- ѕєα 4 |Bungkam

28 6 1
                                    

Annyeong semua apa kabar?👋

Udah siap baca chapter kali ini?🤔

Oh ya kalian baca ini dimana?

Jam berapa?

Semoga dengan posisi nyaman ya!😋

Happy Reading‼️💗

[Kalau ada typo tolong di ingatkan]
-
-

Terkadang luka terhebat,justru datang dari orang terdekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang luka terhebat,
justru datang dari orang terdekat.

-Amanthenia Sea


-
-
-

Hari minggu yang di nanti-nanti oleh Sea akhirnya tiba, Sea yang bingung mau berbuat apa memutuskan untuk membantu bi Inem membersih kan rumah. Sea mengelap setiap jendela yang penuh dengan debu. Gadis itu mendekat ke arah pintu ketika melihat seorang lelaki berjas hitam tengah berdiri di ambang pintu rumah.

Sea menyalami lelaki itu dengan sopan, wajah lelaki itu tampak datar dan dingin. "Dimana Elena?". Tanya lelaki itu dengan suara bariton nya.

"Mamah ada di kamar yah ". "Ayah bawa oleh-oleh ga buat Sea" sambung Sea dengan wajah penuh harap. lelaki itu tidak menjawab perkataan Sea. Ia menatap Sea dingin lalu meninggal kan Sea berjalan ke ruang kerja miliknya.

Sea menghembuskan nafas kasar wajah gadis itu terlihat murung, ini bukan pertama kali nya ia mencoba mendekat kan diri kepada lelaki yang ia sebut ayah itu, namun sampai sekarang Sea belum juga membuat Adam luluh.

Sea merasa dirinya seperti anak yang tidak punya orang tua, keluarga nya lengkap, namun ia tidak pernah merasakan arti keluarga yang sesungguhnya. Yang ia ingin kan hanya lah kehangatan dalam keluarga tidak ada yang lain hanya itu.

Gadis itu melanjutkan kegiatan nya mengelap jendela rumah sampai kegiatan nya itu terhenti ketika suara Elena memanggil nya, ia menghampiri wanita setengah baya itu dengan berlari.

"Tolong beliin gue bubur di depan gang sana!!".

Wanita itu mengeluarkan selembar uang berwarna hijau dari dompet miliknya. Sea mengangguk kemudian bergegas pergi membeli bubur menggunakan sepeda nya.

Ketika sampai di warung bubur, Sea terlihat kebingungan karena harus membeli bubur apa, mamahnya tidak ada bilang harus membeli bubur apa.
Dan pada akhirnya Sea membeli bubur ayam karena kata penjualnya itu menu paling best seller di situ.

Sea bergegas pulang dengan sekantong plastik berisi bubur. Ia terus berdoa agar ia tidak salah beli dan mendapat masalah dari mamahnya. Keringat mulai bercucuran di tubuh gadis itu ia sangat takut mendapatkan masalah pagi ini.

𝙆𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙎𝙚𝙖 [ 𝙊𝙣 𝙜𝙤𝙞𝙣𝙜 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang