part 4 (pertemuan 4)

107 4 0
                                    

" Ta, lo kok mau sih bayar tu cowok segitu. Kan dia juga salah ma gue,'" tutur neci

"Diam deh lo Ci, gue tahu lo kok yang salah. Ngapain juga lo sewot. Mau lo cari keributan d sini. Gue mah ogah."

"Iya gue tahu gue salah. Tapi tu cowok juga salah. Gue belum terima aja. Baru kali gue nemu cowok songong kek dia."

"Songong- songong tapi ganteng kan..... Hahaha. Udah gue bilang ada kemungkinan lo jodoh sama dia," goda Tita.

"Titaaaa.... Lo jahat banget sih sama gue. Masak lo doain gue sama dia. Bisa perang terus gue," ucap neci kesal. Dia gak ngebayangin kalau itu jadi beneran.

"Hahaha.... Santai dong lo. Jodoh kan gak da yang tau. Gue bilangin nih ya. Kata orang dulu kalau pertemuan pertama itu nama nya kebetulan, pertemuan kedua itu takdir, dan pertemuan ketiga itu jodoh. Nah elo kan udah dua kali ni, tinggal satu lagi berarti."

"Issss.... Apa apaan sih lo. Ngeri gue dengar nya. Baru ketemu dua kali aja gue udah merasa sial. Apa lagi yg selanjutnya," ucap Neci bergidik.

"Ya terserah lo mau percaya ato tidak. Udah ah, makan yok. Lapar ni gue."

Mereka berdua sibuk berdebat mau makan di mana. Karena selera mereka memang beda.

"Papa.... Hiks hiks hiks... Oma hiks hiks...." bunyi ada anak kecil menangis.

"Ci, tunggu bentar tu ada anak kehilangan deh kayaknya. Kita samperin dulu yok."

"Adek kecil kenapa nangis? Tanya Tita.

"Oma hilang... Hiks hiks...," ucap anak itu.

"Cup cup... Adek jangan nangis lagi. Kakak bantuin cari omanya ya," ucap neci.

Anak itu langsung diam dan memandang Neci dengan mata bulat nya. Setelah itu dia langsung tersenyum gembira seperti dapat hadiah.

"Mama.... Ersen kangen mama," ucap anak itu yang langsung memeluk Neci.

"Eh,ini kakak bukan mama kamu," ucap neci kelabakan.

"Mama mama," ucap anak itu ngotot.

Semua mata langsung tertuju ke mereka. Pandangan pembeli lain bermacam macam seakan menghakimi Neci.

"Udah lah ci, mungkin muka mak dia mirip sama lo. Lo ajakin aja dia dulu ketempat makan. Biar gue yg lapor informasi," nasehat Tita.

"Adek kecil siapa nama nya?" tanya Tita.

"Ersen tante," jawab nya.

"Ersen datang sama siapa ke sini?" tanya Tita lagi.

"Sama oma tante. Tadi Ersen sama oma lagi tunggu papa jemput. Terus oma hilang,"ucap Ersen dengan mata yang kembali sendu. Seakan mau menangis lagi.

"Ya udah, Ersen sama mama aja dulu. Biar tante cari oma sama papa Ersen," jelas Tita.

Sedangkan Neci hanya diam saja. Dia masih kaget dipanggil mama sama anak kecil. Jangan-jangan ini memang anaknya. Cuma dia aja yang gak tahu. Mungkin dia udah punya anak terus depresi sampai hilang ingatan terus keluarganya malah nutupin.

"Udah lo gak usah banyak mikir. Lebih baik lo ajak Ersen makan," jelas Tita.

Neci langsung tersadar kalau dari tadi dia melamun.

"Ersen mau makan apa sayang?" tanya Neci

"Ersen mau makan eskrim sama nasi goreng pattaya mama," jawabnya.

"Ya udah, yok kita cari eskrim nya," ajak Neci.

"Gue tunggu lo di sana ya," ucap neci ke Tita.

"Oke."

Dengan segala kebingungan pun neci mengandeng anak tersebut ke tempat makanan.

"Mama, ersen mau di gendong kayak itu," di tunjuknya seorang anak yang di gendong sama ibunya.

Melihat tatapan sendu dimata Ersen, Neci memutuskan untuk mengendong Ersen. "Dari pada ni anak nangis, terus gue yang rempong. Malah bisa orang-orang mandang dia dengan aneh, "ungkapnya dalam hati.

"Ersen duduk manis disini ya, mama mau pesan makanan sama eskrim buat ersen. Ingat jangan pergi sebelum mama datang,"pesan Neci.

"Oke ma. Ersen bakal tunggu mama,"jawabnya dengan seyum yang mengembang.

Neci pun segera pergi memesan makanan dan juga eskrim. Untung aja di sini ada jual eskrim, kalau enggak bisa berabe dia.
Setelah memesan neci kembali ketempat ersen yang ternyata udah ada Tita di sana.

"Gimana Ta? Udah lo laporin?"

"Udah. Lo tenang aja. Ersen lucu ya Ci, mukanya gemesin, bawaannya pengen gue cubit sama gue cium. Lo tau gak, kan tadi gue megang hp terus dia bilang, tante pinjam hp punya mama dong, Ersen mau liat poto mama," ucap Tita dengan menirukan suara ersen.

Neci hanya tersenyum aja mendengar itu. Dia liat ersen tengah asik dengan hp nya. Keliatan banget nih anak biasa megang begituan. Ckckck... Anak sekarang maenannya gadget. Dia aja maen gadget aja baru setahun ini. Ckckck... Dunia emang sudah berubah.

"ERSEN....," teriak seseorang dari belakang.

"PAPA...," teriak Ersen juga.

Neci langgung menoleh ke belakang, karena memang posisi nya membelakangi arah teriakan tadi. Seketika membalik, mata Neci langgung melotot.

" ELOOO.... teriak mereka serempak


Okeh segini dulu yaaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love is youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang