DEAR..

HAPPY READING
.

.

.

.

.

*****

Hai...
Sebelum aku memulai kisah ini, izinkan aku memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Aku Alana Daisy, biasa dipanggil Alana, Lana atau Ana. Aku ingin menceritakan sedikit kisah hidup ku, tak semua. Karena butuh waktu 26 tahun dulu kalau aku ceritakan satu - persatu.

Ya, usia ku tahun ini menginjak angka di 26. Cukup dewasa untuk ukuran perempuan yang belum menikah seperti ku. Jangan tanya kenapa aku belum menikah di usia segitu. Tapi...

Oke.. Aku mulai cerita ini. Tapi, kalau kalian tidak mau juga tak apa, aku tak memaksanya.

Sebelum aku menceritakan kisah hidupku, aku ingin menceritakan sedikit kisah keluargaku.

Aku anak pertama dari empat bersaudara. Aku anak yatim, ayah ku dipanggil Tuhan tepat 7 tahun yang lalu. Hanya ibu dan adik - adik yang ku punya saat ini, aku dan adik - adik mempersilahkan jika memang ibu ingin menikah lagi, tapi ibu tak ingin menikah lagi, kata ibu jika ibu menikah lagi belum tentu mendapatkan sosok seperti ayah, lagipula ibu ingin tetap menjadi istri ayah sampai akhir hayatnya.

Aku anak pertama. Menjadi tulang punggung untuk ibu dan adik - adik ku.
Sekedar informasi. Aku dengan adik perempuan ku hanya berjarak 1 tahun, dia tepat di bawah ku.
Yang kedua berjarak enam tahun, dia laki - laki. Sebenarnya dia bukan adik kandung ku, kami sepupu. Tapi ayah dan ibu merawatnya sejak bayi dikarenakan ibu nya meninggal karena sakit. Dia anak kakak ayahku. Dan adik ku yang terakhir jarak kami sangat jauh, yaitu lima belas tahun.

Adik pertamaku sudah menikah. Mempunyai dua anak yang keduanya laki - laki.
Tapi, dia sekarang menjadi single mom. Ya. Dia sudah bercerai dengan suaminya yang sekarang sudah menjadi mantan suami.

Mantan suaminya selingkuh, dan selingkuhannya sedang mengandung saat ini.
Dan yang lebih miris nya lagi. Kedua keponakanku tak mendapat nafkah dari ayahnya sudah sangat lama sekali. Dan lagi - lagi aku harus menyokong kehidupan adik ku dan keponakanku. Pria itu dan keluarganya playing victim.

Aku ikhlas, karena aku sangat menyayangi mereka. Karena percuma mempunyai ayah jika mereka menderita. Dan adik ku juga korban dari kejahatan mertua. Yang selalu di dzolimi keluarga mereka. Aku sakit mendengar setiap adik ku menceritakan kekejaman mereka.
Dan ya, itu hanya sepenggal cerita keluargaku.

Aku mulai cerita hidup ku ini. Aku dua kali gagal menikah. Tepatnya di awal tahun 2020.
Mantan pertamaku, dia Abi. Itu namanya.
Kami menjalani hubungan satu tahun lebih lama nya. Dan rencana nya kami akan menikah di awal tahun 2022, itu yang selalu dia janjikan kepadaku. Siapa perempuan di dunia ini yang tak bahagia jika kekasihnya menjanjikan sebuah pernikahan? Begitupun aku.

Aku sudah hampir mengenal semua keluarganya. Dan keluarganya pun sangat menginginkan aku menjadi istri dari Abi. Tapi Tuhan berkehendak lain. Kami tidak berjodoh, ada masalah yang mengharuskan aku untuk menyudahi hubungan ini. Ya, kalian anggap aku perempuan jahat pun tak apa, tidak tulus lah, tidak mau menerima kekurangan pasangan nya atau sebagainya. Tapi ini demi kelangsungan masa depan dan kewarasan ku kelak, karena yang menjalankannya kelak adalah aku bukan orang lain. Menikah bukan dua tiga bulan atau lama nya setahun. Tapi kita menghabiskan sisa umur dengan pasangan yang kita pilih.