part 1 : Pertemuan (1)

132 4 0
                                    

Hy guyss.... Ketemu lagi dengan aku. Ini crt kedua aku... Hehehe.... Btw sorry ya aku langkau crt. Crt yg pertaman lg gax ada ide. Jd harap maklum.....


Hari ini matahari lagi panas-panasnya. Menurut berita tadi suhu hari ini sudah mencapai 34 °C. Banyangkan betapa panas nya hari ini. Tapi meskipun panas kayak gini gak akan dua saudara kembar ini. Mereka itu Neci dan Tita. Saudara kembar yang identik. Tapi tenang... Mudah kok buat ngebedain. Neci itu tomboy dan Tita itu cewek yang feminim.

Mau cuaca yang kek mana pun hari ini pokoknya mereka harus pergi. Hujan badai sekalipun akan mereka lalui.

"Titaaaa..... Cepetan dong lo.... Udah jam berapa ni.... Keburu habis nantik barang nya!," ucap Neci yang kesal.

"Huss.... Anak gadis gak baik teriak-teriak. Ingat umurmu sudah 20," nasehat mama.

"Gimana Neci gak teriak. Tuh... Si Tita lelet banget. Aku kan udah nunggu dari tadi."

"Santai dong lo. Lo pikir kita mau ke mana. Kita kan ke mall. Mall segede gitu gak akan habis. Lebay lo....," kata Tita saat sudah turun dari tangga.

"Ya kan barang bagus nya sedikit. Gue takut barang yang gue incar keburu habis. Lagian hari ni barang pada diskon,"jelas Neci panjang lebar.

"Lebay lo ah...," jawab Tita sekenanya.

"Udah-udah. Kok malah pada ribut disini. Tadi katanya mau cepat perginya," lerai mama.

"Iya ma. Ni kami mau pergi. Mama hati-hati ya di rumah. Jangan nunggu kami kalau makan. Kami makan di luar nantik. Mama mau nitip apa?" tanya Neci.

"Hmmm.... Mama mau nitip nasi goreng pak nurdin aja. Lagi pengen itu mama."

"Sip dah ma...," kata mereka serentak.

"Ci, hari ni gue ya yg bawa mobil. Kemaren kan dah lo," pinta Tita saat sudah di luar.

"Gak. Lo kalau bawa mobil leletnya minta ampun. Keburu sore kita sampai," tolak Neci.

"Biarin. Dari pada lo yang bawa."

"Emang kenapa kalau gue yang bawa? Gue aman-aman aja kok kalau bawa mobil."

"Aman lo bilanggg.... Jantungan gue iya. Gak ingat lo kemaren tu kita kena tilang gara-gara lo nyerobot lampu merah. Gila lo yaa....," sungut Tita.

"Hehehe... Kan baru sekali," jawab Neci nyengir.

"Sekali lo bilangg....," kata Tita sambil mendengus. "Itu baru yang kemaren. Yg Minggu kemaren itu apa haa... Lo hampir nambrak orang. Belum lagi yg dulu-dulu. Udah biar gue yg bawa. Kalau gak gue aduin ke papa."

Mendengar kalau akan dikadukan ke papa, Neci tak berkutik. Karena kalau papa udah tau. Bisa-bisa dia bakal gak dikasi bawa mobil lagi.

"Ok. Kali ni gue ngalah sama lo," ucap Neci pasrah.

"Good. Yok kita pergi."

Selama perjalanan mereka sama-sama diam. Memikirkan masalah masing-masing.

"Ta, nantik berhenti bentar dekat depan ya. Di seberang ada yang mau gue beli."

"Mau beli apaan sih lo? Gak bisa pas kita pulang nantik?"

"Gue mau beli buku secound. Ada tugas kuliah. Buku nya gak ada di gramedia. Berhenti aja bentar. Gak lama kok."

Setelah memarkirkab mobil. Neci langsung turun dari mobil.

TIIIINNNNNNNNNN.......

CIIIIITTTTTTTT.....

Bunyi rem mobil mendadak.

Orang yang didalam mobil pun langsung keluar.

"Woyyy.... Gila lo ya. Nyebrang gak liat kanan kiri!" Bentak tu cowok.

"Sadar lo cewek gila! Jangan menung aja lo!"

Neci yg semula hanya diam saja karena masih syok dengan kejadian tadi langsung tersadar saat dia dikatakan gila oleh tu cowok.

"Apa lo bilang! Gue gila???! Lo tu yang gila. Bawak mobil kayak orang kesetanan. Gak liat apa jalan ni ramai. Lo pikir ini jalan punya nenek moyang lo HA!" bentak Neci yang gak mau kalah.

"Sadar ya nona gila. Disini yg salah bukan saya tapi anda," ucap cowok tu dengan menunjuk muka Neci.

Melihat dia ditunjuk-tunjuk seperti itu. Emosi nya naik ke ubun-ubun. Belum ada orang yg berani kayak gitu.

"Santai dong lo. Gak usah tunjuk gue kayak gitu. Disini yang rugi itu gue bukan lo. Kalau tadi gue ketabrak kayak mana. Bisa mampus gue. Belum lagi disini gue masih syok. Lo tu gak rugi," cecar Neci.

"Lo bilang gue gak rugi ha! Gue rugi waktu gue karna ngadepin cewek gila yang gak penting."

"Songong lo yaa... Sekarang mau lo apa. Kelahi...??? Ayok! Gue gak takut harus lawan lo."

Suasana makin panas. Mereka saling melempar tatapan tajam. Kalau tatapan bisa membunuh. Maka salah satu mereka akan ada yang terluka.

Kerumunan orang pu sudah banyak yang menyaksikan perdebatan mereka.

"Permisi-permisi numpang lewat," ucap seorang cewek yg tak lain adalah Tita.

"Ya ampun Neci. Lo gak apa-apakan? Ada apa ni? Kok ramai gini?" tanya Tita khawatir. Neci udah pergi lama. Jadi dia mutuskan untuk menyusul. Dia takut Neci bikin masalah sama orang. Neci orangnya gampang emosi.

"Gue hampir di tabrak sama cowok gila ini. Eh, malah dia yg nyolot ke gue," jelas Neci.

"Lo gak kenapa-kenapa kan? Udah lag gak usah diperpanjang," kata Tita tenang.

"Gue gak papa. Ya gak bisa gitu lah," kata Neci ngotot.

Tiba-tiba ada cewek yang turun dari mobil. Seksi sih tu cewek. Cewek tu langsung bergelayut manja dilengan tuh cowok.

"Sayang... Masih lama urusannya. Kita udah telat ni," ucap nya manja.

"Bentar ya sayang. Urusan aku sama cewek itu belum selesai."

"Lo saudara cewek gila ini?" tanya cowok itu ke Tita.

"Iya. Gue kembarannya. Saya minta masalah ini selesai sekarang," jawab Tita.

"Tita apaan sih lo,"protes Neci.

"Diam lo. Biar gue yg selesaikan masalah ini. Gue tau lo pasti juga salah kan,"bisik Tita.

"Gue sih gak masalah. Tapi gue mau tu cewek (menunjuk muka Neci) minta maaf sama gue."

Neci yg sudah kepancing lagi emosinya ditahan sama Tita.

"Saya rasa anda juga harus minta maaf sama saudara saya. Dan saya yakin anda tidak mau juga kan. Anda sama saudara saya sama-sama salah. Jadi, jika kalian berdua tidak mau saling minta maaf ya udah. Masalah nya kelar disini saja," jelas Tita panjang lebar.

"Hmm... Ok gue setuju. Dan ingat jaga saudara lo baik-baik. Kalau perlu lo pasung dia di rumah," ucap cowok itu yang langsung masuk ke mobilnya lagi.


Gi mana dengan part ini???? Seru gak??? Mohon di koment and di vote ya guys.....

Love is youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang