"Hari ini kita akan memulai tugas secara berkelompok"
Gelombang keluhan pun memenuhi ruang kelas begitu sang profesor kim menyampaikan pengumuman itu dengan senyuman optimis.
"Kali ini saya akan membagi kelompok nya secara berpasangan"
Keluhan itu berubah menjadi sorakan
"Pasangan yang akan saya pilih secara acak"
Soobin mendengus, apakah guru tua itu menganggapnya lucu? Rencana awalnya adalah tidak mau mengerjakan tugas itu, jika dia terpaksa bekerja dengan salah satu anak di bawah umurnya, dia akan membiarkan anak malang itu yang mengerjakan semua pekerjaannya. Apa lagi arti dari nilai yang lebih rendah?
"Nah, supaya lebih menarik, di mangkuk ini saya punya kertas yang bertuliskan semua nama kalian" Profesor itu tersenyum dengan hormat mengeluarkan mangkuk kecil berwarna perak, seolah- olah itu adalah benda berharga.
Jika ada satu hal yang paling dibenci Soobin, itu adalah orang- orang yang berusaha lebih keras dari yang diperlukan. Para kasir supermarket yang tersenyum palsu, orang- orang yang melambai setengah hati, dan guru- guru yang berpura- pura menghargai hasil karyanya padahal sudah jelas akan menjual jiwanya kepada setan agar terhindar dari kerumunan remaja yang berisik dan kasar.
"Taehyun dan Kim Seungmin"
ketegangan terasa di udara seiring dengan keluhan dari orang- orang yang satu proyek dengan seseorang yang tidak mereka sukai
Soobin mengabaikan semua keributan itu sampai akhirnya guru menyebutkan namanya. Orang malang manakah yang harus memikul bebannya?
"Choi Soobin kamu dan choi Yeonjun"
Keheningan menyelimuti kelas,Jantungnya berdebar kencang di dadanya dan dia bisa mendengarnya berdebar kencang Soobin hampir terjatuh dari tempat duduknya, dan mulai terengah- engah seperti ikan yang kehabisan air.
Soobin menatap omega kecil itu, melewati semua alpha yang memberinya tatapan kotor. Salah satu dari bajingan itu akan memberikan apa pun untuk dipasangkan dengan Yeonjun. Bahkan profesor itu mengerutkan kening.
"Yeonjun mengingat situasinya, saya akan memahami jika Anda meminta pergantian pasangan"
Soobin ingin menggeram, mengancam guru itu dengan taringnya. Apakah menjadi pasangannya begitu buruk hingga walinya pun tidak bisa berpura- pura menyukainya? soobin akui dia pemalas, pemurung, dia tidak pernah berkolaborasi, dia tidak peduli dengan nilainya atau nilai orang lain, tapi... Sungguh burukkah menjadi rekannya? Beberapa alpha bodoh mendukung kata- kata profesor itu dengan gumaman pelan.
Sementara itu, Yeonjun mengerutkan kening. Dia tidak mengerti, Memang benar jika Choi Soobin mengulang lagi, dan dia juga tidak dikenal sebagai orang yang paling komunikatif di kelas, tapi profesor itu berdiri gurunya sendiri mencoba menjatuhkannya, Itu tidak adil, yeonjun tidak pernah berbicara lebih dari dua kata dengan sang alpha dan tidak pernah mempunyai masalah dengan soobin Yeonjun membenci orang yang meremehkan orang lain tanpa alasan.
"Aku tidak ingin berubah" ucap yeonjun berkata dengan nada lembut namun tegas seperti biasanya
Soobin menatap Yeonjun dengan heran
"Apakah Anda yakin, yeonjun? " Guru bertanya dengan enggan.
"Tutup mulutmu, dasar orang tua kotor" pikir Soobin dengan marah.
Yeonjun mengangguk dan melihat dari balik bahunya ke arah Soobin. Alpha itu mengintimidasinya, soobin serius, dan memandangnya tanpa ekspresi, sepertinya segala sesuatunya sangat membosankan baginya dan bohong jika yeonjun mengatakan jika dia tidak merasa penasaran untuk mengenal soobin sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA Soobjun (On Going)
FanfictionChoi Soobin adalah alpha tapi dia jatuh cinta pada omega manis bernama choi yeonjun dengan rambut hitam dan bibir bebek. Akankah dia mampu mengambil langkah, melupakan masalah dan hanya memikirkan kebahagiaan bersama?