Farka melangkah mendekati Casandra, Tatapannya penuh dengan harapan agar Casandra mengenali dirinya."Kamu beneran nggak kenal aku?" tanyanya dengan suara yang terdengar terguncang, sambil memegang erat bahu Casandra.
Casandra memandang Farka dengan wajah polos, kebingungan tergambar jelas di matanya.
"Boro boro kenal kamu, model terkenal di luar negeri aja aku ga tahu?" jawabnya dengan tulus
Farka merasakan rasa kekecewaan yang mendalam,"Ahh!! Ternyata dunia ini masih ada yang tidak mengenal sosok Farka!" gumamnya dengan suara yang terdengar penuh dengan kesedihan,
sambil memijat pelan jidatnya sendiri, mencoba meredakan ingin tertawa nya.
Farka tersenyum dengan penuh keceriaan,"Yaudah, sebelum kita menjadi suami istri, tolong perkenankan saya untuk memperkenalkan diri!" katanya sambil tertawa kecil.
Casandra menangkap pesan candaan dari Farka dan tersenyum.
"Bolehh.." balasnya dengan senyum yang ikut menular.
Farka menarik nafas dalam-dalam, mencoba menunjukkan kepribadiannya dengan antusias.
"Saya adalah Farka Jjovanka Zevallo, seorang model terkenal dan juga Chief Executive Officer perusahaan FARJOVA. Saya sangat senang bisa bertemu denganmu, Casandra Belvarina," ujarnya dengan penuh semangat.
"Nona Casandra Belvarina, putri tunggal dari pasangan Yunezza Gaxella dan Reagar Kazziel, aku siap untuk meminangmu dan mengajakmu ke pelaminan besok!" ucap Farka dengan gaya bicara yang santai namun penuh keberanian, sambil melirik Casandra dengan niat yang jelas terlihat di matanya.
Casandra terkejut mendengar kata-kata Farka. Tatapan matanya mencerminkan kebingungan yang tulus.
"Kok kamu bisa tahu" tanya Casandra dengan rasa heran yang amat dalam.
Farka tersenyum dengan gaya yang menggoda.
"Hanya kekuatan Indera keenam!"ucap Farka sambil menggendong Casandra dengan lembut dan membawanya keluar dari bilik mandi.🍃
Cahaya matahari pagi menerobos lembut melalui celah pepohonan, menyoroti wajah mereka dengan kilau yang mempesona. Angin sepoi-sepoi mengusap lembut kulit mereka, memberikan rasa dingin yang menyegarkan di udara pedesaan yang tenang.
Suara riak air sungai terdengar di kejauhan, menambah suasana romantis di jalanan yang dipenuhi dengan pemandangan indah perkebunan dan sawah yang siap untuk panen.
Di sekitar mereka, penduduk kampung sibuk dengan aktivitas pertanian mereka. Mereka melewati Farka dan Casandra dengan senyum ramah, tanpa menyadari bahwa di tengah-tengah mereka berjalan dua orang yang hidup di dunia yang jauh berbeda.
Casandra tidak bisa menahan diri untuk tidak menyindir Farka.
"Kok mereka cuma biasa aja liat kamu? Bukannya kamu seorang model terkenall?" ujarnya dengan senyum nakal.
Farka hanya memutarkan matanya, "Emangnya kamu pikir orang orang di dunia ini harus mengenalku? Kamu aja yang berasal dari kota ngga kenal aku!."jawab farka ketus dengan nada sedikit kesal.
Karena mereka berada di desa yang sangat menjaga kelestarian budaya lokalnya, para warga tidak begitu mengenal dunia selebriti dan permodelan yang ada di televisi.
"Hhehe maaf bercanda!" canda Casandra sambil nyenggol-ngenggol lengan Farka dengan manja.
Farka melingkarkan lengannya di pinggang Casandra dengan lembut dan bisikkan,
"Awas ya, kalau sudah nikah habis kamu!!"
Casandra tertawa geli mendengar perkataan Farka.
"Habis, emangnya aku makanan?" tanya Casandra mendongak melihat muka lelaki itu yang ganteng.Farka dengan santainya jawab, "Iyalah, Hidangan yang datang kehadapanku, tentu saja harus ku nikmati"
"Coba berdiri disana" seru Farka dengan penuh antusias. Ia merasa senang bisa mengabadikan momen indah calon istrinya dengan kamera kecil yang ia bawa.
Farka tahu betapa cantiknya perempuan hamil itu dan dia ingin menangkap keindahan itu dalam sebuah foto.
Wajah Farka terpancar senyum indah saat dia memotret Casandra yang mempesona. Hatinya penuh keharuan melihat keindahan itu.
"Cantik," gumamnya pelan,
Setelah selesai memotret, Farka mendekati Casandra dan menunjukkan hasil foto tersebut di layar kamera.
"Yaudah kita pulangnya,Kamu harus istirahat!" ucap Farka sambil mengusap lembut punggung Casandra.
Dia merangkulnya erat, memberikan rasa nyaman dan kehangatan.
*
Sesampainya di villa Casandra, ia dengan santai menghempaskan tubuhnya di sofa berwarna merah mewah. Sinar televisi menyinari ruangan yang tenang, namun tiba-tiba, gairahnya terjaga oleh ingatan yang tak terduga.
"Ah, di mana ya ponselku?" bisiknya dengan kebingungan, matanya menerawang mencari keberadaan gadgetnya.
Farka, sosok pria yang menawan dengan senyumnya yang menggoda, mendekat sambil meletakkan makanan di atas meja di depan sofa.
"Ponsel? aku aja nggak tahu ponsel kamu yang mana" jawabnya dengan nada sinis.Farka menyuruh Casandra supaya bisa merelakan kehilangan ponselnya begitu saja.
"Aku harus pergi ke kota sebentar untuk membeli susu hamil dan menyiapkan segala keperluan untuk malam pernikahan besok!" ucapnya dengan sambil memberikan kecupan lembut di kening Casandra.
"Yaudah ini uang kalau kamu mau jajan! Disini ngga nerima pakai kartu debit," gumam Farka,
sambil menyerahkan dompetnya yang berisi sejumlah uang kepada Casandra, yang kemudian diletakkannya di atas meja.
Lalu, tanpa basa-basi lagi, Farka meraih kunci mobil yang tergeletak di atas laci. Sebelum meninggalkan villa, ia memberikan peringatan kepada Casandra dengan nada tegas.
"Jangan keluar jauh-jauh, awas jangan capek-capek ,istrirahat!! Jangan bandel," ancamnya dengan mengacungkan tangannya sebagai tanda peringatan, sebelum akhirnya meninggalkan Casandra sendirian dalam villa yang sunyi.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Call Me Papa Anka's [TERBIT]
RomanceGue nggak peduli ayah dari bayi ini,benih yang ditanam di rahim lo ini! Yang pasti gue cuman ingin menjadi ayah untuk bayi ini, meskipun ini bukan darah daging gue,gue akan memperlakukan layaknya anak kandung. Dan gue juga nggak bakalan melarang lo...