★°•°
Tatapan mereka terpaku tanpa berkedip saat berdiri di depan menara itu. Megah. Peninggalan peradaban kuno yang masih menyimpan banyak misteri.
Mereka dikejutkan dengan pintu besar yang terbuka dengan sendirinya.
Sylph berwaspada, sedangkan Ruya tidak dapat menahan rasa kagumnya dengan teknologi ini.
"Pergi ke mana pintu itu!?" Ruya melihat-lihat infrastuktur kuno itu, dengan penasaran.
"Berhati-hatilah, pasti ada iblis!" tegasnya. Sylph perlahan maju, memasuki menara itu bersama Ruya di sampingnya.
Pintu tertutup dengan keras, membuat mereka tersentak kaget. Kegelapan menyelimuti tempat ini sepenuhnya, tanpa ada satu pun penerangan.
Di dalam gedung itu, lorong-lorongnya rumit seperti labirin, dipenuhi patung-patung peri yang tampak hidup. Sebagian tersenyum dengan sayap kristal, sementara yang lain terlihat waspada, seolah memberi peringatan. Bisikan halus terdengar, seakan patung-patung itu menyimpan rahasia yang hanya bisa dipahami oleh yang berani.
"Tuan Putri merasakannya?" Ruya menoleh, menggenggam tangan Sylph, sedikit ketakutan.
Namun, gadis itu masih terpaku. Sudah berkali-kali dia berkata bahwa dia sangat-sangat tidak percaya dengan adanya peri, dewa-dewi, serta dongeng 'Dewi Sempurna dan Dewa Berdosa' kiranya hanyalah khayalan orang gila belaka. Infrastruktur yang tidak dikenalnya membuatnya semakin yakin, bangunan ini tidak dibangun di masa ini, sebab arsitek di zaman ini tidak bisa mengukir sebuah batu hingga semulus dan serapi ini.
"Ruya ... menurutmu, kenapa orang-orang dulu lebih cerdas sumber daya manusianya, tetapi mereka percaya dengan dongeng itu?" Sylph bertanya, tanpa memalingkan wajahnya. Tampaknya ia masih tidak percaya dengan keagungan patung-patung para peri yang tersusun dengan rapi.
Ruya memandang wajah Sylph, kemudian menghela panjang napasnya. "Menurut Tuan Putri tentang sihir, dan sayap yang dimiliki seluruh manusia di dunia ini selain Anda, itu semua berkat sains dari 'orang lama' ?"
"Tidak. Itu semua adalah keajaiban dari para Dewa. Dongeng itu bukanlah karangan orang bodoh. Di negara saya, semua orang menganggap dongeng itu adalah kitab suci yang harus diamalkan kesuciannya," ungkap Ruya, mengerutkan alisnya.
Ada dua ideologi di dunia Radess ini; pertama, mereka yang sangat percaya dengan adanya peri, Dewi Sempurna Aprasha, serta Dewa Berdosa Gluttony. Mereka terbagi menjadi berbagai-bagai keyakinan, mulai dari mereka yang tunduk kepada ajaran Dewa Berdosa, Gluttony, dan mereka yang tunduk kepada ajaran Dewi Sempurna, Aprasha. Kedua, adalah mereka yang percaya bahwa 'orang lama' memiliki teknologi kuno yang sangat maju, mereka mempelajari sains dengan giat, hingga tidak sadar, bahwa dengan eksperimen itu, salah satu teknologi membuat dunia meledak berkeping-keping, yang tersisa hanyalah manusia-manusia yang memiliki sedikit ilmu yang hidup, membuat dunia menjadi seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wings for Sylphiette : Devil Girl [ ON-GOING ]
FantasyBerhati-hatilah dengan Sylphiette. Sekali saja kau menatap mata merahnya, dia akan mengetahui sisi gelap tentangmu. Dia bukanlah gadis biasa, wujudnya serupa dengan iblis yang datang ke dunia ini berjuta-juta tahun yang lalu. Dikarenakan hal itu, me...