Prolog

2.8K 233 14
                                    

"Jangan nakal ya sayang".

Aku menoleh ke arah Cayla setelah melepaskan sabuk pengaman ku "iya sayang".

Cup

"Awas aja kalau nakal",ucap Cayla setelah mengecup permukaan bibirku dengan singkat.

Aku sontak melihat sekeliling parkiran basement yang sepi dan melotot ke arah Cayla "kalau ada yang lihat gimana?"

Cayla hanya tersenyum-senyum gak jelas "gak ada yang lihat sayang".

Aku menghela nafas pelan saat Cayla melepaskan sabuk pengamannya lalu Cayla mendekatkan wajahnya ke wajahku sambil memiringkan sedikit wajahnya ke arahku.

"Sayang... nanti ada orang gimana?"

"Gak ada sayang. Disini sepi dan jam segini belum ada yang berangkat",sahut Cayla saat bibir nya sudah benar-benar dekat dengan bibirku.

"Tapi...."

"Bentar aja sayang",ujar Cayla lalu mengecup bibir ku dengan lembut.

Kedua mataku mulai terpejam saat Cayla mulai melumat bibir bawahku sambil meraba rahangku. Aku hanya bisa mengalungkan kedua tanganku di tengkuknya sambil membalas ciumannya tidak kalah intens.

Cayla melepaskan ciumannya lalu menjulurkan lidahnya ke bibir ku dan aku langsung melumat lidahnya yang sudah masuk ke dalam mulutku.

Aku segera memegang tangan Cayla yang sedang meremas payudara kiriku dan aku segera melepaskan ciumannya.

"Sayang....tangannya".

"Dikit aja lah sayang".

"Udah ah. Aku mau masuk kantor buat nyiapin meeting nanti pagi. Kamu hati-hati di jalan".

Cayla tersenyum dan mencubit kedua dan pipiku dengan gemas "iya sayangnya aku".

Aku turun dari mobil dan melambaikan tanganku ke arah mobil Cayla yang melaju pergi meninggalkan basement kantor.

Oh ya..... perkenalkan namaku Shaletta Saliena Arley. Aku anak dari Mama Shaletta Kirei dan Mama Arley Zelene. Lebih tepatnya aku lahir dari rahim Mama Kirei dan aku di besarkan oleh dua Mama yang sangat menyayangi ku.

Aku tidak peduli tanggapan orang tentang kedua Mamaku yang mempunyai hubungan sesama jenis. Soalnya aku pun punya pacar perempuan dan pacar perempuanku adalah yang mengantarkanku tadi.

Kami sudah pacaran selama 8 tahun dan selama 8 tahun ini pun kita tidak pernah bertengkar sama sekali karena kami saling menurunkan ego kami masing-masing.

Sudahlah...jangan bahas Cayla. Soalnya nanti aku malah rindu dia.

Kakiku melangkah menuju ke arah lift dan aku menekan tombol 9 sesudah aku masuk kedalam lift.

Dahiku mengernyit saat ada sebuah tangan terjulur ke arah pintu lift yang akan tertutup dam kulihat Kak Fani masuk kedalam lift.

Ku tatap penampilan Kak Fani dari atas sampai bawah. Dia memakai blouse berwarna biru tanpa lengan, mini skirt warna putih dan heels yang lumayan tinggi hingga kaki jenjangnya terekspos.

Damn.....sexy.

Di dalam lift aku hanya diam dan tanpa sengaja pandanganku tertuju ke arah dada nya yang besar.

Kepalaku menggeleng cepat dan aku segera menatap lurus kedepan saat Kak Fani merapikan rambut panjangnya yang dia gerai menutupi punggung nya.

Ting

"Shaletta Saliena Arley",ucap Kak Fani saat aku hendak melangkah keluar dari lift.

Aku menoleh ke belakang dan kulihat Kak Fani menutup kembali pintu lift.

"Ya Kak?"

"Nama kamu cantik".

"Hah?"

Cup

Deg

Jantungku berdegup kencang saat bibir Kak Fani menempel di bibir ku lalu melumat bibir bawahku dengan intens.

Kedua mataku hanya berkedip pelan ketika dia mulai memejamkan kedua matanya sambil merangkul tengkukku dan menarik tengkukku untuk memperdalam ciumannya.

Demi apa? Perempuan yang umurnya lebih tua 9 tahun dariku ini mencium ku? Dan lebih parahnya perempuan yang mencium ku ini istri orang.

Aku segera memegang pundak Kak Fani dan melepaskan ciumannya "Kak".

Kak Fani membuka kedua matanya dan kulihat kedua matanya yang menatapku dengan sayu.

"Kak Fa...."

Cup

Kak Fani kembali melumat bibirku tanpa ampun sebelum aku melanjutkan kata-kataku.

Kenapa ciumannya enak sih?

Love And Desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang