THREE

68 10 0
                                    

One year ago

"Sam kamu ini selalu kaku berbicara." Ucap wanita yang memiliki surai panjang dan wajah cantik.

"Isa saya sudah lama di Kanada, bahasa indonesia saya juga tidak sebaik kamu."

"Iya deh tuan si paling Kanada."

"Oh iya nanti kalau kita menikah, kita sederhana aja ya." Lanjutnya lagi

"Iya Isa, jadi kamu mau kapan bertemu dengan papi dan mami saya?  Hari ini  ada makan malam keluarga adik saya juga udah pulang dari dubai. Kamu mau kan?."

"Sam aku takut."

"Tidak apa-apa, ada saya Isa."

"Baiklah aku mau."

"Ayo kita belanja pakaian buat kamu nanti malam."

"Sam aku gak mau, aku bisa kok pakai dress aku yang di rumah. Aku ga mau memakai uang kamu sebelum menjadi istri kamu."

"Mandiri sekali calon istri saya."

Setiba di rumah Isabelle, ia segera bergegas mencari dress mana yang akan ia pakai. Wanita tua melihat putrinya yang sedang membongkar lemari. Dia tersenyum mengapa putrinya sedang mencari pakaian?.

"Isa lagi apa?"

"Ibu, nanti malam Isa ikut makan malam keluarga sama kelluarganya Sam. Isa lagi cari dress yang bagus biar terkesan sopan."

"Isa sudah siap ya mau bertemu dengan orang tua Isa?"

"Sudah ibu, semoga orang tua Sam setuju ya bu."

"Iya Isa, ini dress ibu waktu muda. Masih bagus banget. Cocok sekali untuk kamu."

"Ibu ini cantik bangettt, Isa siap-siap dulu ya."

Malamnya Isa sudah siap dengan dress vintage  yang ia kenakan. Isa memang berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya hanya seorang supir truk antar pulau sedangkan ibunya hanya seorang guru honorer. Walaupun dengan kehidupan sederhana keluarga mereka sangat harmonis. Mobil Sam sudah sampai di depan rumah yang tak terlalu kecil 'itu'. Sam kemudian menyalim ibunya Isa dan membukakan pintu buat Isa.

"Tante, saya pamit dulu ya."

"Ya anakku, ati-ati ing dalan ya."

"Iya tante."

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk menuju ke rumah Sam. Setibanya mereka di sana Sam lalu membukakan pintu untuk Isa. Senyum manis terpancar pada keduanya. Walaupun mereka sudah 2 tahun berpacaran tetapi Sam selalu romantis sama seperti saat pdkt.
Mereka kemudian memasuki keadiaman keluarga Sam. Di ruang tamu sang ibu yang tersenyum langsung memasang wajah datar.

"Sam, who's the girl?." Tanya sang ibu pada putranya.

"Mom this is my gf, her name is Isabelle."

"Halo tante, saya Isabelle." Sapa Isa yang langsung menyalim ibunya Sam.

"Don't touch me dengan tangan kotor itu."

"Mom." Tegur Sam.

"Kamu memakai kain lap ini untuk makan malam?."

"Tante ini baju ibu saya, ini masih sangat bagus."

"Ewh murahan."

"Mom bisa ga kita langsung ke ruang makan?" Ucap Sam yang tak mau terjadi keributan.

Di ruang makan sudah ada ayahnya serta adiknya yang baru pulang dari dubai. Semua tampak heran dengan siapa Sam? Ya memang cantik tetapi sangat sangat sederhana.

"Siapa dia?" Tanya adiknya Sam yang bernama Shadrach

"Pacar saya drach."

"Oh." Adiknya memang tipikal cuek dan lanjut sibuk dengan ponselnya.

"Hai, aku Bene sepupunya bang Sam." Sapa bene yang tersenyum pada Isa.

Hanya bene yang menyambut Isa dengan baik sehingga membuat Isa tidak terlalu sakit. Isa duduk tepat di sebelah Sam. Lalu ibunya Sam menyediakan makanan pada putra dan suaminya kecuali Isa. Isa yang sadar lalu mengambil makanannya sendiri.
Isa kurang paham dengan peralatan makan ini, akan tetapi Bene memberi tahu caranya dari seberang Isa.

"Terima kasih ben."

"Sama-sama bang."

"Oh my God, why are there poor girl here." Ucap  Ibu Sam yang membuat Isa menunduk.

"Karena putra mu." Kini Shadrach berkata.

"Drake" Tegur Bene.

"Aku mau berbicara pada mami dan papi." Ucap Sam mengalihkan pembicaraan.

"Apa?" Tanya Papi Sam

"I want to marry Isa."

"GABISAA." Bentak Mami Sam

"Why?"

Isa hanya bisa menunduk, hal yang ia takutkan benar-benar terjadi. Suasan semakin panas dengan perdebatan Sam dan Maminya.

"Mami ga setuju kamu sama wanita miskin ini."

"Bentar, pekerjaan orang tua kamu apa?"

"Ayah saya supir truk  antar pulau dan ibu saya guru honorer tante." Jawab Isa yang masih menunduk.

"Lihat pekerjaan apa itu? Sangat murahan dan tak beribawa."

"Cukup mam, pekerjaan hanya pekerjaan." Ucap Sam pada ibunya.

"Pekerjaan bisa memberi mu kehidupan. Kalau pekerjaan itu bisa buat apa?" Kini Shadrach menjawab.

"DRAKE, SHUT UP." Teriak Sam.

"SAMM." Sang Papi membentak putra sulungnya.

"Hey gadis miskin, kamu ga layak masuk keluarga ini. Orang tua mu saja bisa saya gaji 20 x lipat. Kamu hanya gadis murahan. Apakah ibu mu tidak memerlukan pekerjaan tambahan? Atau maukah menjadi buruh cuci di rumah kami."

"CUKUPPP." Teriak Isa lalu menampar maminya Sam.

Wanita tua itu memegang pipinya yang memerah.

"HOW DARE U!". Ucap Maminya Sam lalu mengangkat tangannya.

"Stop it mam." Tahan bene yang  berada di depan Isa dan memegang tangan wanita  tua itu.

"Tante bisa hina saya gapapa, tapi jangan ayah dan ibu saya. Saya hanya punya mereka. Pekerjaan mereka mulia  sehingga bisa memberikan pendidikan tertinggi pada saya. Tante jangan sekali sekali mengejek orang tua saya atau saya akan menjambak rambut anda dan menampar ada dua kali." Ucap Isa lalu menunjuk kepada wanita tua itu dan bergegas mengambil tas nya.

"Bang kejar Isa biar aku yang urus ini."

Isa berlari keluar rumah Sam, kondisi sedang hujan deras ia menangis sejadi-jadinya. Ini hal yang sangat menyakitkan untuknya. Dia berjalan di tengah hujan dan berteriak sekerasnya. Sam mencari Isa dengan mobilnya, hujan membuat penglihatan tidak jelas dari mobil. Ia melihat wanita dengan dress duduk di tengah jalan dia yakin bahwa itu adalah Isa.  Sam langsung keluar dari mobil dan membawa payung.

"Maaf Isa."

"Sam, ayo akhiri hubungan kita."

"Gamau Isa, aku mencintaimu."

"Aku ga layak untuk mu Sam."

"Jangan berkata demikian Isa." Ucap sam lalu memeluk Isa dengan erat.

"I still love you."





TBC

ENJOY GUYS




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CLOSER (WENHO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang