ASTER [ChanJiLix] ✔

0004

✺÷✺

"Aku takut, aku takut kamu ninggalin aku" cepat sakali mata lentik nya berembun.

dalam pelukan itu tiba-tiba mendongak "kamu engga kepikiran mau buang aku disini kan??"

"Eish..." beberapa detik Piter terbawa suasana mengingat masa lalu dimana dirinya beberapa kali berbohong pada iliyas. "Jangan ngaco"

Iliyas pun melepas pelukan tangannya dari piter. hidung kecilnya pun sudah memerah.

"Mau beli icecream ga??"

"mauu..." Sahutnya lemah tapi lucu.

sebenarnya piter ga kuat kalau ngeliat adeknya begitu. dia balik badan ninggalin iliyas yang masih ngusap air mata tipisnya.

"yauda ayok"

"Beliin tiga ya" cicit yang muda melebarklan langkah kaki karena jalan piter yang cepat.

"Dua aja"

"eeeeeeuuuu~ tapi aku mau tiga"

"duuaa Aaja"

bibir iliyas uda melengkung sedih di belakang sana. tapi engga lama yang di detik berikutnya berganti cucuk ayam.

anak itu berlari menyambar tangan piter hingga badan sang empu bergoyang. yang tua pun melirik dimana kembar mudanya itu cemberut sebel.

"Ini mau engga??"

"Mau!!" cepat menyahut, cepat juga menyambar boneka yang sebelumnya ditolak mentah-mentah.

"Hehe" mata pun menghilang yang hanya menyisakan deretan giginya yang cantik dan tentunya sangat imut.

✺÷✺

Iliyas sudah memegang dua cone icecream, kedua tangan kecilnya penuh. satu rasa coklat dan yang satu strawberry.

piter juga memiliki icecream nya sendiri. dia belum mencicipi miliknya dimana mata justru memperhatikan iliyas.

lidah anak itu secara bergantian menjilati icecream di tangan kanan dan kirinya.

"Iyas boleh coba enggak??"

mata piter berkedip cepat, sepertinya suara iliyas baru saja membangunkan dirinya. si kembar muda itu melihat icecream di tangan piter dengan muka pengennya.

"Em" hanya daheman dimana tangan menyodorkan icecream itu pada iliyas.

si kembar muda tentu saja kegirangan. bibir kecilnya terbuka sangat lebar melahap hampir seluruhnya.

Piter yang kaget dan tak percaya, dia mencoba menghentikan dengan menahan kepala iliyas.

"Ya ya yakh??!"