#18

297 18 2
                                    

Jam menunjukkan pukul 12 malam, ternyata meen belum juga kembali.

"Dia bener bener gak balik lagi" ping tersenyum murung

Ping membuka HP nya dan mengirim sebuah pesan pada Meen.

*abaikan jam*

Ping menghela nafas ketika tau meen beneran sibuk, akhirnya ping memustuskan untuk tidur saja.

Namun saat ping hendak tidur tiba tiba suara pintu tertutup terdengar dari ruang tengah, tentu saja pasti itu suara pintu utama ping.

Karna di apartemen ping hanya ada 3 pintu yaitu kamar mandi, kamar ping dan pintu masuk.

Lebih mengejutkan nya lagi ping gemetar karna ada seseorang yg berteriak memanggil nama nya.

"ping~~ kamu di mana~~" suara nya kencang tapi terdengar lembut yg mengerikan

"Siapa itu? " ping berbisik pada diri nya sendiri karna ia pikir ia tidak kenal dengan suara itu

Tanpa berfikir panjang ping langsung mengunci pintu kamar nya dan seketika itu orang itu mengetuk ngetuk pintu kamar ping.

"Kenapa kamu begitu takut ping~~ aku ini calon suami muuu"

Mendengar itu ping rasa nya ingin menangis, karna ia tau pasti itu sasaeng nya.

"Aku harus gmna ini? Oh ya telfon meen" ping langsung menelfon meen tapi tidak di angkat

"Ping aku bilang buka! " peria di luar semakin meninggikan suara nya karna ping tidak kunjung membuka nya

"Ehhh manager seo bin" ping juga langsung menelfn seo bin tapi gak di angkat

Tidak mau menyerah ping langsung menelfon meen lagi, berharap meen mengangkat nya kali ini.

"Ayo meen angkat... " ping udah gemetar banget karna pria di luar kamar nya terus berteriak dan mengetuk dengan keras

Bbrapa detik kemudian meen mengangkat telfon ping, tapi sayang nya peria sasaeng itu berhasil mendobrak pintu kamar ping.
Ping terkejut dan menjatuhkan HP nya yg baru saja tersambung tlfon nya ke meen.

"Haha ping~ kenapa kamu belum tidur manis? Ah aku tau kamu pasti nungguin aku ya? Sini ayo kita tidur sama sama" sasaeng itu semakin mendekat pada ping yg sudah tidak bisa mundur lagi

"Pergi!" Hanya itu yg bisa di ucapkan oleh ping karna ketakutan

"Jangan marah begitu sayang, wajah kamu jadi makin lucu tuh" sasaeng itu langsung memegang kedua tangan ping hendak melecehkan ping sedangkan ping berusaha semaksimal mungkin untuk menahan nya

Tapi ingat, telfon nya dengan meen masih tersambung.
Meen berusaha memanggil ping tapi tidak ada jawaban hanya suara ping yg berteriak menangis dan suara seorang peria lain.

"Jangan tolong! Meen!!! Meen tolong!! " ping terus meneteskan air mata nya karna sasaeng itu sudah berhasil melucuti pakaian atas ping

"Bener bener cantik, udah aku duga dilihat dari saat kamu perfom ajah aku udah tau kalo kamu pasti makin cantik kalo di liat sedekat ini hahaha" sasaeng itu terus memegangi kedua tangan ping dan mengendus leher ping

Badan ping menjadi lemas, kaki nya hampir hampir tidak sanggup berdiri lagi sangking takut nya dan pasrah.

Namun beberapa menit kemudian meen muncul.

"Keparat!! Berani nya menyentuh punya ku!! " meen langsung menjatuhkan sasaeng itu ke lantai dan meen terus meninju wajah sasaeng itu

"Meen~ " ping terduduk lemas memanggil nama meen

FEEL MY IDOL(MeenPing)[Complete✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang