- pr0l0g -

25 6 0
                                    

how' s ur day?
i hope u like it gaess
jangan lupa vote cerita ini yaa biar makin cepet update nyaa
instagram : @qsazfaa

-----------------

" aku dan kamu,
   Akankah menjadi kita? "

"Bugh! Bugh!" hantaman demi hantaman terus mengenai boxing yang terletak di sudut ruangan rumah berlantai dua tersebut. Hujan deras yang turun diluar tidak membuat pergerakan gadis itu terhenti.

Kiara Aqneira, gadis dengan perawakan tinggi itu dengan cekatan memukul setiap pukulan yang datang. Angin malam menelaah masuk melalui jendela besar yang sengaja dibuka lebar olehnya.

Hatinya saat ini sedang menggebu-gebu. Kenangan pahit yang telah ia kubur dalam dalam kembali bermunculan ketika musim hujan mulai datang perlahan lahan. Dirinya membenci hujan. Hujan merengut segalanya termasuk Ichele yang berstatus sebagai sahabatnya dulu.

Kiara membenci itu semua. Andai waktu bisa diulang kembali, mungkin kejadian tersebut tidak akan pernah terjadi kan?

Dering notifikasi handphonenya berbunyi memecah keheningan malam.

Dering notifikasi handphonenya berbunyi memecah keheningan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dean? Didepan? "

Kiara melihat kearah luar jendela. Terlihat, laki laki itu tengah berdiri dengan payung hitam tertengger diatasnya. Kiara tersenyum kecil.
" Gaada salahnya gue menikmati hujan kan? "

♡♡♡♡♡

Semilir angin laut terasa dingin
saat terkena tubuh kecil miliknya.
Kiara menduduki gazebo kecil yang terletak tak jauh dari bibir pantai.

Dean ikut duduk disebelahnya. Melihat air laut yang sedari tadi berhilir mudik mengikuti irama nadi.

Suara air laut pun begitu terdengar jelas di telinganya saat ini.

Kiara tersenyum tipis. Baru kali ini dirinya terlihat begitu menikmati malam dengan hujan yang masih setia menurunkan air matanya.

Dean menatap gadis disebelahnya perlahan. Ada kebahagiaan tersendiri baginya bisa menyenangkan hati teman perempuannya itu.

Kiara menoleh. Menatap mata Dean yang tak kunjung sirna menatapi dirinya.

" Dean? "

" Ya? "

" Makasih karna lo udah ngajakin gue kesini. Karna lo, gue jadi bisa nenangin diri gue dulu."
Gumam Kiara sambil menendang batu batu kecil didepannya.

Dean tersenyum simpul.

"Itu tugas gue buat selalu ngebahagiain lo, Ra. Gue ga suka liat lo selalu nyalahin diri lo sendiri. Disini lo ga salah apapun, Ra. Takdir udah ada yang ngatur. Kematian Ichele dulu itu udah takdir buat dia. Tugas lo sekarang cuma berdoa buat Ichele disana, bukan meratapi nasib yang ga akan ada ujungnya." Jelas Dean panjang lebar.

Kiara yang semula hanya diam pun kini berganti menatap wajah Dean.

" Kalo orang dibunuh, itu namanya takdir ya Dean? Kalo waktu itu gue ada disana, ini semua ngga akan terjadi kan Dean? Iya kan? "

Suara Kiara terdengar bergetar.

Dean terdiam sejenak.

" Gue selalu ngerasa bersalah kalo lagi hujan kaya gini, Dean. Kenapa waktu Ichele dibunuh gue gaada disisi dia? Gara gara kejadian itu gue jadi trauma sama hujan, Dean. Gue bener bener temen yang ga berguna, ga becus dan ga....

" itu bukan salah lo, Ra. Dan ga seharusnya lo nyakitin diri lo sendiri kaya gini. " Potong Dean seraya memeluk gadis didepannya itu.

Keadaan menjadi hening. Kiara menangis dipelukan seorang lelaki bernama Dean Atlanta.

Lelaki yang bernotabene sebagai teman dekatnya sejak tiga tahun yang lalu.

" Gue yakin sekarang Ichele udah tenang disana, Ra. Dia udah bahagia. Tinggal lo ngebahagiain diri lo sendiri itu udah buat Ichele bahagia, Ra." Lanjut Dean lagi membuat Kiara terdiam.

Kiara melepaskan pelukannya.

" Pelakunya belum ditemukan, Dean. Apa dia bisa hidup tenang di alam sana? "

" Pihak kepolisian masih mencari bukti tentang pembunuhan Ichele dari satu tahun yang lalu, Ra. Tapi sampai saat ini belum ada bukti yang cukup kuat untuk mengungkap pembunuhan ini."
Jelas Dean seraya membenarkan anak rambutnya yang tertiup angin pantai.

Kiara mengangguk.

" Motif pembunuhan ini apa ya, Dean? "

" Gue juga ga tau penyebab pembunuhan ini apa, Ra. " Jawab Dean jujur.

Kiara menghembuskan nafasnya berat.

" Gue mau nanya sesuatu sama lo, boleh? "

Dean mengangguk.

" Kenapa lo selalu peduli sama gue padahal kita ga ada hubungan apa apa selain sahabat, Dean? "

"Deg."

Kata kata Kiara membuat Dean terdiam.

" Karna gue suka sama lo, Ra."
jawab Dean dalam hati.

♡♡♡♡♡

Setetes Air Hujan || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang