5

183 20 0
                                    

Gaes sebelumnya, untuk beberapa chapter kedepan akan aku buat bahasa non baku yah gaes

Happy reading~

Setelah mengisi perut mereka, kini mereka sedang berada di ruangan Ken bermain. El hanya mengawasi nya dari jauh.

"Tata cala belcinta?" Ucap Ken pelan.

Jangan heran jangan bingung si Ken walaupun kek gitu dia bisa baca gaes, itu si ken lagi nemuin buku tata cara bercinta, entah siapa yang menaruh buku itu disitu dan yang pastinya akan menjadi masalah besar nantinya

(Iya masalah besar buat El🌚)

Oh tidak, lihatlah mata Ken tertuju pada sampul buku yang membuatnya mengernyit bingung, bagaimana tidak disampul buku tersebut memperlihatkan seorang wanita yang telanjang sambil memegang payudaranya dan mencelupkan dua jarinya sendiri dilubangnya.

"Tata cantik!" panggil Ken.

El yang sedari tadi memainkan ponselnya dibuat sedikit terkejut, si Ken kalo manggil ga nyante gaes, maklum anak kecil. Maksudnya perilakunya_-

"Iya kenapa Ken?" tanya El lembut sambil duduk disamping Ken.

Ken menunjuk sampul buku tersebut, El hanya mengikuti arah telunjuk Ken dengan senyum teduhnya tapi tidak lama ekspresinya langsung berubah dalam sekejap mata.

"Apa ndak kedinginan?"

Pertanyaan Ken memang benar² polos atau menyerempet bodoh? Dan sialnya bagaimana Ken bisa menemukan buku menjijikan ini, lihat saja jika dia menemukan orang yang menaruh buku disini akan El beri perhitungan. Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran El.

Ken yang melihat El diam sedari tadi membuatnya kesal, dengan sengaja dia menyingkap halaman buku tersebut.

El ga sadar gaes, masih bengong dianya.

Ken menatap buku itu sebentar lalu menatap El, entah apa yang dipikirkan dalam benak si bayi besar itu gaes tapi yang pasti si Ken liatin si El pake senyum ambigu.

"Tata coba sepelti dia, Ken mau liat."

Tuh kan, ucapan itu seperti perintah ditelinga El membuat tubuhnya sedikit bergetar, dia berpikir keras untuk mencari alasan.

"Eum... Itu Ken, ini sudah memasuki jam tidurnya Ken, bobo yuk?"

Si El ngehela nafas lega cuy, yah seperti biasa kalo sedang terdesak buat otak kita lancar. El berharap sih peralihan topik ini bisa buat Ken menyetujui ajakannya dan melupakan tentang ini.

"Ndak mauu, tata cantik halus cepelti ituuu!!!"
Pekik Ken dengan mata berkca-kaca.

Namun El lupa, kalo big baby Ken tidak akan mudah luluh secepat itu, El walaupun belum berapa lama disini tapi dia sedikit tau watak si Ken yang keras kepala dan semua perintahnya harus dituruti.

Oh ayolah perintah yang lain saja bakal El penuhi asal menguntungkan baginya, tapi perintah ini hanya membuat dia rugi dan si Ken yang diuntungkan.

"Sialan." Desis El sangat pelan agar Ken tidak mendengarnya, tapi yahh takdir memang tidak memihak padanya.

"Cialan?" tanya Ken dengan menatap El marah, dia langsung berjalan keluar meninggalkan El yang terkejut karena Ken bisa mendengarnya.

"Kenapa aku bodoh banget sampai lupa Ken selain jenius dia juga punya pendengaran yang tajam, aaarghh!!"

Teriakan frustasi El menggema diruangan itu membuat para pengawal yang mengawasi mereka sedari tadi menunduk prihatin, El ngejar Ken cepat karena pastinya si big baby akan mengadu pada orang tuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sindrom PeterpanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang