Jantung Alyza berdebar kencang. Kedua telapak tangannya pun terasa dingin. Berkali-kali minum air demi menurunkan rasa gugupnya. Namun, tidaklah mempan.
Saat ini Alyza berada di sebuah taman kota. Duduk di kursi panjang sambil menanti seseorang. Ia sengaja datang lebih awal setengah jam dari perjanjian. Bahkan ia tidak jadi ke rumah Liana gara-gara ini.
Untung saja Liana tidak mempermasalahkannya. Alyza hanya tidak enak kepada Shenna yang sekarang duduk di kursi taman tak jauh dari tempatnya. Ia sengaja membawa Shenna ke sini karena ini pertama kalinya Alyza akan bertemu dengan orang yang disukainya semenjak kelas 11 SMA.
Dari kejauhan, Shenna memantau Alyza sambil sesekali bermain handphone. Biasa, sedang saling tukar pesan dengan orang yang disuka semenjak SMP. Awet sekali. Padahal sudah berkali-kali Shenna menerima sakit hati. Namun, bukan salah orang yang disukainya kan?
"Hai, maaf baru sampai. Nunggu lama ya?" ucap seorang lelaki jangkung. Tersenyum lembut pada Alyza sembari duduk di samping gadis itu yang sedang salah tingkah.
Alyza hanya menggelengkan kepalanya. Mengulum bibirnya gugup. "Kak Rassya gimana kabarnya?"
Rassya, kakak kelasnya Alyza sewaktu SMA. Lelaki itu menyugar rambutnya ke belakang. Ia tidak langsung menjawab. Melainkan memberikan sebuah paper bag pada Alyza.
"Selamat ulang tahun, Alyza." Rassya mengatakannya sembari tersenyum. Membuat jantung Alyza lagi-lagi berdebar tak karuan.
Shenna yang melihat adegan tersebut dari jauh tertawa kecil. Bukan karena adegan romantisnya, tetapi ekspresi Alyza yang terbengong sebentar sebelum mengambil hadiahnya seraya tersenyum malu-malu. Di mata Shenna, senyum malu-malu Alyza tampak sangat konyol.
Shenna ingin tertawa keras. Namun, keadaan di sekitarnya terpaksa membuat Shenna menahan tawa. Jika Shenna terciduk tertawa sendirian, orang-orang akan mengira dirinya gila. Maka, Shenna cari aman saja.
"Makasih, Kak. Padahal nggak perlu repot-repot. Aku buka sekarang ya?"
"Buka aja. Maaf, kalau nggak sesuai ekspektasi. Soalnya kesukaan kamu yang aku tau cuma ini."
"Nggak papa, Kak."
Ketika Alyza membukanya, ia sempat terkejut sesaat. Mengalihkan pandangan ke Rassya dengan tatapan tak percaya. Alyza pun mengambil barang tersebut.
"Ini kotak isi apa?" tanya Alyza.
"Rahasia. Mangkanya kamu buka biar nggak penasaran," balas Rassya seraya menyentuh pucuk kepala Alyza.
Alyza mengangguk. Lalu membuka kotak kecil yang seukuran telapak tangannya itu. Kedua matanya melotot sempurna.
"Kak, ini bagus banget tau. Lucu juga. Makasih banyak lho, Kak. Jadi sungkan," ujar Alyza dengan mata berbinar menatap barang di kedua tangannya.
"Syukur, deh kamu suka. Mau aku pakein?" tawar Rassya.
"Eh? Bo-boleh kalau Kak Rassya nggak keberatan, hehe," jawab Alyza mati-matian menahan salah tingkah.
Seseorang tolong Shenna. Gadis berambut pendek sedada itu benar-benar kepingin tertawa keras. Selain malu melihat adegan malu-malu sahabatnya, ia juga malu ditatap orang lalu lalang di depannya. Bagaimana tidak, saat ini Shenna tengah menghentak-entakkan kaki sambil menutup matanya.
Alyza mengambil barang dari kotaknya. Kemudian menyerahkan benda tersebut ke Rassya sambil tersenyum lebar. Rassya menerimanya dan langsung memakaikannya ke pergelangan tangan kiri Alyza. Sebuah gelang bermanik bulat berwarna pastel yang mana terdapat bandul di tengah-tengah berbentuk kepala beruang.
"Beruang?" Alyza bertanya heran.
"Ingat nggak dulu pas di kelasku, kamu cerita kalau ada sahabatmu yang namain kontakmu pakai nama Beruang? Nah, dari situ aku jadi kepikiran nyari kado gelang yang ada bandul kepala beruang," papar Rassya.
"Kado yang satunya enggak kamu buka juga?"
Alyza lantas mengambil kembali paper bag dan membukanya. Ia tidak sadar ada dua kotak yang ditumpuk tadi. Tanpa menunggu lama, Alyza membuka kotak kedua itu.
"Demi apa? Kak Rassya!" ucap Alyza spontan memekik senang.
Rassya justru terkekeh melihat respon Alyza. Dirinya tak pernah menaruh ekspektasi apa-apa untuk hadiah yang satu ini. Pikirnya Alyza bakalan sangat senang jika diberi gelang karena memang perempuan itu suka sekali memakai gelang.
"Aduh, tapi maaf kak kayaknya yang ini bakalan aku pakai kalau ada acara aja." Alyza kembali meletakkan hadiah kedua pada tempatnya. Sedikit menyesal mengingat ia lebih suka memakai gelang. Namun, tak dapat dipungkiri ia sangat suka dengan hadiah keduanya.
Jam tangan.
"Nggak papa, Al. Mau kamu pake kapan itu terserah kamu." Jawaban dari Rassya bikin Alyza pengin meleleh.
Alyza kembali meletakkan kotak berisi jam tangan ke paper bag. "Makasih banyak, Kak Rassya. Aku jadi bingung harus balas Kak Rassya gimana." Ekspresi wajah Alyza murung.
Rassya pura-pura berpikir. Padahal yang sebenarnya ia berencana sekalian mengajak Alyza menonton bioskop sebagai hadiah ketiga. Namun, karena Alyza berkata seperti tadi, Rassya jadi mengubah niatnya.
"Nonton bioskop, mau?"
"Mau dong, Kak. Aku yang bayarin. Mau kapan?"
"Sekarang aja. Kurang satu jam lagi bioskop buka. Sembari menunggu, kita jalan-jalan keliling kota gimana?"
Alyza hendak membuka mulutnya memberi jawaban, tetapi ia teringat kalau ke sini bersama Shenna. Alyza melihat ke tempat Shenna duduk sejak tadi. Rupanya masih ada wujudnya sedang bermain ponsel.
"Aku kirim pesan ke sahabatku dulu ya, Kak. Soalnya tadi aku bilang jam setengah sepuluh buat jemput aku."
"Iya, sekalian bilang nggak perlu jemput kamu. Aku aja yang antar kamu pulang."
"Aduh, jadinya bikin kakak repot, dong. Nggak usah, Kak, biar sahabatku aja yang jemput."
"Jangan, Al. Kasian kalau dia bolak-balik. Nggak papa aku antar kamu sampai pulang dengan selamat."
Alyza ragu-ragu mengiyakan. Pasalnya kalau ia ketahuan pulang tidak bersama Shenna, yang ada ia kena marah orang tuanya. Lagi pula Alyza sudah janji bakal traktir Shenna dan alasan lainnya sebab Shenna gabut di rumah.
"Oke, deh Kak. Maaf ya jadinya ngerepotin lagi," ucap Alyza merasa bersalah.
"It's okay, Al. Kayak sama siapa aja."
Alyza lantas memberi kabar ke Shenna lewat chat. Di sisi lain, Shenna yang menerima pesan dari Alyza langsung membalas.
Shenna Galak
Shen, maaf nanti kita nggak balik | bareng
Mas crush ajak nonton bioskop
Tapi kalau kamu mau ikut gpp banget diri ini mah
Cuma bakalan nunggu lama karena kita mau jalan-jalan dulu hehehe| Iyee santai aja
Nggak deh makasih
Daripada aku jadi nyamuk mending turuJangan kebanyakan tidur, kagak |
baik
Sekali lagi sepurane akeh neng
huweee| Dibilang iyee juga
Hati-hati ama tuh orang
Siapa tau pas nonton tiba-tiba digigit tuh orangNggak sampai segitunya juga kali |
Udah ye neng, kamu juga hati-hati di jalan
Takutku kamu diculik| Dih, nggak segitunya juga kali
Siang bolong begini mana ada orang berani nyulik
Dah dah fokus ama crushmu
Kasian dianggurinSiap neng |
makasih lohShenna sudah tidak lagi membalas di chat. Ia mendongak dan menatap Alyza. Bertepatan dengan itu, Alyza juga mengalihkan pandangan ke Shenna. Shenna membalas langsung dengan mengacungkan jempolnya. Sementara Alyza tersenyum kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Around [Open Pre-Order]
Novela JuvenilApa yang akan kamu lakukan jika dihadapkan dengan situasi yang rumit? Terlebih lagi bila harus memilih antara masa depan atau keluarga. Itulah yang dirasakan Alyza saat ini. Masing-masing pilihan menentukan nasib yang akan Alyza lalui. Entah itu mer...