03✓

11 3 0
                                    

HAPPY READING ALL 🤍
.

.

.

seberat apapun masalahnya jangan lupa
bilang "gapapa".

Saat akan mengenakan kardigannya,Athanasia dikejutkan oleh kedatangan Bi Riri yang tiba dengan membawa nampan berisikan makanannya

"Loh?, Nona mau kemana malem-malem gini?."tanya Bi Riri heran. Athanasia yang ditanya cuman cengengesan, mau tak mau ia harus mengaku ke Bi Riri

"M-mau ketemu Tala Bi, boleh ya??,plisss???"ucapnya sambil memohon kepada Bi Riri. Bi Riri pun menghela nafas panjang, lelah akan tingkah Athanasia ini, sudah tau masih sakit malah mau keluar malem-malem dengan kondisi seperti itu

"Malem Non, nanti kalo dicariin Ayah Nona gimana?. Nona kan belum makan juga dari tadi siang"ucap Bi Riri

"Gak, gak bakal dicariin, kalo emang dicariin bilang aja, tidur gaboleh diganggu gitu, dan Athy engga lapar kok udah kenyang makan omelan ayah tadi"jawab Athanasia. Bi Riri pun akhirnya pasrah, ia benar-benar dibuat lelah dengan tingkah Athanasia ini, Nonanya pasti selalu saja mendapatkan jawabannya di setiap pertanyaan yang ia lontarkan.

"Yaudah tapi gaboleh malem-malem banget pulangnya ya Nona Athy??"balas Bi Riri, dan diangguki oleh Athanasia. Akhirnya Athanasia langsung membuka jendela kamarnya dan pergi melewati jendela kamarnya yang...ya tidak tinggi-tinggi amat sihh

Bi Riri dibuat geleng-geleng kepala akan tingkah sang majikannya ini, namun ia bersyukur bisa mendapatkan majikan yang sebaik dan sekuat Athanasia ini, setelah itu Bi Riri langsung menutup kembali jendela itu
.

.

°°°

Diperjalanan Athanasia tak henti-hentinya bergumam dan sesekali bersenandung menikmati suasana malam yang cukup menenangkan, baginya ini bisa jadi penghilang stress setelah melalui hari-harinya yang sangat melelahkan

"Cinderella pun tiba dengan kereta kencana, sepatu kaca hiasi kakinya, semua mata terpanah akan kedatanganya, Pangeran pun jatuh cinta padanya"nyanyian yang Athanasia nyanyikan disepanjang perjalanannya. Sampai tak terasa sudah tiba disebuah rumah pohon dan dihiasi berbagai macam lampu, dan juga terdapat danau kecil disana

Itu adalah rumah pohon yang dihadiahkan oleh Claude kepada Athanasia saat ia masih kecil, namun tempat itu tidak ada penjaga ataupun pelayan, dan sekarang kini berubah menjadi tempat rahasia mereka, sejak kecil saat malam hari mereka selalu berada disana, ya hanya untuk bercerita tentang hari-hari yang telah mereka lalui

Saat sedang berjalan kearah rumah pohon tersebut, Athanasia melihat Athalla yang sedang duduk di balkon rumah pohon tersebut, menikmati hembusan angin malam, melihat itu Athanasia langsung berteriak

"PANGERAN MENCARI PERMAISURINYA, CINDERELLA PUN TIBA, DENGAN KERETA KENCANA-

"Diem berisik tau gak"potong Athalla, Athanasia pun hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuk kepalanya meski tidak gatal

"Sini naik"pitah Athalla dan diangguki oleh Athanasia, ia pun langsung memanjat tangga yang memang sudah di sediakan dirumah pohon itu, setelah berhasil naik ia langsung berlari memeluk Athalla, namun Athalla tidak memberontak ia malah membalas pelukannya

"Kyaaa, Tala tau, Athy tuh kangennnn banget sama Tala"ucap Athanasia dengan masih memeluk Athalla, ia masih memeluk Athalla dengan sangat erat

"Tala ngapain manggil Athy?, kangen yaaa??"ucap Athanasia setelah melepaskan pelukannya, dan dengan pedenya ia mengatakan hal tersebut, namun bukannya menjawab pertanyaan Athanasia, Athalla malah memeluk kembali tubuh Athanasia, dan untungnya Athanasia bisa menahannya, kalau tidak mungkin mereka sudah jatuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AthanasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang