- ѕєα 5 |Muak

19 5 1
                                    

Hola manteman👋🤠

Gimana kabar kalian??

aku harap kalian selalu dalam keadaan sehat yaa‼️

Udah makan belum?🤔

kalau belum makan jangan lupa makan‼️

Happy Reading semuaa💗✨️

[Kalau ada typo tolong di ingatkan]

-
-
-

Bertahan lah lebih lama setidak nya sampai semua wist list itu terwujud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bertahan lah lebih lama setidak nya sampai semua wist list itu terwujud.
Jika hari ini seseorang tidak menginginkan kehadiran mu percayalah di masa yang akan datang akan ada seseorang yang sangat menanti dan menghargai kehadiranmu.

-Amanthenia Sea

_
_
_

Suara pecahan gelas terdengar dari arah kamar Elena, tak hanya suara pecahan gelas suara benda-benda lain juga terdengar seperti di banting.

Sea yang tengah duduk tenang di kursi belajar milik nya kini beranjak berdiri menghampiri asal suara itu.

Gadis itu berjalan mendekat ke arah pintu kamar milik Elena terlihat Elena sudah duduk di lantai dan menangis sejadi-jadi nya.

"Mau sampai kapan kita kaya gini mas? Jujur aku capek mas, aku muak".

Ucap Elena di sela-sela tangisan nya. Kemudian seorang lelaki di depan nya menghembus kan nafas kasar. "Elena kamu gak usah sok capek ini resiko yang memang harus kamu terima atas keputusan mu". Ucap Adam dengan nada suara meninggi.

Sea merasa muak menyaksikan drama di depan matanya itu, tak ingin berlama-lama menyaksikan drama itu ia akhirnya memutuskan keluar rumah untuk mencari udara segar, ia duduk di sebuah kursi taman dekat komplek rumah nya. Dadanya terasa sesak bak mendapat pukulan yang sangat keras. Ia menangis terisak tanpa suara.

Banyak sekali pertanyaan yang ingin gadis itu tanyakan kepada orang tuanya, salah satunya adalah mengapa mereka menikah jika tidak di landasi rasa cinta?, dan apakah itu yang menjadi alasan mereka tidak menyangi nya?. Jika itu semua bener ia berfikir lebih baik dirinya menghilang saja dari dunia ini.

kepalanya terasa penuh dan berisik, ia merasakan rasa pusing yang sangat menyakitkan menyerang kepalanya, gadis itu memukul kepalanya dengan tangan nya sendiri berkali-kali berharap rasa pusing itu segera pergi.
Namun usahanya itu sia-sia, kepalanya malah semangkin di terjang rasa pusing yang sangat menyakitkan.

Gadis itu pulang larut malam matanya sembab dan tubuhnya terasa sangat lemas, ia membuka pintu rumah dengan perlahan. Terlihat Elena dan Adam duduk di kursi sofa berwarna coklat gelap di ruang tamu. Keduanya menatap Sea dingin.

𝙆𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙎𝙚𝙖 [ 𝙊𝙣 𝙜𝙤𝙞𝙣𝙜 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang