♥
│
│
│📖📖📖📖📖
21
Jena tidak langsung pulang, ia masih ingin sendiri untuk merenungi nasib nya yang tak seindah harapannya, Jena berdiam diri di gelapnya malam, yang hanya di temani angin, bintang,bulan , serta lampu jalanan. Ia tidak tau saat ini ia ada di mana, yang terpenting menurut nya ia tidak mau pulang dia tidak ingin melihat juan di san dan juga belum siap untuk melihat lani. Jena menghela nafasnya, dia bingung dengan keadaan nya saat ini, dia bingung apa yang harus ia lakukan. Tiba-tiba ia teringat dengan ravin.
Tanpa pikir panjang cewek berambut hitam itu masuk kembali kedalam mobilnya dan pergi menuju apartemen ravin.
Tiga kali Jena memencet bel apartemen milik ravin pintu itu pun terbuka, tanpa mengatakan satu kata pun Jena langsung memeluk tubuh ravin.
Dia butuh pelukan itu, hatinya butuh sandaran ini yang dia yakini hanya ravin yang dapat memberikannya.
" jen kenapa? " tanya ravin khawatir ketika merasakan getaran pada tubuh Jena "kamu nangis? " tanya nya lagi karena Jena tidak menjawabnya.
Jena melepas pelukan itu ia mendongakkan kepalanya menatap mata ravin dengan mata yang berlinang seakan mengatakan ia sedang tidak baik-baik saja saat ini , Jena menggigit bibirnya menahan tangisnya yang ingin keluar.
" juan ? " tanya ravin.
Jena kembali menangis ketika mendengar nama itu, di peluknya kembali tubuh ravin yang kini juga ikut membalas pelukan itu.
" kita masuk kedalam ya " ajak ravin lembut setelah melepas pelukan Jena.
Jena pun ikut masuk ke dalam apartemen ravin.
" kamu duduk akan dulu, aku buatkan minum "
" gak mau, aku mau kamu disini temanin aku, aku butuh kamu vin " ucapnya tidak mau jauh dari ravin.
Ravin menganggukkan kepalanya dan duduk di samping Jena, di tariknya cewek itu masuk kedalam pelukannya.
" juan suami lina vin"
" apa?? " tanya ravin tidak percaya, ia sangat terkejut mendengarnya, yang dia ingat Jena pernah mengatakan jika nama suami kakaknya itu adalah bima " kamu tau dari mana itu juan, bukannya kamu bilang kemaren nama suami kakka kamu Bima? "
" iya namanya memang Bima, nama panjang nya juanda Bima putra pratama, itu nama juan." ucap Jena menahan air matanya. " pas di restauran tadi aku lihat dia duduk di samping lani, lani bilang juan itu suaminya, aku masih gak percaya " ucap Jena tertawa kecil namun ada kecewa di dalam tawa itu.
" jen jangan bilang kamu " belum sempat ravin menyelesaikan ucapannya Jena memotongnya.
" aku gak bisa vin. " Jena tak tahan ia kembali mengeluarkan air mata itu " aku gak bisa benci sama lani, lani itu kakak terbaik aku, aku gak mau nyakitin dia, aku gak sanggup " ucapnya masih menangis.
" kalau gitu kamu harus berusaha lupakan juan " ucap ravin melepas Jena dari pelukannya.
" aku udah usaha, kamu pikir selama enam tahun ini aku gak usaha lepas dari bayang-bayang juan dari hati dan pikiran aku, kamu pikir aku gak usaha untuk itu semua, susah vin gak mudah " ucap Jena membuat ravin terdiam di tempatnya.
Ravin memandang mata bermanik hitam milik wanitanya, mata yang penuh dengan air mata, mata yang hanya ada juan di dalam nya, dan mata yang penuh dengan kerapuhan.
" secinta itu kamu sama juan ? " tanya ravin dengan nada kecewa karena dia berharap cinta itu untuknya .
" maksud kamu?" Tanya menatap ravin.
" aku bisa lihat Jen kalau kamu secinta itu sama juan, cinta itu jelas terlihat dari mata kamu, kamu terlalu mencintai dia , dari situ aja udah terlihat jelas kalau kamu itu memang gak berusaha melupakan juan."
"kamu itu gak tau vin apa yang aku rasakan, kamu fikir aku bahagia karena aku mencintai dia, Kamu gak tau seberapa berantakannya aku karena udah salah mencintai dia, kamu gak tau sejauh apa aku udah tersesat karena cinta yang salah, kamu gak taukan, bahkan itu semua membuat aku gak bisa melakukan apa-apa, aku juga gak tau apa yang harus aku katakan untuk diri aku sendiri , aku gak mau juan ada di hati aku vin aku mau melepas juan dari hidup aku aku ingin dia hilang dari hidup aku, tapi aku gak bisa aku terlalu mencintai dia, aku bingung harus apa, aku bingung vin " ucapnya menangis histeri sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya, dia benar-benar bingung harus melakukan apa untuk bebas dari rasa hancur ini, Jena capek hidup seperti ini dia mau bebas.
Dari situ ravin tau betapa besar cinta perempuan dihadapannya ini terhadap laki-laki yang salah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
˙Maaf˙ ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭ Revisi
Teen FictionMaaf Karena aku terlalu mencintaimu apakah ini salah?, Menyimpan rasa cinta pada seorang pria yang mungkin tidak akan pernah bisa bersama kita itu salah?. hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah meminta maaf pada diri kita sendiri. ...