بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
Jangan lupa baca sholawat ini dulu:
جَزَى اللهُ عَنَّا سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ❤️
••
•
•
Happy Reading
🌾🌾
"Cowok tadi gan- "
Belum sempat Vera melengkapi perkataannya, Shafiyyah melirik tajam sembari jari telunjuknya ia letakkan di bibir. Mengisyaratkan jangan berisik.
Untuk kedua kalinya, Vera menelan ludah. Kayla mengernyit bingung seraya bertanya dengan nada pelan, "Kenapa?"
Bukannya menjawab, Shafiyyah malah menghela nafas. Balik kanan. Segera menutup pintu tenda. Nafasnya tersengal, seolah ada sesuatu yang membuatnya begitu takut.
Vera dan Kayla masih tidak mengerti akan kelakuan gadis di depannya. Biasanya saat Shafiyyah bertingkah seperti itu, ketika ada sepupu lelakinya. Tapi, tidak mungkin kan dia ada di sini. Bahkan mereka pergi ke gunung pun tidak ada yang tahu kecuali keluarganya saja. Tak pernah satu pun dari gadis itu memberitahu bahwa mereka akan mendaki, kepada sepupunya 'itu'.
"Apa, Shafiyyah ngecamp di puncak ya ?"
Suara itu kembali terdengar jelas. Refleks semua mata terbelalak. Memang benar, tidak salah lagi itu adalah suaranya. Tapi, darimana sepupunya itu tahu mereka naik gunung ? Kenapa dia bisa ada di sini ?
Tak lama kemudian, suara langkah kaki itu mulai berjalan lagi. Menjauh dari tenda Shafiyyah, dan lenyap tak terdengar lagi. Setelah dirasa aman, Shafiyyah membuka pintu tenda kembali.
Shafiyyah berbalik menghadap Vera dan Kayla. Semua wajah memasang raut gelisah dan bingung.
"Ih, itu beneran Alif kan ?" tanya Kayla, yang dibalas anggukan oleh Shafiyyah.
"Aku belum pernah ketemu sama kak Alif, sih. Tapi, aku pernah denger suaranya. Terus, suara tadi mirip banget. Seratus persen," timpal Vera bersedekap dada.
"Kok, dia tahu ya aku ada di sini ? Tahu dari mana ?" Raut muka Shafiyyah cemas sekaligus bingung. Kedua gadis itu tidak bisa menjawabnya. Mereka pun tidak tahu.
Shafiyyah menghela nafas kasar. Kayla mendekat, menaruh tangan pada pundaknya seraya berkata,"Kita berdoa aja. Semoga dia gak ganggu."
"Aamiin." Kedua gadis itu serempak mengaminkan.
••••
Pukul 19.30
Sesudah menunaikan shalat isya. Tiba-tiba hujan turun begitu deras. Membuat semua orang yang ada di sana, langsung masuk ke tenda masing-masing. Malam itu, Shafiyyah Kayla dan Vera memutuskan untuk langsung tidur saja. Dan akan mendaki summit attack besok.
![](https://img.wattpad.com/cover/360032678-288-k152175.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta RASHA (HIATUS)
Teen Fiction⚠️ DILARANG PLAGIAT, DOSA⚠️ 📌 Cerita ini saya publish ulang, jadi cerita sudah saya revisi. 📌 Cerita ini Hiatus dulu 🙏 "Semoga, kita tersesat ke jalan yang benar." Kata yang begitu sederhana, tapi entah kenapa begitu banyak makna yang terselubung...