Three

1.3K 135 4
                                    

Keadaan Allen sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Ia tidak lagi merasakan pusing ataupun lelah, sudah bisa sepenuhnya berlari bersama Caramel dan Brown dihalaman belakang sampai Caine memarahi ketiganya.

Allen sudah memutuskan untuk menyamankan diri tinggal bersama Caine dan Garvin. Kedua kakaknya itu benar-benar menerima dirinya. Ditambah kunjungan Ethan dan Brent membuat Allen merasa kalau mereka semua menerimanya.

Mungkin karena semakin dirinya dewasa, Allen merasa ada jarak terhadap ketiga kakaknya. Sebelumya Allen dapat mengakrabkan diri karena adanya Felix disekitar mereka. Dan sekarang tidak ada sang papa membuat Allen merasa lain.

Allen mencoba mengabaikan perasaan itu. Ia tidak bisa bersikap menghindar disaat mereka semua menerimanya dengan baik.

"Sudah siap Al? Ayo, kak Garvin sudah menunggu didepan."

Hari ini Allen akan mengunjungi perguruan tinggi untuk menyerahkan dokumen pribadi miliknya yang di butuhkan. Hasil tes sudah keluar, menyatakan kalau Allen diterima masuk dengan jurusan yang sudah di pilihnya, paleontologi. Ketertarikan Allen pada dinosaurus sejak kecil semakin merambah hingga Ia remaja. Tidak hanya dinosaurus saja, Allen mulai tertarik pada fosil-fosil hewan lainnya yang sudah mati beberapa tahun lalu. Ia juga senang mengetahui kehidupan masa lampau yang terjadi mulai dari bumi terbentuk dan beberapa perubahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Allen rasa berkat Caine yang mengajaknya ke museum beberapa tahun sudah mengeluarkan minat Allen yang sebenarnya.

"Sebentar! Aku pamitan dulu sama Caramel dan Brown!" Balas Allen pada Caine yang berada di ruang tamu.

Allen menundukkan badan untuk mengusap bulu Caramel dan Brown yang masih senang berlarian di sekitar kakinya. Kemudian mengajak keduanya kembali ke kandang agar tidak berlarian kemana-mana saat ditinggalkan.

"Oke, aku pergi dulu. Kita main lagi setelah Al pulang ya?"

Kedua anjing pomeranian itu menggongong senang, melompat lompat didalam kandang mereka setuju dengan ajakan Allen.

"Good girls."

Lalu Allen berdiri. Berjalan kembali masuk ke dalam rumah dan mendekati sofa untuk mengambil tas yang sempat diletakkannya disana. Sebelum keluar, tidak lupa Allen mencuci tangan agar tidak mendengar omelan Caine yang selalu ingin Allen bersih setelah bermain dengan Caramel dan Brown.

Ia berjalan keluar, mengunci pintu dan membawa kunci di tangannya lalu berjalan ke mobil yang terparkir didepan rumah. Sudah ada Garvin yang duduk di kursi pengemudi dan Caine menemaninya. Allen membuka pintu belakang mobil untuk duduk disana. Memberikan kunci rumah pada Caine yang diterima dengan baik oleh omega.

"Sudah tidak ada yang ketinggalan?" Tanya Garvin memastikan. Caine dan Allen sama-sama menggeleng. "Baiklah, kita berangkat."

Selama perjalanan, Allen fokus melihat jalan yang mereka lewati. Toko bunga, restoran, taman bermain kanak-kanak, sampai jalan raya besar. Menggunakan mobil menghabiskan waktu lima belas menit untuk dapat ke perguruan tinggi. Tidak terlalu lama, mungkin karena Caine merupakan dosen di perguruan tinggi ini juga. Jadi mudah untuk sang kakak menghabiskan waktu lebih lama dirumah untuk bersiap-siap dan dapat langsung kembali jika tidak memiliki jam mengajar lagi.

Pantas saja dikatakan perguruan tinggi terbaik. First Impression nya saja luar biasa. Tanah luas dengan bangunan kuno yang berdiri di tengah begitu megah dan tinggi. Mirip seperti istana kerajaan. Atau mungkin memang istana yang sengaja dijadikan perguruan tinggi.

Allen dengar kalau perguruan tinggi ini memiliki fasilitas lengkap yang dapat mendukung minat mahasiswa. Dosen-dosen yang mengajar pun berkualitas sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas pula.

Beyond the Beyond: After We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang