatu senja didorong oleh kerinduannya pergilah iya ke rumah arqam menyertai gerombolan itu, di tempat itu rasulullah shallallahu alaihi wasallam, sering berkumpul dengan para sahabatnya, tempat mengajarnya ayat-ayat Alquran dan membawa mereka sholat beribadah kepada Allah yang Maha Akbar,

Baru saja mush'ab mengambil tempat duduknya, ayat-ayat Alquran mulai mengalir dari kalbu Rasulullah bergema melalui kedua bibirnya dan sampai ke telinga, meresap di hati para pendengar. Di senja itu mush'ab pun terpesona oleh untaian kalimat Rasulullah yang telah menemui sasaran pada kalbunya. Hampir saja anak muda itu terangkat dari tempat duduknya karena rasa haru, dan serasa terbang ia karena gembira. Tetapi Rasulullah mengulurkan tangannya yang penuh berkat dan kasih sayang dan mengurut dada pemuda yang sedang panas bergejolak, hingga tiba-tiba menjadi sebuah lubuk hati yang tenang dan damai, tak obah bagai lautan yang teduh dan dalam.
Pemuda yang telah Islam dan imam itu dapat telah memiliki ilmu dan hikmah yang luas___terlipat ganda dari ukuran usianya__dan mempunyai kepekatan hati yang mampu berubah jalan sejarah....!

Khunas binti Malik yakni bunda Mush'ab, seorang yang berkepribadian kuat dan pendiriannya tak dapat ditawar atau diganggu gugat. Iya wanita yang disegani bahkan ditakuti.

Ketika mush'ab menganut Islam, tiada satu kekuatan pun yang ditakuti dan dikhawatirkannya selain ibunya sendiri, bahkan kalau seluruh penduduk Mekah beserta berhala-berhala para pembesar dan Padang pasirnya berubah rupa menjadi sesuatu kekuatan yang menakutkan yang hendak menyerang dan menghancurkannya, tentulah Mush'ab akan menganggapnya enteng. Tapi tantangan dari ibunya bagi mush'ab tidak dapat dianggap kecil. Iya pun segera berpikir keras dan mengambil keputusan untuk menyembunyikan keislamannya sampai terjadi sesuatu yang dikehendaki oleh Allah. Demikianlah ia senantiasa berbolak-balik ke rumah Arqam menghadiri majelis Rasulullah sedang hatinya merasa bahagia dengan keimanan dia menebusnya dengan amarah murka ibunya yang belum mengetahui berita keislamannya.

Tetapi di kota Mekah tiada rahasia yang tersembunyi, apalagi dalam suasana seperti itu. Maka kaum Quraisy berkeliaran di mana-mana mengikuti setiap langkah dan menelusuri setiap jejak.

Kebetulan seorang yang bernama Utsman bin khalhah melihat mush'ab memasuki rumah Arqam secara sembunyi. Kemudian para pada hari yang lain dia lihatnya pula ia salat seperti Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Secepat kilat ia mendatangkan ibu mush'ab dan melaporkan berita yang dijamin kebenarannya.

Berdirilah mush'ab di hadapan ibu dan keluarganya beserta para pembesar mekkah yang berkumpul di rumahnya. Dengan hati yang yakin dan pasti dibacakannya ayat-ayat Alquran yang disampaikan Rasulullah untuk mencuci hati nurani mereka, mengisinya dengan hikmah dan kemuliaan, kejujuran dan ketakwaan.

Ketika sang ibu hendak membungkam mulut putranya dengan tamparan keras, tiba-tiba tangan yang terulur bagai anak panah itu surut dan jatuh terkulai__demi melihat nur atau cahaya yang membuat wajah yang telah berseri cemerlang itu kian beribawah dan patut diindahkan___menimbulkan sesuatu ketenangan yang mendorong dihentikannya tindakan.

Karena rasa keibuannya, ibunda mush'ab terhindar memukul dan menyakiti putranya, akan tetapi tak dapat menahan diri dari tuntutan bila berhala-berhalanya dengan jalan lain. Di bawalah putranya itu ke suatu tempat terpencil di rumahnya, lalu dikurung dan dipenjarakannya amat rapat.

Demikianlah beberapa lama mush'ab tinggal dalam kurungan sampai saat beberapa orang muslimin hijrah ke Habsyi. Mendengar berita hijrah ini mush'ab pun mencari muslihat, dan berhasil mengelabui ibu dan penjaganya, lalu ia pergi ke Habsyi melindungkan diri, iya tinggal di sana bersama saudara-saudaranya kaum Muhajirin, lalu pulang ke Mekah. Kemudian ia pergi lagi hijrah kedua kalinya bersama para sahabat atas titah Rasulullah dan karena taat kepadanya.

Baik di Habsyi, maupun di Mekah, ujian dan penderitaan yang harus dilalui mush'ab di setiap saat dan tempat kian meningkat. Iya telah selesai dan berhasil menempa corak kehidupannya menurut pola yang modelnya telah dicontohkan Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Lalu ia merasa puas bahwa kehidupannya telah layak untuk dipersembahkan bagi pengorbanan terhadap penciptanya yang Maha tinggi, Allah yang maha besar...

Pada suatu hari ia tampil di hadapan beberapa orang muslimin yang sedang duduk sekeliling Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Demi memandang mush'ab mereka menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya basah karena duka. Mereka melihat mush'ab memakai jubah usang yang bertambah-tambal, padahal belum lagi hilang dari ingatan mereka pakaiannya sebelum masuk Islam__tak obahnya bagaikan kembang di taman, berwarna-warni dan menghamburkan bau yang wangi. Adapun Rasulullah, menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati, pada kedua bibirnya tersungging senyuman mulia, serai bersabda:

لقد رأ يت مصعبا هذ وما بكة فتى ا نعم عند أبو ته منه ثم ترك ذالك كله حبا الله ور سوله•

"dahulu saya lihat mush'ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan rasulnya."

Semenjak ibunya merasa putus asa untuk mengembalikan mush'ab kepada agama yang lama, iya telah menghentikan segala pemberian yang biasa dilimpahkan kepadanya, bahkan ia tak sudi nasinya dimakan orang yang telah mengingkari berhala dan patut beroleh kutukan dari padanya walau anak kandungnya sendiri.

•••••••

Sampai sini dulu insyallah lanjut jika tidak ada halangan,.. bar'akallahufik

60 KISAH SAHABAT RASULULLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang