pip

22 3 0
                                    

wira merasa hidupnya terlalu monokrom bahkan hampir menghitam, tidak ada yang spesial dalam hidupnya, ia selalu menginginkan sesuatu yang menantang terjadi di dalam hidupnya dengan tidak sengaja. sampai setelah kejadian 'itu' terjadi membuatnya merasa lebih berwarna, atau mungkin juga tidak? ah sial!

seperti biasa wira bangun tidur, bersiap untuk pergi sekolah. di sekolah wira mengikuti jam pelajaran, pergi ke kantin ketika beristirahat. hal tersebut terus terulang, membuat wira merasa bosan.

tiba di suatu hari di sekolah, kelas wira sedang jam kosong, wira terlihat sedang menelungkupkan kepalanya di meja. yup! ia sedang tertidur.

"AAAAAAAAK!"

wira terbangun karena mendengar banyak jeritan yang membuatnya terganggu. wira terkejut melihat teman-temannya sedang berlarian keluar kelas, ia yang tidak mengerti pun reflek ikut berlari. saat sampai di pintu depan kelasnya, wira berjengit kaget karena melihat seonggok manusia yang berlumuran darah dengan luka sayatan di lehernya.

setelah melihat hal tersebut wira berlari sekuat tenaga, menyusul teman-temannya yang sudah jauh berlari.

wira dan teman-temannya berlari keluar dari sekolah, persetan dengan fakta bahwa saat itu masih jamnya sekolah. mereka berlari keluar menuju parkira guna mengambil kendaraan yang mereka bawa.

mereka mengendarai motor mereka dengan menancap gas, tetapi sayangnya saat mereka sudah hampir sampai ke jalan raya, mereka kembali lagi ke parkiran yang tadi. hal tersebut terus berulang.

tentunya mereka tidak bodoh, mereka yakin hal tersebut bukanlah hal yang wajar terjadi.

mereka terus mencoba untuk keluar dari tempat tersebut, namun sialnya berapa kalipun mereka mencoba mereka akan terus kembali ke parkiran.

karena sudah terlalu frustrasi mereka akhirnya menyerah. mendudukan diri mereka di mereka di pos satpam, beberapa dari mereka menangis ketukan, beberapa lagi hanya mencoba untuk tenang, berharap bahwa hal tersebut hanyalah mimpi semata.

"kita ga boleh nyerah, disini banyak banget celah buat kita keluar!" seru salah seorang siswa.

"ayo kita pergi lewat sawah belakang!" serunya melanjutkan perkataannya.

"terus motor kita gimana" salah seorang siswa lain menanggapi.

"persetan! kita harus selamat!" seorang siswi yang sedari tadi menangis dengan heboh, segera berlari mendahului mereka semua.

akhirnya mereka semua mengekori siswi tadi untuk pergi ke belakang sekolah.

saat sampai disana siswi yang paling heboh tadi langsung berlari ke sawah. "akhir-" ia berlari sambil berteriak senang tetapi belum sempat ia mengakhiri teriakannya, sesuatu tiba-tiba menghantam kepalanya hingga membuatnya tersungkur dengan darah yang mengalir.

teman-temannya yang melihat kejadian tersebut bergidik ngeri- bahkan beberapa dari mereka sampai meraung, menangis- mereka semua berangsur mundur menjauhi tempat tersebut karena takut.

mereka kembali ke pusat sekolah mereka, lapangan. disana mereka semua sudah pasrah untuk keluar dari sana.

wira penasaran akan hal apa yang terjadi disana pun mulai bertanya "sebenarnya.. apa yang terjadi?"

"kita juga gak tau, yang jelas tadi.." salah satu siswa menjawab dan mulai bercerita

saat jam kosong di kelas mereka beberapa siswa memilih untuk belajar sendiri di dalam kelas, ada yang bermain-main, ada yang tidur, dan ada juga yang pergi ke kantin. Riko adalah salah satu siswa yang pergi ke kantin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

fear of fun dreaming Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang