Assalamualaikum, halo, ketemu lagi dengan Babang di chapter tujuh. ☺️
Jangan lupa selalu berikan vote, komen serta follow kalian. 🤗
Babang akan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Tetap semangat membaca cerita absurd ini juga menjalani hidup ini dan tersenyum walaupun hari ini tidak berpihak padamu. 💪
Oke segitu aja bacotnya ya, nanti kalian bosen duluan. 😅
Selamat membaca
★
★
★
★
★"Kurang ajar kamu!" maki Badai hendak melayangkan kembali pukulan pada wajah Naufal namun, dicegah oleh Quinnsha yang menariknya menjauh.
"Badai, udah!" bentak Quinnsha menatap tajam Badai.
"Kenapa kamu bela dia, hah?!" bentak Badai balik menatap tajam Quinnsha.
"Dia yang udah ngantar Naysha pulang! kalau gak ada dia, Naysha gak bisa pulang!" tekan Quinnsha masih membentak.
"Aku bisa jemput!" balas Badai tersenyum smirk. "Kamu tadi ngomong apa? pacar?" tanyanya pada Naufal.
"B–bukan, Om, tapi c–calo–."
Bugh
Lagi, Badai memukul rahang Naufal dengan kerasnya, membuat sang empunya rahang tersungkur ke lantai.
"Mas, udah!!!" teriak Quinnsha menarik sang suami masuk ke dalam rumah.
"Jangan pernah kamu injakan kaki kamu di sini!" peringat Badai menunjuk Naufal yang berusaha untuk berdiri.
"Maaf, Om, saya tidak bermaksud buat om marah. Saya hanya ingin meminta restu dari om dan tante," ungkap Naufal mengusap darah yang ada di sudut bibirnya.
"Saya tidak akan memberikan kamu restu!" tolak Badai yang didorong oleh Quinnsha masuk ke dalam rumah, "lepasin, Sha!" pintanya menahan tubuhnya agar tidak semakin masuk ke dalam rumah.
"Udah marah-marahnya?!" balas Quinnsha menatap Badai.
"Gimana aku gak marah, Sha! dia datang entah darimana terus minta restu?" tanya Badai terkekeh sinis, "gak akan aku kasih!" tekannya menduduki sofa ruang tamu.
"Kalau kamu gini terus sama anak-anak, gimana mereka bisa nikah, Mas?! anak-anak udah dewasa! udah saatnya mereka memilih jalan hidup mereka masing-masing!" tekan Quinnsha berkacak pinggang, "semua kamu posesif 'kan, gimana mereka bisa nikah, hah?!" tanyanya yang pusing melihat sifat sang suami yang terlalu posesif terhadap anak-anaknya.
"Aku papanya, Sha, aku gak mau mereka memilih jalan yang salah!" balas Badai bersedekap dada.
"Tapi gak gini, Mas! kamu terlalu posesif!" ujar Quinnsha.
"CK, terserah kamu!" jawab Badai berdiri dan berjalan menuju lantai atas.
"Mau kemana kamu, Badai?!" tanya Quinnsha berteriak.
"Terserah aku!" jawab Badai ikut berteriak.
"Mah, ada apa? kalian bertengkar?" tanya Daysha yang turun dari lantai atas dan melihat kedua orang tuanya bertengkar.
"Gak kok, Kak," jawab Quinnsha tersenyum tipis, "kakak udah makan?" tanyanya menghampiri anak keduanya.
"Udah, Mah, di depan ada tamu?" jawab sekaligus tanya Daysha melirik ke arah pintu depan yang terbuka.
"Oh iya, Astagfirullah!" seru Quinnsha berjalan cepat menuju depan rumah, "ya sudah pulang," keluhnya ketika Naufal sudah tidak ada orang di depan rumah.
![](https://img.wattpad.com/cover/356350067-288-k878794.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
02. My Husband Is a Student Part 2 [END]
RandomFOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA‼️ ★Alghifhari The Series★ 🔞 Kelanjutan dari "My Husband Is a Student" Bisa di baca terpisah, tetapi disarankan membaca season sebelumnya dulu biar ngerti alur. 🙃 ★★★★ Kisah rumah tangga Alghifhari Badaindra dan...