Buih meringkuk ditengah lapangan dengan dikerumuni beberapa siswi yang tengah mencaci maki dan menghinanya, setelah tadi mereka telah puas menyiksa Buih.
Mereka adalah Reyna beserta teman-temannya, yang tengah merundung dan membully Buih di hadapan semua murid.
"Lo itu cuma sampah!"
"Pergi aja lo dari sekolah ini, sialan!"
"Mati aja sono!"
"Jijik gue liat muka lo anjing!"
Buih hanya tertunduk dan menangis saat cacian keji itu dilontarkan untuknya. Entah mengapa, Reyna dan teman-temannya itu sangat suka melihat nya tersiksa. Kesalahan apa yang telah ia perbuat sebenarnya? belum genap setahun ia bersekolah disini, tetapi semua orang langsung menyudutkannya.
Buih tersentak ketika Reyna menyiram tubuhnya dengan air. Gadis itu menggigil kedinginan karena seluruh tubuhnya kini sudah basah. Buih sudah tidak sanggup lagi, siksaan keji itu terus menghantam tubuhnya.
Seakan belum puas mereka menyakiti Buih, Reyna dan teman-temannya kembali memukuli dan menginjak tubuh Buih, hingga ia tersungkur ke tanah.
"S-sakit Rey..." Lirih Buih merintih kesakitan.
Reyna dan teman-temannya tak menggubris rintihan Buih dan masih terus memukuli Buih tanpa henti. Tidak ada satu orang pun yang berbelas kasih menolong Buih. Seluruh siswa yang menyaksikan perundungan itu justru tertawa seakan kejadian yang mereka lihat adalah tontonan yang menghibur.
Buih hanya bisa meringkuk sembari melindungi tubuh kurusnya dari pukulan-pukulan itu. Ketika Buih sudah pasrah akan nasibnya, tiba-tiba terdengar suara teriakan melengking dari arah luar kerumunan.
"KALIAN APA-APAAN SIH?! MINGGIR!!"
Seketika atensi seluruh murid yang ada disana, mengarah pada seorang perempuan yang menerobos masuk kedalam kerumunan itu.
"Lo pada emang gak punya hati ya?!" Perempuan itu menatap Reyna dan teman-temannya dengan nyalang.
"Kalian semua juga!! liat orang dibully sampe dirundung begini malah diketawain, dikira lucu apa?! kalian tolol atau gak punya otak sih?!" Bentaknya marah menatap tajam kearah para siswa yang hanya menyaksikan kejadian itu.
Perempuan itu adalah Arumi.
Tadi, saat ia sedang berjalan menuju kelasnya, Arumi dibuat terheran ketika melihat ada kerumunan siswi di tengah lapangan, disertai suara tawa seluruh murid yang juga tengah melihat ke arah lapangan itu.
Awalnya ia pikir, para siswi itu tengah melakukan sesuatu yang lucu. Karena rasa penasaran ia langsung mendekati kerumunan itu. Dan berapa terkejut nya Arumi ketika mengetahui ternyata para siswi itu tengah merundung seorang gadis di tengah-tengah mereka.
Tanpa berbicara apa-apa lagi, Arumi pun langsung menerobos kerumunan itu dan melindungi Buih.
Suara tawa yang tadinya menggema memenuhi lapangan kini berhenti, berganti bisikan-bisikan mengejek dengan tatapan tak suka yang ditujukan untuk Buih.
"Ayo sini, aku bantu." Arumi memakaikan jaket yang ia kenakan ke tubuh Buih. Lalu ia membantu Buih untuk berdiri.
"Lo semua liat! gue laporin kalian ke guru bk!!" Arumi menatap tajam Reyna dan teman-temannya, lalu pergi meninggalkan lapangan sembari menuntun Buih menuju UKS.
🌧🌧🌧"Kamu kenapa Shaka? sakit?"
Shaka yang sedari tadi menumpukkan kepala nya diantara lipatan tangan pun, langsung mendongak ketika mendengar guru memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARBU | You And The Rain That Day
Teen FictionInilah kisah laki-laki bernama Narendra Laksamana Karang yang jatuh cinta pada seorang gadis yang saat awal pertemuannya sungguh tidak terduga. Buih Kirana Ashella. Gadis yang hidupnya selalu menderita. Tidak peduli akan hidupnya yang juga kacau be...