Bab 7

192 17 0
                                    

Heppy reading🥰🥰

Warning taypo

💚💙💚💙












Plan membelai wajah Mean yang penuh luka lebam dengan perasaan sedih. Mean sudah tertidur, namun plan seakan begitu sulit untuk sekedar memejamkan matanya. Memikirkan sang suami yang harus ikut terseret dalam masalahnya dengan Medthanan.

Maafkan aku, Mean. Pasti Medthanan kan, yang memukulimu. Dan semua itu pasti karena aku. batin plan.

Pemuda itu kembali menjatuhkan air matanya, lirih isak tangisnya berhasil membangunkan Mean yang sudah lelap dalam tidurnya. Buru-buru, plan mengusap air mata yang membasahi wajahnya. Berusaha menyembunyikannya dari sang suami, lalu menggeser posisinya agak menjauh. Akan tetapi, Mean dapat melihat mata plan yang sembab karena terus menangis.

"Kenapa kau belum tidur? Ini sudah hampir pagi, plan!" ucap Mean setelah melirik arah jarum jam.

"Aku belum mengantuk." jawabnya sambil menyembunyikan wajahnya.

"Lalu kenapa kau menangis?"

"Kata siapa aku menangis?"

Mean tersenyum tipis sambil menatap wajah plan yang kini berusaha menyembunyikan wajah sembabnya.

"Mendekatlah kemari!" Mean merentangkan tangannya meminta plan mendekat. Sesuatu yang selama ini tidak pernah dilakukan Mean secara sadar.

"Mau apa kau? Kenapa kau memintaku mendekat padamu?"

"Ayolah! Aku mohon!"

Senang, itulah yang dirasakan plan. Untuk pertama kalinya, Mean ingin memeluknya tanpa plan harus menggunakan trik dari sang mertua yang kadang membuatnya malu sendiri. Dengan perasaan berdebar, plan mendekat pada Mean, sehingga dapat memeluknya.

"Maafkan aku! Aku bukan suami yang baik untukmu," ucap Mean seraya membelai rambut plan."

"Kenapa kau bicara begitu?"

"Tidak apa-apa. Aku hanya merasa sangat jahat padamu. Kau sudah melewati banyak hal buruk dalam hidupmu. Kau seharusnya mendapatkan pernikahan yang membuatmu bahagia dan bisa melupakan trauma masa lalumu. Tapi apa yang aku lakukan. Aku belum bisa membuatmu bahagia."

Plan melepaskan pelukan Mean, lalu menatap dalam-dalam wajah itu.

"Aku bahagia tinggal di sini. Ibu sangat baik padaku."

Mean menangkup wajah plan, "Maukah kau berjanji satu hal padaku?" Plan mengangguk mendengar pertanyaan itu. "Jika sesuatu terjadi padaku, kembalilah ke rumah bos dan tinggal di sana. Hanya bos yang bisa melindungimu."

"Memang, apa yang akan terjadi padamu? Apa Medthanan ingin mencelakakan mu?"

"Entahlah. Sekarang, bos masih bekerja sama dengan polisi untuk bisa menangkapnya. Tapi kau tahu kan, tidak mudah menangkap orang sepertinya. Medthanan masih menginginkanmu. Dia bisa melakukan apapun untuk mendapatkanmu lagi."

Plan belum sanggup berkata apa-apa. Ada perasaan bersalah di hatinya. Hanya karena ingin melindungi plan dari Medthanan, perth telah memaksa Mean menikahinya.

"Sekarang tidurlah. Ini sudah hampir pagi." Mean kembali memeluk plan sambil mengusap kepalanya dengan sayang. Membuat pemuda itu terdiam. Plan begitu keheranan dengan sikap Mean yang tiba-tiba sangat lembut padanya.

Tanpa diketahui plan, Mean menjatuhkan setitik air matanya, mengingat pembicaraannya dengan Perth.

maafkan aku, plan. Aku tidak menyadari perasaanmu yang sebenarnya. Seharusnya aku lebih memperhatikanmu. batin Mean.

Mean & Plan  terjerat cinta mafia kejam 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang