-
-
-
"sudah tidak pernah memiliki waktu dan sekarang kau berselingkuh?" tangis Jay
"kau tidak mau mendengar kan penjelasan ku terlebih dahulu? kau sedari tadi terus saja mengoceh seperti orang gila Jay!" kesal Jungwon yang sedang mengemudikan mobilnya
"aku harus mendengarkan apa lagi won!? kau berubah! kau tidak pernah ada waktu untuk ku dan tadi aku melihat asisten jalang mu itu mencium pipi mu jadi apa lagi yang harus aku dengar kan!" tekan Jay dengan kecewa
"dia tidak mencium ku Jay! kau bahkan tidak melihat nya, kau hanya melihat dari kejauhan dan langsung menuduh ku yang tidak tidak, apa kau bercanda ha!?" bentak Jungwon
"sungguh aku tidak mengerti, kau benar benar berubah kau bukan Jungwon yang ku kenal lagi sekarang kita sangat jauh jadi hentikan saja sampai di sini" tangis Jay
"jika kita terus melanjutkan hubungan ini yang ada kau hanya menyakiti ku saja" lirih Jay
"kau hanya bisa seperti itu jika ada masalah sedikit saja kau langsung ingin mengakhiri semua ini" marah Jungwon
"masalah sedikit saja kata mu?!" balas Jay dengan kecewa
"aku mencintaimu!!" tekan Jungwon
"bohong!" tekan Jay dengan terus menangis
Jungwon menulikan pendengarannya. dia pun melajukan mobilnya menyusuri deras nya hujan malam ini. jadi kedua pasangan ini adalah sepasang tunangan yang beberapa bulan lagi akan menikah.
tapi kenapa konflik seolah datang dan menghantam mereka secara bertubi-tubi. dari sering bertengkar. saling menjauh dan saling menyakiti.
"hentikan mobilnya" ucap Jay
Jungwon hanya diam dan semakin melajukan mobil nya. Jay berpegangan pada kursi nya dan dalam seketika panik.
"apa kau gila!!" tekan Jay
Jungwon terus menambah kecepatan mobilnya. wajahnya sangat datar dan juga dingin. anggap saja dia pun sama marahnya seperti Jay.
"aku bilang berhenti!" teriak Jay
"jika kau ingin mati, matilah sendiri!" gertak Jay
"Jungwon!!" Jay meremas lengan Jungwon hingga membuat Jungwon oleng
"lepas kan apa kau gila!" bentak Jungwon
"berhenti!!" tangis Jay
"itu tidak akan pernah terjadi!!" Jungwon menepis tangan Jay dan Jay terus menahan lengan Jungwon
mobil yang mereka tumpangi kini teralih ke kanan dan juga kiri dengan kasar. Jay berusaha merebut setir Jungwon sedangkan Jungwon terus menepis tangan nya.
mereka tidak sadar bahwa ada mobil dari arah yang berlawanan.
TINNNN!!
Jay dan Jungwon secara bersamaan menatap ke arah mobil yang kini sudah berjarak beberapa meter dari mobilnya.
belum sempat bereaksi Jungwon langsung membanting setir dan membuat mobil nya oleng. Jungwon mengenggam tangan Jay begitu pula dengan Jay.
"arghhhhh!!!" teriak keduanya
BRAKH mobil mereka menabrak beton dan semuanya dalam seketika berubah menjadi hitam.
-
-
-
-
-
Jay membuka kedua netranya dengan lemah setelah netranya terbuka dia pun langsung berhadapan dengan Jungwon.
"kau baik baik saja?" tanya Jungwon dengan panik
Jay tidak menjawab. dia menoleh ke arah kanan dan juga kiri. mereka sekarang berada di rumah Jay? tunggu bagaimana bisa.
"apa yang terjadi kenapa kening mu terluka?" tanya Jay dengan mengelus pipi Jungwon
Jungwon tersenyum dengan tipis. dia pun mengenggam tangan Jay lalu mencium punggung tangannya dengan lembut.
"mobil kita kecelakaan kecil untungnya aku dan juga kau tetap baik baik saja" senyum Jungwon
"maaf karena sempat membuat mu kecewa, aku bahkan memarahi dan membentak mu" timpal Jungwon
Jay menatap Jungwon dengan sayu.
"Sullyoon tidak mencium ku, kau hanya melihat nya dari belakang oke itu memang seperti ciuman tapi dia membantu ku meniup mata ku" jelas Jungwon
"ada binatang kecil yang masuk kedalam mata ku" timpal Jungwon
"maaf" pelan Jay
Jungwon tersenyum. Jungwon pun mengelus pipi Jay lalu mencium keningnya dengan sayang. Jay menatap Jungwon.
"minum lah dulu" lembut Jungwon
Jay sedikit beranjak dan meminum minuman yang di sodorkan oleh Jungwon. Jay menyodorkan nya kepada Jungwon agar Jungwon juga meminum nya.
Jungwon menggeleng dan langsung meletakkan gelas itu di lantai.
"aku sudah minum tadi" senyum Jungwon
Jay mengangguk paham. dia pun beralih duduk sedangkan Jungwon langsung membantu nya. Jungwon berjongkok di hadapan nya.
"perlu kau tahu bahwa aku hanya mencintai mu seorang Jay dan tidak ada yang lain" Jungwon menggenggam tangan Jay
"aku hanya merasa kesepian saat kau tidak pernah memiliki waktu untuk ku, aku tahu bahwa aku egois tapi sebentar saja won.. sebentar saja
apa kau tidak bisa menemani ku?" lirih Jay"aku hanya membutuhkan mu di sisi ku" Jay menatap Jungwon dengan sendu
"kau tahu kan bahwa aku sibuk bekerja, aku pun bekerja untuk mu.. aku ingin memantaskan diri untuk menjadi suami mu nanti" Jungwon mengelus pipi Jay
Jay menunduk dengan sedih.
"baik aku yang salah di sini" pelan Jay
"tidak" senyum Jungwon
"aku yang salah seharusnya aku bisa lebih pintar dalam membagi waktu untuk mu, maafkan aku" pelan Jungwon
Jay memegang kedua pipi Jungwon lalu menggeleng dengan pelan.
"jangan meminta maaf" lirih Jay
Jungwon langsung memeluk Jay dan Jay membalas pelukan nya dengan sangat erat. Jungwon mengelus punggung Jay.
"mulai sekarang aku akan membagi waktu ku dengan baik, aku akan memprioritaskan kekasih ku" bisik Jungwon di daun telinga milik Jay
Jay tersenyum dengan tipis. pelukan keduanya secara bersamaan semakin erat antara satu sama lain. Jay dengan perlahan mulai memejamkan matanya.
-
-
-
book baru everyone😼
cuma book biasa dengan alur yang juga sangat sangat biasa:>