Selama satu minggu Lee Han memilih untuk menetap di tempat Jiwoong, seseorang yang pernah menjadi tutor pribadinya. Ia memiliki rumah yang berada di tengah hutan dengan pemandangan laut di bagian utara New York. Saat mendengar Lee Han pindah dan memulai karir di kota itu, Jiwoong menjadi orang pertama yang membantu Lee Han dalam segala hal kalau dia sedang membutuhkan bantuan.Untuk sejenak, ia bisa melupakan segala hal yang berkaitan dengan Taesan dan bisa fokus kembali pada kerjaannya. Ia bertanya-tanya bagaimana kabar tetangga sebelahnya itu. Saat ia kembali, tempat itu tampak tak berpenghuni. Sangat tenang tidak seperti biasanya. Itu hal bagus tetapi juga membuat Lee Han berpikir aneh. Tidak mungkin seorang Taesan menyerah dan memilih pindah begitu saja?
Hari H casting, Lee Han memilih berangkat lebih awal karena takut terjebak macet di hari senin yang sibuk. Ia keluar dari unitnya bersamaan dengan tetangga sebelahnya yang sudah lama tidak dilihatnya. Sama-sama berpakaian rapi dan punya kesibukan di pagi ini.
"Kau sudah kembali?" tanyanya basa-basi. Lee Han tidak menjawab dan memilih berjalan menuju lift. Tentu saja Taesan akan mengekorinya seperti anak kucing.
"Hey dengar, aku ingin minta maaf. Lusa aku akan pindah, jadi kau tidak perlu khawatir."
"...."
"Um, oke kalau begitu sampai nanti."
Kemudian dentingan lift terbuka mengiringi kepergiannya. Obrolan yang tidak bisa dikatakan seperti obrolan terasa hampa. Muka Lee Han tampak kecewa mendengar perkataan Taesan barusan. Bukankah seharusnya dia senang tetangga menyebalkannya itu akhirnya pindah. Tapi sesuatu terasa berat. Sesuatu seperti tidak ingin membiarkannya pergi. Oh Lee Han, sebenarnya apa yang kau inginkan dari Taesan sekarang.
Sesampainya di tempat casting ia disambut langsung oleh sang direktor, K. Direktor muda itu mengajaknya memasuki sebuah ruangan yang menjadi tempat audisi aktor mereka nantinya. Lee Han berbincang santai dengan staff yang ada disana sebelum proses casting dimulai. Lalu Direktor K memberikan dokumen berisi profil beberapa kandidat terpilih yang akan melakukan casting hari ini.
"Ocean, aku percaya kau punya mata yang bagus untuk menilai aktormu. Semangat!" Lee Han hanya tersenyum mendengar itu.
Saat jemarinya mulai membuka lembar demi lembar profil kandidat aktor yang akan berperan, matanya terpaku di satu orang yang cukup familiar dimatanya. Lee Han hampir tidak percaya sampai harus membaca keseluruhan profil orang itu. Dan benar itu adalah Han Taesan yang sangat dikenalnya.
"Oke semua, proses casting 'My Beloved Next Door' akan segera dimulai. Kandidat nomor 1, Han Taesan, silahkan masuk ke dalam ruangan"
Mata Lee Han segera beralih dari kertas di tangannya ke seseorang yang baru saja memasuki ruangan. Berjalan santai dengan penuh percaya diri. Berdiri di titik tengah dan tersenyum dengan hangat. Lee Han masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Apa yang Taesan lakukan disini.
"Kau baik-baik saja?" Direktor K menyentuh lengannya. Tubuh Lee Han membeku di tempatnya duduk dan seketika pucat.
"Ehmm.. ya.."
Rupanya Taesan sedang memperhatikannya yang sedang mengobrol singkat dengan Direktor K. Mata keduanya saling bertemu dan terpaku satu sama lain. Lalu detik berikutnya, Taesan mengedipkan satu matanya ke arah Lee Han seperti menggodanya.
"Hahh... orang gila. Apa yang dia lakukan disiniㅡ" gumamnya.
Lee Han menutup mukanya. Kemudian teringat perkataan terakhirnya saat di lift ".... sampai nanti". Ternyata ini jawaban dari kegelisahan yang dia rasakan daritadi. Benar juga, tidak mungkin seorang Taesan akan menyerah begitu saja. Dia sudah merasa janggal sejak tempatnya yang tampak begitu hening dan tiba-tiba memutuskan akan pindah secepat itu. Rupanya ini yang dia rencanakan. Lee Han menertawakan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY NEXT D👀R | taeshan
FanficON GOING [Sequel : Whats Wrong With My Neighbor?] Berlatar 5 tahun setelahnya, di New York. Kali ini tentang Lee Han yang berusaha keras mengusir tetangga sebelah apartmentnya karena terlalu berisik dan kerjanya hanya membuat keributan. Bagaimana u...