Prolog

1.2K 106 3
                                    

"Oyy Sasuke..." Teriak sang pahlawan perang, Uzumaki Naruto sembari melambaikan tangan kanannya.

Ketika mendengar kabar sang rival sekaligus sahabatnya akan kembali ke desa, Naruto segera menunggu di gerbang desa.

"Akhirnya kau kembali ke desa, teme"

"Hnn"

"Kau masih dingin saja ttebayo" Rengut Naruto sambil mendorong bahu Sasuke pelan.

"Dobe, kau pun masih saja berisik" Sinis Sasuke.

Perempatan muncul di dahi Naruto ketika tak bisa membalas perkataan Sasuke. "Ho..oy, dasar kau ini bermulut tajam"

"Naruto, jangan ganggu Sasuke-kun, biarkan dia bertemu Kakashi sensei terlebih dahulu"
Ucap si gadis musim semi yang tiba tiba berada di tengah kedua rekan satu timnya.

"Eh Sakura-chan sejak kapan kau disini?"

"Sejak kau berteriak, baka!"

"Okari Sasuke-kun" Ucap Sakura lembut, berbeda ketika dia berkata dengan Naruto.

"Hn" Singkat Sasuke.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Sakura.

"Kau bisa melihat sendiri" Ucap datar si mantan nukenim. Yah tipikal Sasuke sekali yang tidak suka berbasa-basi.

Jawaban si Uchiha terakhir itu pun membuat suasana menjadi canggung.

"Aa... Hahaha, Sasuke segeralah melapor ke Kakashi sensei, sensei pasti sudah menunggumu" Naruto mencoba memutus suasana canggung mereka.

Ketiga anggota tim 7 pun akhirnya pergi ke gedung hokage bersama. Mereka berbincang selama perjalanan ke gedung hokage. Meskipun obrolan diisi keributan Naruto dan Sakura.

Sasuke hanya diam mengamati Konoha yang sudah banyak berubah sejak dia meninggalkan desa. Beberapa rumah dan pertokoan sudah memiliki desain yang modern.

Ketika mereka melewati toko bunga Yamanaka, Sasuke melihat gadis berambut indigo yang sedang menggendong bayi. Fitur wajah yang tidak bisa dia lupakan. Meski ada perubahan sedikit pada tampilan rambutnya. Membuat hatinya kembali berdebar senang sekaligus merasa sakit.

'Hinata' gumamnya dalam hati.

"Hinataa" Naruto menghampiri sang gadis kemudian mencium pelipisnya.

"Borutooo... Kamu imut sekali..." Dengan gemas Sakura mendekat pada Hinata.

"Konichiwa Sakura obasan" Sapa Hinata dengan menirukan suara anak kecil. Bayi dengan dua guratan dipipinya bertepuk tangan dengan girang ketika di goda Sakura.

"Sasuke, apa kau ingat Hinata? Dia satu akademi dengan kita dulu. Sekarang dia adalah istriku" Ucap Naruto.

'aku selalu mengingatnya bodoh' Kata Sasuke dalam hati. Sasuke menatap Hinata dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Dan ini, Boruto anak kami" tunjuk Naruto pada balita di gendongan istrinya.

" Okari Sasuke-kun" Hinata dengan senyum lembutnya, sedikit membungkukkan bahunya.

Sasuke hanya diam menatap Hinata. Sampai intrupsi dari Naruto menyadarkannya.

"Oy teme... Jangan terus menatap istriku dengan tatapan menakutkanmu itu" Kesal Naruto. Tangannya merangkul pinggang Hinata dengan posesif.

Sasuke langsung mengalihkan pandangannya. "Aku harus segera ke kantor hokage"

"Warui, kau dengan Sakura-chan saja, aku akan pulang dengan Hinata"

"Hnn"

"Ayo Boruto dengan tou-chan, kasian kaa-chan menggendong kamu terus" Naruto mengambil bayi gembul itu dari gendongan ibunya.

"Sampai jumpa Sakura-chan, Sasuke-kun" Pamit Hinata meninggalkan Sasuke dan Sakura.

"Ayo Sasuke-kun, aku akan mengant..."

"Aku sendiri saja Sakura, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu" Potong Sasuke.

"Tapi aku sedang senggang"

"Tolong tinggalkan aku sendiri"

Sakura yang mendengar permintaan Sasuke, dengan lesu membiarkan Sasuke pergi ke kantor hokage sendirian.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang