07 (side story)

754 71 13
                                    

Masuk akademi

"Aburame Shino"

"Haa'i"

"Akimichi Chouji"

"Haa'i"

Satu-persatu nama peserta didik baru disebut untuk menunjukkan kehadirannya oleh Sensei yang akan menjadi wali kelas mereka di akademi Konoha. Pagi itu penyambutan peserta didik baru dihadiri oleh para murid baru dan walinya. Hiashi yang berbaris bersama orangtua lainnya menatap putri sulungnya khawatir. Hingga tiba nama Hinata disebut, ia melihat raut wajah anaknya yang sangat senang. Melihat itu, pikiran negatif yang bersarang diotaknya sedikit menghilang.

"Jangan khawatir Hiashi-san, Sasuke akan bersama Hinata" Ucap Fugaku yang berdiri disampingnya. Ayah Sasuke tau akan kekhawatiran Hiashi terhadap Hinata dilihat dari muka sang ketua klan Hyuga itu.

"Arigatou" Sahut Hiashi pelan. Ya saat ini ia akan melihat dulu perkembangan Hinata di akademi.

Sedangkan disisi lain, Hinata menatap seorang anak laki-laki yang memiliki surai kuning dan tiga guratan tipis di pipinya. Matanya memancarkan ketertarikan. "Dia keren" gumamnya.

Namun ditengah kekagumannya pada anak lelaki yang bernama Namikaze Menma itu, tiba-tiba rambutnya ditarik dari belakang. "Perhatikan ke depan Hinata"

Hinata menoleh memberi tatapan maut pada si pelaku yang tak lain adalah Uchiha Sasuke. Sasuke memegang kedua sisi kepala Hinata dan menghadapkannya ke depan untuk menyimak pidato Sandaime Hokage. Hinata yang kesal dengan tingkah Sasuke, menepis tangan teman laki-lakinya itu.

"Setelah ini kalian bisa memasuki kelas dan wali murid bisa meninggalkan tempat" Sarutobi Hiruzen mengakhiri sambutannya.

Barisan para murid dibubarkan begitu pula dengan barisan para orang tua. Hiashi pun langsung menghampiri anaknya seperti para wali lainnya.

"Hinata"

"Tou-sama"

Hiashi memang pundak mungil putrinya. Dirinya memindai wajah putrinya yang mewarisi figur sang istri. Ah ternyata putri sulungnya sudah sebesar ini. Padahal Hiashi masih ingin Hinata menjadi anak kecil yang bermanja padanya. Ya ampun Hiashi anakmu masih tujuh tahun, bukankah dia masih kecil?

"Ayah percaya padamu" Ucap Hiashi.

Hinata memberi senyum manisnya untuk menenangkan ayahnya. Tanpa berucap gadis itu memeluk Hiashi untuk membalas perkataannya.

"Sudah ayah, aku mau masuk kelas" Hinata mendorong kecil Hiashi yang sepertinya tidak akan melepas pelukannya.

Setelahnya Hinata berlari menuju kelasnya sambil melambaikan tangannya. Setibanya di kelas, Hinata duduk disamping anak laki-laki yang menutupi kepalanya dengan tudung jaket dan memakai kacamata hitam. Maunya sih duduk disamping Menma namun kursi panjang itu sudah terisi tiga orang.

Tidak lama kemudian seorang masuk yang memperkenalkan dirinya sebagai wali kelas. Umino Iruka menjelaskan berbagai hal yang akan dijalani para muridnya di akademi.

"Kalian bisa lulus setelah mengikuti rangkaian pendidikan ninja dengan nilai yang memadai. Emmm normalnya sekitar 5 tahun. Namun ada beberapa kasus kalian bisa lulus lebih cepat jika selalu mendapat nilai yang sempurna tanpa mengulang pelajaran" jelasnya panjang.

"Waah Itachi-nii juga lulus dalam 1 tahun" Gumam Hinata pelan.

"Sekarang aku ingin kalian memperkenalkan diri di depan agar teman kalian bisa lebih akrab"

_____

"Matte!!"

Merasa terpanggil, Menma berhenti di depan gerbang akademi. Hinata menghentikan larinya dihadapan Menma. Menundukkan badannya mengatur napasnya yang tersengal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang