part 1

14 4 0
                                    

✧⁠◝◜⁠✧✧⁠◝◜⁠✧✧⁠◝◜⁠✧✧⁠◝◜⁠✧✧⁠◝◜⁠✧

"Hiks... Jika kembali kedalam pelukanmu adalah jalan yang terbaik maka aku akan menerima nya ya tuhan hiks..."


✧⁠◝◜⁠✧✧⁠◝◜⁠✧✧⁠◝◜⁠✧✧⁠◝◜⁠✧✧⁠◝◜⁠✧

Di dalam sebuah kamar terlihat seorang pria paruh baya yang sedang memegangi sebuah ikat pinggang dan juga seorang gadis yang sedang bersimpuh di kakinya sambil menangis menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya yang terus meminta maaf agar pria itu berhenti mencambuk nya.

BRUK

BRAK

"DASAR ANAK TAK BERGUNA!!" Teriak pria paruh baya itu sambil mencambuk gadis cantik bertubuh agak kurus itu yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Hiks... maaf ayaah.. hiks... Fe-felicia janji gak bakalan hiks... Ngulangin lagi hiks..." Isak gadis itu sambil memegangi kedua kaki ayah nya.

Yaaach.. gadis itu adalah Felicia Nathania Xavier, seorang gadis cantik yang sangat bisa menyembunyikan segala penderitaan nya dari semua orang.

"SEHARUSNYA KAU BERSYUKUR MASIH DIBERI TEMPAT TINGGAL DISINI, BUKANYA SEENAK MU SAJA SIALAN!!" Teriak pria paruh baya itu sambil mencambuk nya lagi.

Sudah banyak luka ditubuh Felicia dan juga jangan lupa kan darah yang terus mengalir melalui luka-luka cambukan itu.

"Hiks... Maaf yah... Fe-felicia bakalan berusaha sebaik mungkin... u-untuk memperbaiki nilai Felicia, hiks... Fe-licia janji yah... Felicia janji hiks..." Mohon Felicia kepada ayahnya itu.

"Cik baik saya pegang janji kamu itu,tapi kalau semuanya masih sama dan kamu tidak mencapai rengking pertama..!! maka kamu akan saya usir dari rumah ini ingat itu anak pembunuh!!" ucap indra selaku ayahnya Felicia, sambil melemparkan kertas ulangan Felicia yang sudah tidak berbentuk itu.

sebelum keluar indra menendang putri bungsunya itu sampai kepalanya membentur pinggiran meja belajar felicia.

Yang mengakibatkan kepalanya terluka dan mengeluarkan dara yang cukup banyak.

"Hiks... Kenapa nasibku seperti ini ya tuhan.. padahal aku sudah berjuang sebisa ku kenapa hiks..." tangis felicia lirih sambil berdiri dari duduknya.

Ya sebenarnya felicia mendapatkan peringkat kedua di sekolah nya, tetapi ayahnya masih tidak terima dengan hasil yang diperoleh oleh felicia.

Dia sangat ingin felicia mendapatkan peringkat pertama di sekolah nya itu.

"hiks.. Ke-kenapa keluarga ku sangat membenciku d-dan juga selalu menyakitiku hiks... M-mengapa mereka tidak pernah percaya kepada ku hiks... Bahwa bukan aku lah yang mendorong farel hiks..." Felicia merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan kasar.

"Hiks... Jika kembali kedalam pelukanmu adalah jalan yang terbaik maka aku akan menerima nya ya tuhan hiks..." Felicia semakin terisak di dalam selimut tebalnya.

Setelah kelelahan menangis felicia pun tertidur dengan luka-luka yang masih mengeluarkan cairan merah yang berbau anyir itu.

❤️‍🩹❤️‍🩹❤️‍🩹

Pagi pun tiba gadis cantik bertubuh kecil itu sudah siap dengan seragam sekolah nya dan akan bersiap untuk pergi ke sekolah.

Dia adalah Felicia si gadis kecil yang menyimpan seribu luka di dalam hidupnya.

"Pagi ayah.. pagi Abang.." sapa Felicia sopan .

"Hmm" dijawab dingin oleh indra dan Rafael bersamaan.

Felicia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang