Part 17

1.8K 97 2
                                    

Pagi Harinya Nayara masih berusaha agar Jaqino mau di infus "biar sehat ya a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi Harinya Nayara masih berusaha agar Jaqino mau di infus "biar sehat ya a..." bujuknya untuk kesekian kalinya. Pasalnya dari tadi subuh Jaqino sudah bangun resah akibat kedinginan. padahal ac dikamarnya sudah dimatikan.

"gamau" ujar Jaqino lagi dan lagi.

"a ayo ya... itu ga liat selimut udah 3 loh di badan aa. kalo ga infus kapan sembuhnya?" Nayara kembali membujuk Jaqino. Pasalnya dengan 3 selimut tebal pun Jaqino mesih merengek kedinginan.

"tapi ga cerai?" tanya Jaqino

"iya engga ... tapi di infus ya" Alhasil Jaqino mengangguk. Dengan cepat Nayara menghubungi dokter Mirza

tut... tut...

"halo iya ini dengan siapa?"

"halo selama pagi dok maaf ganggu, ini saya naya."

"sebentar ya saya bangunkan dokter Mirza dulu"

"oh iya"

"pah bangun ih... ada pasien ini"

"heum... ya halo siapa?"

"pagi dok maaf ganggu ini saya naya"

"oh ya naya kenapa?"

"ini jaqino udah mau di infus dok. bisa dateng ke rumah?"

"oh bisa bisa jam 8 an ya saya ke sana share loc aja alamatnya.

"oh iya baik dok. nanti saya shareloc ya"

"iya.. maaf ya saya masih tidur baru selesai shift. tadi yang jawab suami saya"

"ahaha iya dok tidak apa apa... ini saaya matikan ya"

"iya naya"

"terima kasih dok"

"sama sama"

Tut!

Nayara mematikan telponnya dan duduk di sisi sebelah Jaqino. "mau makan?" tanya Nayara. Jaqino menggelengkan kepalanya.

"terus mau apa a?" tanya Nayara "obatnya harus di minum lagi loh"

"dingin nay masih dingin" ujar Jaqino

"a ini selimut udah abis semua... mau pake apa lagi?" tanya Nayara

"masih dingin naya dingin" ujar Jaqino.

Ini bukan modus dalam hatinya Jaqino. Tubuhnya memang benar benar dingin sangat dingin. Nayara dengan menghela nafas panjang dan dengan segala keberaniannya. Ia memasuki selimut itu dan memeluk tubuh Jaqino.

"mendingan?" tanya nayara

"masih dingin" ujar Jaqino

Nayara memeluk Jaqino sedikit lebih erat. Sembari mengusap ngusap tungkuk Jaqino agar memberikan sedikit kehangatan "masih dingin juga?" tanya Nayara dibalas sedikit gelengan kepala dari Jaqino.

UNEXPECTED (NOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang