♥
...DI RUANG RAWAT
Suda 1 jam pria cantik itu terlelap di atas ambang kesadarannya seolah-olah engan ingin membuka netra cantiknya keluar dari kegelapan mimpinya.
'Sreek...'
Suara pintu ruangan di buka oleh Suno yang baru saja dari ruangan dokter, membuat pendengaran si cantik terganggu dan berlahan menyadarkannya dari ketidak sadarannya.
"Kau suda sadar Hoon-aa.?" buru-buru Suno menghampiri.
"Kepalaku pusing Nu, apa yang terjadi.?"
"Hm tadi kau pingsan di loby Hoon."
"Pingsan di loby?." tanya Sunghoon kebingungan sedikit berusaha memutar ingatannya ke insiden detik-detik sebelum dia kehilangan kesadarannya.
"H-Hoon kau tidak perlu berusaha mengingatnya, itu bukan hal yang penting kok-"
"SUNOO.... AKU MELIHAT SESEORANG YANG MIRIP DENGANNYA, AKU INGAT DIA-"
"Hoon-aa tenangkan dirimu, itu hanya halusinasi, b-bukan apa-apa... Tenang yah." peluk Suno menenangkan tubuh bergetar Sunghoon yang masi terlihat menetralkan ingatannya.
☘
...
Sementara itu di sisi lain, Dr.Ethan baru saja keluar dari ruangannya dengan segudang kebingungan yang ada di dalam otaknya, sekilas dia memegangi wajahnya dan bergumam.
'Apa wajahku semenakutkan itu sampai-sampai dia pingsan saat melihatku.'
Batinnya sembari berjalan menyusuri koridor, tak jauh dari sana seorang perawat cantik yang merupakan asistennya berjalan menghampirinya dengan senyuman.
"Winter coba perhatikan wajahku, apa ada yang salah.?" tanyanya pada perawat itu.
"Apa maksudmu, wajahmu terlihat biasa-biasa saja."
"Benarkan, tidak ada yang salah, aku juga berpikir demikian, ini benar-benar aneh."
"Yang aneh di sini itu kau Dr.Ethan, datang-datang langsung nanyain muka, sebenarnya ada apa sih, Dr.Karina mengejar mu lagi yah."
"Kali ini bukan masalah karina, tapi-"
"AYAH....!!!" pekik seorang bocah tiba-tiba berlari memeluk kaki jenjang Dr.Ethan, membuat sang empu tertegun akan kehadiran anak laki-laki tampan itu.
"Ayah?... Kau ternyata diam-diam suda punya anak yah Dr.Han hayoo hubungan gelap dari mana lagi ini Hm." curiga Winter memojokkan keterkejutan Dr.Ethan.
"Jangan seenak nya menyimpulkan sesuatu yang belum jelas yah Er." protes Dokter tampan itu munduk memposisikan tubuhnya setara dengan anak kecil itu.
"Yah bisa saja kan, habisnya anak itu terlihat lumayan mirip denganmu."
"Ayah hehe, aku merindukan ayah." peluk anak itu sedikit menarik tengku leher Ethan yang mau tidak mau harus berlutut agar posisi anak itu bisa memeluknya dengan nyaman.