aku adalah kamu, kamu adalah aku - Miya Twins [END]

chapter dua - "Sebuah Janji."

_______________________________________________________

Setelah orang tua atsumu dan osamu pergi, mereka berdua bersiap-siap untuk berangkat sekolah, setelah selesai bersiap-siap mereka pun pergi ke sekolah, setibanya di depan gerbang sekolah.

"Samu. . ." Ucap atsumu, osamu menatap atsumu.

"Iya tsumu??" Jawab osamu, atsumu memegang tangan adik kembarnya, osamu.

"Samu, ini hari pertama kita menjadi anak kelas 3" atsumu menatap osamu begitu juga dengan osamu menatap atsumu, osamu tersenyum.

"Ya, secepat itu ternyata" jawab osamu.

"Ayo lulus bersama, samu menjadi penjual onigiri yang paling enak di jepang dan aku akan menjadi atlet volly yang hebat!" Ucap atsumu, mereka berdua tersenyum.

"Ya, kita akan lulus bersama" jawab osamu semangat, mereka memasuki area sekolah sembari kejar-kejaran.

Sore harinya saat pulang sekolah, miya twins baru saja sampai di rumah, saat memasuki rumah, atsumu menatap foto yang terpajang di tembok, foto dirinya dan osamu dari kecil hingga SMA.

Osamu menyadari apa yang di lakukan kembarannya, osamu ikut melihat, mereka tersenyum.

"Sam, lu dunia gw, lu bagian hidup gw, jangan tinggalin gw" ucap atsumu.

"Lebay lu, gw ga bakal ninggalin lu" ucap osamu menjulurkan jari kelingkingnya, atsumu menautkan kelingking nya pada osamu.

"Janji ya, osamu" ucap atsumu.

"Iya, gw janji" jawab osamu.

Malam harinya.

Osamu memasuki kamar atsumu sembari membawa bantalnya.

"Tsum, gw mau tidur sama lu" ucap osamu.

"Mimpi buruk lagi?" Osamu hanya mengangguk.

"Yaudah sini" atsumu sedikit bergeser, osamu berbaring di sebelah atsumu.

"Mimpi itu lagi?" Ucap atsumu, osamu hanya mengangguk, osamu selalu bermimpi orang tuanya menaiki pesawat dan pesawat itu mengalami kecelakaan udara yang menewaskan semua penumpang, dan tidak ada satu orang pun yang selamat.

Osamu menangis mengingat mimpinya, atsumu menenangkan adiknya dengan cara memeluk dan mengusap kepalanya.

"Udah sam, itu gabakal terjadi" ucap atsumu menenangkan osamu.

Perlahan osamu mulai terlelap di pelukan atsumu.

"Gw harap itu ga bakal terjadi, itu cuma mimpi." Atsumu ikut tertidur.

Setelah atsumu dan osamu tertidur, atsumu mendapatkan mimpi buruk, mimpi buruknya adalah, osamu terkena penyakit yang sudah tidak bisa di pulihkan dan di saat berdekatannya hari kelulusan dan hari mereka ulang tahun, osamu meninggal karena penyakit jantung koroner, Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh arteri koroner atau menyempit karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner.

Atsumu terbangun dari tidurnya karna mimpi buruknya, saat atsumu terbangun ia sangat panik karna dia mengira itu adalah kejadian nyata, saat atsumu lihat bahwa di sampingnya masih ada osamu yang tertidur pulas atsumu merasa sedikit tenang...saat atsumu lihat jam, jam sudah menunjukkan pukul 06:55 itu adalah waktunya untuk atsumu dan osamu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Sam, bangun sam ayo siap-siap" atsumu membangunkan osamu.

Osamu pun terbangun dan mereka bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, saat atsumu dan osamu sedang membuat bekal, atsumu masih kepikiran dengan mimpinya semalam.. sampai-sampai atsumu tidak fokus untuk memasak dan masakannya menjadi gosong.

"Lohh tsum itu masakannya gosong lohh!!" Osamu menegur atsumu, atsumu langsung tersadar dan mematikan kompornya.

"ma-maaf sam, gara gara gw masakannya jadi gosong.." atsumu meminta maaf kepada osamu, osamu yang mengerti kalau kakaknya sedang memikirkan sesuatu.

"Sans, lu lagi mikirin apa tsum? Kok sampe ga fokus?" Tanya osamu, atsumu menjawab osamu dengan sedikit gugup.

"Uemm..gapapa kok gw cuma lagi mikirin nanti siang mau makan apa." Seperti dugaan, atsumu berbohong kepada osamu.

"Ya sudah, kalau ada apa-apa cerita sama gw ya, tsum" jawab osamu dengan curiga.

"Sipp" kata atsumu.

Setelah mereka bersiap-siap dan memasak untuk bekal, mereka pun berangkat ke sekolah seperti biasanya.
_______________________________________________________

To be continued...