Seminggu setelah pertemuan ke dua mereka, Dr.han selalu menyempatkan dirinya untuk datang mengunjungi Sunghoon di kediaman nya, meski sering menerima penolakan namun pria berparas tegas itu tidak perna menyerah.
"Hai cantik selamat pagi." ujar senyum di tampan menyapa di saat Jemari lentik Sunghoon membuka pintu untuknya.
"Mau apa lagi.?" malas Sunghoon bertanya untuk kesekian kalinya.
"Mau apa lagi, tentu saja mau sarapan pagi, aku lapar semalaman lembur dan baru balik dinas, karena rumah mu dekat dari RS, jadinya sebelum pulang aku sempatin buat mampir." ucap Dr.han dengan santai menerobos masuk.
Sunghoon yang melihat tingkah dokter muda itu hanya bisa pasrah, karena itu bukan yang pertama kalinya dia menerima sikap seperti itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau masak sarapan apa pagi ini Hum." tanya Dr.Han terdengar seperti sedang berbicara dengan istrinya.
"Bukan hal yang spesial, kalau kau mau kau bis-"
"Tentu saja dengan senang hati." potong Dr.Han duduk di kursi yang biasa dia duduki.
Dengusan nafas Sunghoon melemah dengan sedikit senyuman samar dia berjalan meletakkan piring di hadapan pria itu, setelah selesai dia pun ikut duduk di samping Dr.Han.
Hal itu sedikit membuat Dr.han tersentak, bagaimana tidak, orang yang selalu menghindarinya selama ini mendadak bisa bersikap selembut itu padanya.
Jika dulunya Sunghoon selalu mengusirnya, bahkan mengabaikan keberadaannya entah kenapa saat ini beberapa sikap itu berlahan menghilang.
'Sedikit lagi Ethan kau pasti bisa meluluhkan perasaannya.'
☘ ...
TAMAN
Sejak saat itu, Dr.han selalu datang setiap ada waktu di selah-selah kesibukannya, hari-hari sunghoon mendadak penuh dengan warna, rasa sepi yang selama ini menyelimuti hatinya, berlahan menghilang.
