Bab 8

166 9 1
                                    

" we aku kena gerak la . bapak aku panggil " kata afiq . Diyana hanya menanggukkan sahaja . Setelah selesai menunggu afiq pulang , diyana terus ke surau yang berdekatan dengan rumahnya untuk solat asar .

Di surau

" Allahu akhbar Allahu Akhbar " setepat waktu diyana tiba dengan azan . tetapi diyana macam kenal suara yang azan itu . macam familiar . tanpa menglengahkan masa , diyana terus ke tempat sembahyang perempuan untuk berjemaah sekali . pasal suara itu , biarkan sahaja .

selesai sahaja solat , diyana tergesa-gesa keluar dari surau untuk ke motorsikal skuternya itu untuk pulang . dalam keadaan tergesa-gesa "aduhh" diyana terlanggar bahu seorang lelaki .

" maaf . maaf . maafkan saya " lelaki itu terus meminta maaf walaupun bukan salahnya .

diyana memandang muka lelaki itu "eh Ya Allah , dokter ! " diyana terkejut . suara diyana itu didengari satu surau .

" eh dia kenal ke abang imam tu ?" kata orang-orang disitu selepas selesai solat asar .

" Shhh , Diyana slowkan sikit . malu tau suara tu aurat ye" dokter tidak marah cuma dokter memberi nasihat sahaja

" he he sorry dokter . btw dokter buat apa kat sini ?"

" ouh saya imam surau ni buat sementara waktu . imam betul dia pergi haji , jadi saya ganti dia . " balas dokter

"khokk!" tersedak diyana dibuatnya . dokter personal dia itu adalah imam surau ? 'fuhh nasiblaa sementara je' kata diyana dalam hati . mana taknya , surau tu la yang ada waktu diyana selalu berseorangan kalau ada masalah ke apa ke

" diyana , awak okey tak ? hello?" dokter menegur diyana yang sedang termenung itu sambil membuat isyarat tangan .

" ha ? haa s..s..saya okey "

" wait ni betul ke diyana ? kenapa awak pakai niqab ? " dokter shah bertanya kepada diyana sambil mendongakkan dagu

" ye ni saya . saya nak berubah dokter . saya dah tak kuat "

" ye diyana , saya faham . setiap ujian yang Allah beri pasti ada hikmahnya . percayalah"

" hm takapalah dokter . saya balik dulu"

...

Waktu senja menjelang tiba , Diyana mula mencari purdah atau niqab di laman media sosial . Dia mengscroll apps online tersebut tiba-tiba

           “Nana oooo Nana.. ni haa barang kamu dah sampai" jerit akak . Barang ?

           “barang apa ? nana mana ada order barang pun”

            “entah . tapi nama kamu ni , ambik le” kata akak . Diyana ragu-ragu untuk ambil barang tersebut . Mana laa tahu kut-kut dalam tu ada ‘bom’ ke

             “hm ok”

             Diyana membuka barang tersebut dari parcel . Diyana terkejut kerana ada sebuah kotak yang bersaiz besar itu di dalam parcel .

             ‘Memang sah ni bom . Mana tak nya , besar sangat nii kotak diaa’ kata Diyana .  Yela nama pengirim tiada , mestilah dia pikir yang bukan-bukan

               Diyana membuka kotak itu perlahan-perlahan dan sambil itu berdoa semoga tiada apa yang membahayakan . Sekali Diyana buka kotak itu ,

               “Wahhh set muslimahh!!! aku rasa aku tak tekan order lagi tadi macam mana boleh sampai?” Diyana terus sorak kegembiraan . Dia baru sahaja mahu bermula jejak saidatina Aisyah , terus sahaja dapat barang seperti ini . Rezeki tidak salah alamat . Tetapi Diyana ternampak sekeping surat yang bertulis ‘teruskan beristiqomah Diyanaku sayang . Semoga awak kuat dalam menghadapi semua cabaran dan luahkan semuanya dekat saya bila kita dah kahwin nanti . love <3’

                 “woo woo sape pulak nii . Ahh biar laa yang penting aku dapat set muslimah nii semua ni . wohoo happy nyee” suara Diyana itu didengari sampai tingkat bawah .

TBC

Dokter PersonalkuWhere stories live. Discover now