Ketika Alyza baru saja tiba di rumah, ia disuguhi dengan pemandangan yang tak mengenakkan. Ingin balik ke rumah Liana, tapi Shenna dan Manda sudah pergi. Terpaksa Alyza harus masuk ke dalam rumah dengan jantung yang berdebar kencang.
"Lho kok salahin aku, Mas? Kamu pergi keluar nggak pamit aja aku masih bisa tahan, loh."
"Ada urusan mendadak."
"Sampe segitunya? Harus banget gitu pulang besoknya? Aku nggak mempermasalahkan kamu pulang telat, Mas. Kamu cuma perlu pamit dan kasih kabar, itu doang nggak susah kan."
"Nggak usah protes. Udah syukur aku pulang dan bawain makanan."
Suara percakapan kedua orang tua Alyza semakin terdengar jelas. Gadis itu hanya bisa menghela napas. Pertengkaran kedua orang tuanya tidaklah sering. Namun, selalu membuat hatinya sakit.
Alyza tidak paham apa yang kedua orang tuanya ributkan. Di hari spesial begini harusnya mereka buat kejutan atau kasih hadiah seperti yang Alyza inginkan. Bukannya malah disuguhi pertengkaran. Mau tak mau Alyza hanya mengucap salam dan langsung pergi ke kamarnya.
Bahkan Alyza sampai tak sengaja menutup pintunya lumayan kencang. Masa bodo bila orang tuanya marah. Ia hanya ingin cepat-cepat istirahat dan lanjut membuat rencana bisnis kecil-kecilan. Namun, Alyza justru merasakan perutnya berbunyi.
Kok masih laper, sih. Padahal aku tadi udah makan seblak, pentol sama mie. Batin Alyza heran.
Gadis berambut pendek seleher itu jadi bingung. Jadinya ia mondar-mandir di kamar sambil berpikir apakah ia akan pergi ke dapur untuk makan, tapi harus melewati orang tuanya. Atau kah terpaksa menahan lapar sampai orang tuanya kembali seperti biasa. Alyza mana tahan tidak makan kalau sudah lapar begini.
"Main hape sebentar, deh. Habis itu makan," putus Alyza yang langsung mengambil handphone-nya kembali di atas nakas. Duduk selonjoran di atas lantai sambil menyenderkan badan ke pinggiran kasur.
Jari-jemari Alyza dengan cepat mengetik pesan di room chat. Sejenak Alyza berpikir untuk membuat corn dog. Dia kepengen menjual makanan tersebut yang nantinya dititipkan ke penjual kantin sekolah. Rencana untuk modalnya memakai uang tabungannya sendiri, lalu ditambah pinjam sedikit uang dari Aksya.
Ting
Mendengar denting dari handphone, Alyza dengan cepat melihat siapa pengirim pesan tersebut. Rupanya dari Fatian membalas di grup chat.
Warga Kuliner
Fatianto
| Ngapain sedih
Mending mancing ikanPutri Rajendra
Nggak bisa mancing |
Ajarin dong puh sepuhFatianto
| Sorry, sedang sibuk
Putri Rajendra
Sok-sokkan sibuk, padahal lagi | chattingan ama crush
UhukShenna Galak
| Tersindir diri ini
Fatianto
| Kras krus kras krus
Noh, Shenna mengakuiShenna Galak
| Diem lu Tanto
Putri Rajendra

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Around [Open Pre-Order]
Teen FictionApa yang akan kamu lakukan jika dihadapkan dengan situasi yang rumit? Terlebih lagi bila harus memilih antara masa depan atau keluarga. Itulah yang dirasakan Alyza saat ini. Masing-masing pilihan menentukan nasib yang akan Alyza lalui. Entah itu mer...