12.Kehilangan

426 17 1
                                    

Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu ya

  karena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi

klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.

Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.

Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment ❤️

"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat yaww"✨

"Hari ini dunia adalah nyata, akhirat hanya cerita. Tapi setelah mati, dunia hanya cerita, akhirat jadi nyata."

"Haloo assalamualaikum!"

"walaikumsalam. apaa? kecelakaan??"Bintang menjatuhkan ponselnya. mengingat baru 20 menit tadi mereka berkumpul di meja makan.

"Abang siapa yang kecelakaan bang?" Tanya Astra

"Bukan siapa-siapa,"Ujarnya tidak ingin memberitahu Astra.

"Bang siapa yang kecelakaan! jangan bikin Astra takut! bukan ibu kan bang?"

Degg

Bintang bingung harus menjawab apa kepada adiknya. Gressa segalanya buat Astra "Astra kamu tenang dulu! kita ke rumah sakit sekarang!" Ucap Bintang memutar balikan mobilnya menuju rumah sakit.

"Bang jangan bikin Astra takut! Abang tau Astra gak bisa tanpa ibu,"Ujarnya dengan menitihkan air mata.

"Kamu tenang dulu, lebih baik kamu berdoa buat ibu. insyaallah ibu gak kenapa-kenapa! percaya sama Abang de,"Ucap Bintang menenangkan Astra. walaupun dirinya juga sama seperti Astra rasa cemas, dan takut menghantuinya. namun Bintang harus tetap terlihat tenang di depan adiknya.

10 menit kemudian akhirnya sampai di rumah sakit. Bintang berlari cepat di lorong rumah sakit sambil menarik tangan Astra. wajahnya terlihat begitu panik.

Sesampainya di depan ruang UGD, ada Arka yang tengah duduk dengan tangan mencengkeram rambut. Arka langsung berdiri ketika menyadari kehadiran Bintang dan Astra.

"Gimana..., kondisi..., Ibu yah?"Tanya Bintang dengan napas yang terengah-engah.

"Masih ditangani sama dokter,"Balas Arka lesu.

Astra berjalan mondar-mandir di depan pintu ruang UGD. perasaan cemas menghantuinya. Dia takut jika ada hal buruk terjadi kepada ibunya sayang sekali dia tidak bisa masuk sekarang karena perawat tidak mengizinkan mereka masuk.

Sama seperti Astra, Bintang pun tak kalah cemasnya. namun, dia memilih duduk dan terus berdoa untuk ibunya yang sedang berjuang di dalam.

"Ibu... Ibu gak bakalan kenapa-kenapa, kan?" Gumamnya dalam hati, air matanya meluruh.

"Ibu... Astra sayang ibu, Ibu jangan tinggalin Astra,"Ucapnya

"Astra jangan sedih! ibu gak bakalan kenapa-kenapa. Abang yakin ibu pasti kuat," Ucap Bintang sambil memeluk adiknya.

ceklek

Pintu ruang UGD terbuka menampilkan sosok dokter cantik "Permisi keluarga pasien? atas nama Astra bisa masuk, untuk suami dari ibu Gressa bisa mengikuti saya keruangan saya? saya ingin menyampaikan sesuatu terkait kondisi ibu Gressa,"Ucap sang dokter

ASTRA ADHARA (Selesai ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang